JEFRI DWI HADI KETIKA KOMPETISI LIBUR

Jalan-Jalan, Rajin Ngeloni dan Buatkan Anak Susu
koncomacan - Beragam kegiatan dilakukan oleh para pemain sepak bola ketika kompetisi usai. Yang paling utama adalah menjaga kondisi fisik. Tapi, bagi yang sudah berkeluarga, membahagiakan anggota keluarga tidak kalah penting.
RUMAH di daerah Sekar Menjangan, Sidoarjo, itu terlihat asri. Hijaunya pepohonan begitu menyegarkan mata. Sang empunya rumah, Jefri Dwi Hadi, memang sengaja menanami sepetak halaman rumahnya dengan berbagai tanaman.
''Ini rumah yang saya dapatkan selama bermain untuk Persik Kediri. Lumayan bisa dapat rumah dari profesi saya," terang Jefri.
Ketika ditemui Jawa Pos kemarin sore (19/7), pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut baru saja selesai jogging di kawasan Gelora Delta, Sidoarjo. Selain joging, fitness menjadi program rutin bagi pemain kelahiran 16 Maret 1981 itu setelah kompetisi Indonesia Super League (ISL) berakhir pada 10 Juni lalu. Itu dilakukan untuk menjaga kebugaran fisiknya jelang musim kompetisi baru.
''Kadang, saya joging dengan Hariono (gelandang Persib Bandung) dan Ari Kurniawan (mantan kiper Persekabpas Kabupaten Pasuruan). Kalau tidak fitness dan joging, bisa-bisa fisik saya drop," ujar mantan pemain Gelora Putra Delta (GPD) dan Persebaya Junior tersebut.
Bagi Jefri, libur kompetisi memang menuntut tanggung jawab yang tak mudah. Sebab, dia harus menjaga kebugaran fisiknya tanpa program dari siapa pun. Karena itu, profesionalitasnya sebagai pemain benar-benar diuji.
Meski demikian, pemain kelahiran Blitar tersebut juga memanfaatkan libur kompetisi untuk merasakan kehangatan di tengah-tengah keluarga. ''Waktu ada kompetisi, belum tentu saya bisa pulang seminggu sekali. Apalagi kalau tim kami harus main away. Nah, sekarang mumpung libur, dipuas-puasin dengan istri dan anak," tutur suami Niken Wiji Untari tersebut.
Selama kurang lebih sebulan berkumpul bersama keluarga, Jefri seolah membayar utang ketika waktunya tersita untuk Persik. Terutama, utang sebagai ayah dari Oktaviana Jeni Ardisti, 5.
Saat ini, hampir tiap hari Jefri membuatkan susu untuk putri semata wayangnya tersebut. Bagi Jefri, membuatkan susu sangat membahagiakan. Sebab, dia merasa memiliki bentuk kasih sayang yang ''baru" selain mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
''Saya juga mengajak anak jalan-jalan ke mana saja dia mau. Kadang, kami pergi ke Surabaya. Kadang kami cuma jalan-jalan di Sidoarjo. Tidak apa-apa. Mumpung saya bisa," tegas pemain bernomor punggung delapan itu.
Satu lagi yang terasa membahagiakan adalah ngeloni (menidurkan) sang anak. Karena jarang bertemu, si anak hampir selalu minta dikeloni Jefri ketika tidur. Kalau tidak mau, siap-siap saja Jefri bakal kelabakan menenangkan anaknya yang ngambek.
''Sekarang kan dia sedang lucu-lucunya. Tingkahnya kadang menggemaskan, tapi juga kadang bikin repot. Tapi, saat-saat seperti ini yang banyak hilang ketika saya sedang menjalani kompetisi bersama Persik," tutur pemain yang turut mengantarkan Persik dua kali menjuarai Liga Indonesia (Ligina) tersebut.
Musim depan, dia masih berbaju Persik. Namun, dia menyadari kans Persik untuk menyamai torehan musim lalu terbilang berat. Sebab, Persik ditinggal banyak pemain bintangnya ke Persisam Samarinda. (red/agus ef)
Data Diri
Nama: Jefri Dwi Hadi
Lahir: Blitar, 16 Maret 1981
Posisi: Gelandang
Istri: Niken Wiji Untari
Anak: Oktavia Jeni Adisti
Karir Klub:
Persebaya Junior
Gelora Putra Delta (GPD)
Deltras Sidoarjo
Persik Kediri