DEMI MERAH PUTIH ISL DIKORBANKAN

koncomacan -JAKARTA, Indonesia Super League (ISL) bakal kehilangan greget, setidaknya dalam beberapa saat. Pasalnya, PSSI telah mengambil keputusan yang tak lazim di kancah kompetisi sepak bola Indonesia. Para pemain yang dipanggil masuk pelatnas timnas senior tidak disahkan oleh Badan Liga Indonesia (BLI) di ajang kompetisi mendatang sampai pelatnas PSSI senior berakhir.
Dengan demikian, klub yang menggunakan pemain berlebel pemain Timnas tidak diperkenankan menggunakan pemain tersebut di putaran pertama Kompetisi Liga Super Indonesia. Ini demi kesuksesan Tim Merah Putih. Demikian disampaikan CEO BLI Joko Driyono.
"Ini merupakan keputusan PSSI yang harus dipatuhi oleh pemilik klub di mana pemain Pelatnas tersebut bernaung," ungkapnya di Sekretariat PSSI, Rabu (5/8).
Menurutnya, klub nantinya tidak menggaji para pemainnya yang sedang dalam pelatnas tersebut, karena BTN akan menggaji pemainnya sebesar Rp 20 hingga Rp 25 juta.
Dengan adanya keputusan PSSI dalam hal ini Badan Tim Nasional (BTN), maka para pemain yang berada di Pelatnas tidak akan memperkuat klub masing-masing di paruh pertengahan kompetisi Liga Super mendatang. Mereka harus mengikuti pelatnas jangka panjang untuk Pra Piala Asia 2011, di mana Indonesia akan bertandang pada tanggal 14 November ke kandang Kuwait sebelum menjadi tuan rumah pada 18 November.
Mengenai larangan memperkuat klub selama Pelatnas hingga tak di sahkan oleh BLI, Joko mengakui bahwa hal tersebut sebenarnya tidak terdapat dalam manual liga. Tetapi, PSSI berhak menabrak hal tersebut karena PSSI merupakan induk organisasi tertinggi sepak bola di Indonesia.
Menurutnya, jika nanti ada klub yang tetap memasukan nama-nama pemain yang masuk pelatnas PSSI senior, BLI tidak akan memverifikasinya. Dengan demikian, pemain bersangkutan tidak bisa berkompetisi dan membela klub yang sudah mengontraknya.
Dengan demikian, klub yang menggunakan pemain berlebel pemain Timnas tidak diperkenankan menggunakan pemain tersebut di putaran pertama Kompetisi Liga Super Indonesia. Ini demi kesuksesan Tim Merah Putih. Demikian disampaikan CEO BLI Joko Driyono.
"Ini merupakan keputusan PSSI yang harus dipatuhi oleh pemilik klub di mana pemain Pelatnas tersebut bernaung," ungkapnya di Sekretariat PSSI, Rabu (5/8).
Menurutnya, klub nantinya tidak menggaji para pemainnya yang sedang dalam pelatnas tersebut, karena BTN akan menggaji pemainnya sebesar Rp 20 hingga Rp 25 juta.
Dengan adanya keputusan PSSI dalam hal ini Badan Tim Nasional (BTN), maka para pemain yang berada di Pelatnas tidak akan memperkuat klub masing-masing di paruh pertengahan kompetisi Liga Super mendatang. Mereka harus mengikuti pelatnas jangka panjang untuk Pra Piala Asia 2011, di mana Indonesia akan bertandang pada tanggal 14 November ke kandang Kuwait sebelum menjadi tuan rumah pada 18 November.
Mengenai larangan memperkuat klub selama Pelatnas hingga tak di sahkan oleh BLI, Joko mengakui bahwa hal tersebut sebenarnya tidak terdapat dalam manual liga. Tetapi, PSSI berhak menabrak hal tersebut karena PSSI merupakan induk organisasi tertinggi sepak bola di Indonesia.
Menurutnya, jika nanti ada klub yang tetap memasukan nama-nama pemain yang masuk pelatnas PSSI senior, BLI tidak akan memverifikasinya. Dengan demikian, pemain bersangkutan tidak bisa berkompetisi dan membela klub yang sudah mengontraknya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda