JACKSEN LANGSUNG PELUK PURWANTO

Ketegangan Final Copa Indonesia IV Mencair di Surabaya
koncomacan - Purwanto jadi sorotan saat memimpin laga final Copa Indonesia IV. Keputusannya membuat Persipura Jayapura menolak melanjutkan pertandingan. Sabtu (4/7), dia pun bersua Jacksen F. Tiago, pelatih Persipura. Apa yang terjadi?
SUARA tawa dan gumam masih mendominasi suasana Ballroom Hotel Shangri-La, Surabaya, Sabtu malam (4/7). Padahal, iringan musik tak berhenti terlantun dan menggema dari salah satu sisi ruangan itu.
Sekitar 300 undangan memang telah hadir di acara Djarum Indonesia Super League Fair Play Awards Presented by Jawa Pos Group tersebut. Meski acara belum berlangsung, mereka tetap menikmati masa-masa itu.
Ini menjadi momen yang jarang terjadi. Berbagai elemen, bergabung dalam suasana santai pada satu ruangan tanpa ada tekanan untuk saling mengalahkan.
Bertemu dengan pesaing, rekan, atasan, lawan, pengadil, pendukung, bahkan penjegal sekalipun. Meski latar belakangnya saling berlainan, mereka tetap seragam di acara tersebut , yakni mengusung misi fair play di acara itu. Tak pelak tawa di antara diskusi kecil dan guyonan para pelaku bola itu sering terdengar.
Bahkan, pelatih Persipura Jacksen Fereira Tiago tampak mesra ketika bertemu dengan wasit Purwanto. Mereka saling sapa dan saling bercengkerama.
Awalnya, Jacksen mendapati Purwanto, yang berasal dari Kediri, baru tiba di lokasi acara. Tanpa basa-basi, pelatih berkebangsaan Brazil itu langsung menyapa Purwanto. ''Halo... Pur,'' teriak Jacksen.
Mendengar teriakan tersebut, Purwanto lantas menghampiri Jacksen. Mereka saling tertawa, berpelukan dan tampak akrab. Tentu saja, hal itu memancing rasa geli pengunjung lainnya. ''Sudah, lanjutin saja di sini,'' sahut salah seorang pengunjung kepada mereka berdua. Tapi keduanya tetap cuek dan menikmati pertemuan itu.
Jika melihat suasana acara yang dihelat Jawa Pos itu, siapa yang sangka jika final Copa Indonesia berakhir mengenaskan. Di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, pada 28 Juni, Persipura memilih menolak melanjutkan pertandingan saat menghadapi Sriwijaya FC.
Publik bola nasional juga mengetahui bahwa salah satu pemicunya adalah keputusan wasit Purwanto atas insiden di area terlarang Sriwijaya FC. Keputusan yang menyatakan tidak ada pelanggaran dan kemudian memancing Persipura bereaksi keras. Hingga memutuskan mogok bertanding.
Seluruh elemen Persipura, termasuk pelatih Jacksen, kecewa dengan kejadian itu. ''Saya akui tim kami kecewa, dan setiap orang punya cara masing-masing meluapkan emosi mereka,'' terang Jacksen.
Pelatih asal Brazil tersebut menyatakan bahwa timnya memang sangat berhasrat menjadi juara di even lintas divisi tersebut. ''Tapi, saya juga harus sadar bahwa semua ini adalah olahraga. Di dalamnya ada momen merugikan dan menguntungkan,'' jelasnya.
Bersahabatan, tambah Jacksen, tetap harus dijaga. Jacksen mengaku sebelumnya telah menghubungi Purwanto dan meminta maaf atas kejadian di final tersebut. ''Saya pikir, pada pertandingan itu, Purwanto dalam tekanan. Kami tetap respek dan hormat kepadanya sebagai salah satu wasit terbaik di Indonesia,'' tuturnya. (red/agus ef)
koncomacan - Purwanto jadi sorotan saat memimpin laga final Copa Indonesia IV. Keputusannya membuat Persipura Jayapura menolak melanjutkan pertandingan. Sabtu (4/7), dia pun bersua Jacksen F. Tiago, pelatih Persipura. Apa yang terjadi?
SUARA tawa dan gumam masih mendominasi suasana Ballroom Hotel Shangri-La, Surabaya, Sabtu malam (4/7). Padahal, iringan musik tak berhenti terlantun dan menggema dari salah satu sisi ruangan itu.
Sekitar 300 undangan memang telah hadir di acara Djarum Indonesia Super League Fair Play Awards Presented by Jawa Pos Group tersebut. Meski acara belum berlangsung, mereka tetap menikmati masa-masa itu.
Ini menjadi momen yang jarang terjadi. Berbagai elemen, bergabung dalam suasana santai pada satu ruangan tanpa ada tekanan untuk saling mengalahkan.
Bertemu dengan pesaing, rekan, atasan, lawan, pengadil, pendukung, bahkan penjegal sekalipun. Meski latar belakangnya saling berlainan, mereka tetap seragam di acara tersebut , yakni mengusung misi fair play di acara itu. Tak pelak tawa di antara diskusi kecil dan guyonan para pelaku bola itu sering terdengar.
Bahkan, pelatih Persipura Jacksen Fereira Tiago tampak mesra ketika bertemu dengan wasit Purwanto. Mereka saling sapa dan saling bercengkerama.
Awalnya, Jacksen mendapati Purwanto, yang berasal dari Kediri, baru tiba di lokasi acara. Tanpa basa-basi, pelatih berkebangsaan Brazil itu langsung menyapa Purwanto. ''Halo... Pur,'' teriak Jacksen.
Mendengar teriakan tersebut, Purwanto lantas menghampiri Jacksen. Mereka saling tertawa, berpelukan dan tampak akrab. Tentu saja, hal itu memancing rasa geli pengunjung lainnya. ''Sudah, lanjutin saja di sini,'' sahut salah seorang pengunjung kepada mereka berdua. Tapi keduanya tetap cuek dan menikmati pertemuan itu.
Jika melihat suasana acara yang dihelat Jawa Pos itu, siapa yang sangka jika final Copa Indonesia berakhir mengenaskan. Di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, pada 28 Juni, Persipura memilih menolak melanjutkan pertandingan saat menghadapi Sriwijaya FC.
Publik bola nasional juga mengetahui bahwa salah satu pemicunya adalah keputusan wasit Purwanto atas insiden di area terlarang Sriwijaya FC. Keputusan yang menyatakan tidak ada pelanggaran dan kemudian memancing Persipura bereaksi keras. Hingga memutuskan mogok bertanding.
Seluruh elemen Persipura, termasuk pelatih Jacksen, kecewa dengan kejadian itu. ''Saya akui tim kami kecewa, dan setiap orang punya cara masing-masing meluapkan emosi mereka,'' terang Jacksen.
Pelatih asal Brazil tersebut menyatakan bahwa timnya memang sangat berhasrat menjadi juara di even lintas divisi tersebut. ''Tapi, saya juga harus sadar bahwa semua ini adalah olahraga. Di dalamnya ada momen merugikan dan menguntungkan,'' jelasnya.
Bersahabatan, tambah Jacksen, tetap harus dijaga. Jacksen mengaku sebelumnya telah menghubungi Purwanto dan meminta maaf atas kejadian di final tersebut. ''Saya pikir, pada pertandingan itu, Purwanto dalam tekanan. Kami tetap respek dan hormat kepadanya sebagai salah satu wasit terbaik di Indonesia,'' tuturnya. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda