KAMBU PERSIPURA TAK PERNAH BERNIAT WO

koncomacan - Persipura mengaku tidak pernah berniat melakukan Walk Out (WO) di final Copa Indonesia 2008/2009 di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, 28 Juni 2009 lalu. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Persipura, MR Kambu dan kapten Eduard Ivakdalam.
Menurut Kambu, Tim Mutiara Hitam sebenarnya ingin melanjutkan pertandingan. Namun, kondisi di lapangan sudah
tidak layak karena sudah penuh dengan massa.
"Situasi sudah tidak memungkinkan buat kami untuk melanjutkan pertandingan," kata MR Kambu yang ditemui wartawan di sekretariat PSSI usai mengikuti sidang Komdis.
Ia menambahkan, tidak ada satu pun dari perangkat pertandingan maupun Komdis yang berinisiatif mengajak Persipura
melanjutkan pertandingan. "Pengurus dan pemain sebenarnya sepakat kembali bermain. Tapi, pihak-pihak yang berkompeten seperti wasit, pengawas pertandingan dan komdis tidak berinisiatif mengajak kami kembali," ujarnya.
Atas dasar tersebut, lanjutnya, Persipura tidak layak dijatuhi hukuman. Menurut manual Copa, tim yang melakukan walk out (WO) dapat dikenakan sanksi larangan bertanding selama 24 bulan dan denda antara Rp 100 juta sampai Rp 200 juta.
"Tidak ada yang menyuruh untuk WO. Karena itu tidak layak kami dijatuhi hukuman," jelas Kambu yang juga Walikota Jayapura itu.
Dalam sidang yang dimulai sejak pukul 16.00 hingga 18.30 itu, Persipura mengajukan keterangan berupa kronologis
pertandingan, rekaman video dan surat dari masyarakat Papua. Isi surat tersebut adalah masyarakat Papua akan membawa kasus ini ke lembaga lain jika sanksi yang dijatuhkan Komdis dinilai memberatkan.
"Pengurus atau pemain loyal kepada pemerintah apa pun hukuman yang dijatuhkan Komdis. Tetapi, publik atau masyarakat Papua selaku pemilik Persipura belum tentu akan menerimanya. Karena itu, kami belum bisa menunjukkan apa sikap yang kami ambil terhadap hukuman Komdis. Itu semua tergantung pada berat atau tidaknya hukuman. Kita lihat saja nanti," ujarnya.
Kambu menambahkan, dalam sidang tersebut Komdis tidak bisa menemukan pemicu mengapa pemain Persipura keluar dari lapangan. "Wasit tidak memberikan penalti, malah menghadiahi kartu merah. Ini pemicunya. Tetapi, sidang tadi tidak bisa menemukannya. Karena itu, kami minta supaya Komdis bertindak adil," katanya.
Dalih Persipura membuat Komdis PSSI bingung mengambil keputusan. Alhasil, sampai Jumat malam 10 Juli 2009, Komdis belum mengambil keputusan konkret yang kemungkinan bisa menimbulkan pro kontra dan kontroversi.
Terpisah, kapten Persipura, Eduard Ivakdalam menambahkan, pihaknya meninggalkan lapangan karena situasi di lapangan sudah tidak kondusif akibat suporter Sriwijaya FC Palembang sudah melakukan aksi pelemparan.
Selain itu, saat hendak bernegosiasi apakah akan melanjutkan pertandingan, kubunya kesulitan karena ruang ganti pemain sudah dipenuhi suporter Persipura yang menyelamatkan diri dari lemparan suporter lawan.
"Waktu 2 X 15 menit yang harusnya digunakan untuk bernegosiasi pun terlampaui. Asisten wasit (AW) 4 yang seharusnya berkonsultasi ke ruang ganti Persipura, justru langsung masuk ke lapangan dan kami kemudian terlanjur dinyatakan WO," imbuh Edu.(red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda