MENAMBAH ILMU DI BRASIL
koncomacan - Guna mempersiapkan diri di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) dan Liga Champions Asia (LCA), pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago, mengikuti kursus kepelatihan lisensi pro di kampung halamannya, Brasil.
Alasan Jacksen mengikuti kursus tersebut karena menilai dirinya harus terus mengikuti perkembangan sepakbola Brasil karena ilmu sepakbola berkembang dengan cukup pesat.
"Saya sudah ikut selama lima hari dan ilmu yang diberikan sangat bermanfaat sebagai bekal untuk menangani tim sebesar Persipura di LSI dan LCA nanti,” jelasnya seperti dilansir cendrawasih pos melalui e-mailnya.
"Kursus ini bukan mencari lisensi A, B atau sebagainya karena di Brazil tidak mengenal itu, tapi yang ada lisensi pro," tambahnya.
Selain dari Brasil, ada negara-negara lain yang juga mengikutinya seperti Kanada, Afrika Selatan, Afghanistan, Inggris dan Amerika.
Mantan pemain dan pelatih Persebaya Surabaya itupun mengakui jika mental dan sikap pemain yang bermain di Indonesia harus dibenahi dengan serius. Karena menurutnya, hal itu berimbas pada pemain saat tampil di luar negeri, dan hal ini sangat penting bagi anak asuhnya saat main di luar negeri nanti.
"Banyak pemain bagus yang bermain di Indonesia mentalnya ikut-ikutan rusak karena tatanan dan peraturan PSSI masih jauh dari harapan," katanya.
"Jika tim-tim Indonesia bermain di luar negeri, sering menerima kartu karena pelanggaran. Sedangkan jika bermain di Indonesia, wasit selalu kurang berani memberikan hadiah kartu merah/kuning jika terjadi pelanggaran. Akibatnya, tim-tim Indonesia rontok di tengah jalan akibat pemain inti tak bisa diturunkan karena akumulasi kartu,'' jelas Jacksen lagi.
Ernest Main di Liga Cina
Sementara itu menanggapi penampilan mantan anak asuhnya saat berlaga bersama klub Cina, Hangzhou Greentown melawan jawara Liga Inggris, Manchester United beberapa waktu, Jacksen mengaku cukup bangga.
Pertandingan yang berkesudahan dengan skor 8-2 untuk MU itu, Ernest memiliki andil di gol kedua Hangzhou di masa akhir pertandingan dimana ia berhasil mencuri bola dan memberi umpan kepada rekannya, E.A Voldo yang berbuah gol.
"Saya cukup bangga dengan Jeremiah yang langsung bisa bermain bersama MU. Saya harap, ia segera bisa diterima di klub tersebut dan bisa membuka pandangan PSSI bahwa pemain-pemain Persipura adalah pemain yang berkualitas tinggi dan mampu bermain di luar negeri,'' katanya.
Pemain asal Nigeria itu sendiri sudah dihukum Komdis PSSI dengan skorsing 3 tahun tidak boleh bermain di kompetisi sepakbola Indonesia dan didenda Rp 100 juta. Ia dinyatakan bersalah karena berusaha menanduk wajah wasit Purwanto saat Persipura melawan Sriwijaya FC di final Copa Indonesia yang berakhir dengan aksi Walk Out (WO) itu.(red/agus ef)
Alasan Jacksen mengikuti kursus tersebut karena menilai dirinya harus terus mengikuti perkembangan sepakbola Brasil karena ilmu sepakbola berkembang dengan cukup pesat.
"Saya sudah ikut selama lima hari dan ilmu yang diberikan sangat bermanfaat sebagai bekal untuk menangani tim sebesar Persipura di LSI dan LCA nanti,” jelasnya seperti dilansir cendrawasih pos melalui e-mailnya.
"Kursus ini bukan mencari lisensi A, B atau sebagainya karena di Brazil tidak mengenal itu, tapi yang ada lisensi pro," tambahnya.
Selain dari Brasil, ada negara-negara lain yang juga mengikutinya seperti Kanada, Afrika Selatan, Afghanistan, Inggris dan Amerika.
Mantan pemain dan pelatih Persebaya Surabaya itupun mengakui jika mental dan sikap pemain yang bermain di Indonesia harus dibenahi dengan serius. Karena menurutnya, hal itu berimbas pada pemain saat tampil di luar negeri, dan hal ini sangat penting bagi anak asuhnya saat main di luar negeri nanti.
"Banyak pemain bagus yang bermain di Indonesia mentalnya ikut-ikutan rusak karena tatanan dan peraturan PSSI masih jauh dari harapan," katanya.
"Jika tim-tim Indonesia bermain di luar negeri, sering menerima kartu karena pelanggaran. Sedangkan jika bermain di Indonesia, wasit selalu kurang berani memberikan hadiah kartu merah/kuning jika terjadi pelanggaran. Akibatnya, tim-tim Indonesia rontok di tengah jalan akibat pemain inti tak bisa diturunkan karena akumulasi kartu,'' jelas Jacksen lagi.
Ernest Main di Liga Cina
Sementara itu menanggapi penampilan mantan anak asuhnya saat berlaga bersama klub Cina, Hangzhou Greentown melawan jawara Liga Inggris, Manchester United beberapa waktu, Jacksen mengaku cukup bangga.
Pertandingan yang berkesudahan dengan skor 8-2 untuk MU itu, Ernest memiliki andil di gol kedua Hangzhou di masa akhir pertandingan dimana ia berhasil mencuri bola dan memberi umpan kepada rekannya, E.A Voldo yang berbuah gol.
"Saya cukup bangga dengan Jeremiah yang langsung bisa bermain bersama MU. Saya harap, ia segera bisa diterima di klub tersebut dan bisa membuka pandangan PSSI bahwa pemain-pemain Persipura adalah pemain yang berkualitas tinggi dan mampu bermain di luar negeri,'' katanya.
Pemain asal Nigeria itu sendiri sudah dihukum Komdis PSSI dengan skorsing 3 tahun tidak boleh bermain di kompetisi sepakbola Indonesia dan didenda Rp 100 juta. Ia dinyatakan bersalah karena berusaha menanduk wajah wasit Purwanto saat Persipura melawan Sriwijaya FC di final Copa Indonesia yang berakhir dengan aksi Walk Out (WO) itu.(red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda