WAWANCARA BOAZA SOLOSSA

koncomacan - Hanya sedikit pesepak bola yang bisa bangkit kembali setelah cedera patah kaki parah. Di dunia, ada beberapa nama, seperti Djibril Cisse dan Eduardo Da Silva, yang bisa melaluinya.
Di Indonesia, Boaz Solossa menjadi contoh pemain yang tetap survive seusai dihantam cedera panjang. Striker Persipura ini istimewa karena makin mengilap meski patah tulang fibula dua kali. Setelah absen 10 bulan, ia bisa memberi andil besar bagi Mutiara Hitam untuk menjuarai ISL. Bagaimana perasaan sang pemain menyikapi kesuksesannya? Apa lagi target nya di Copa Dji Sam Soe Indonesia? Berikut petikan wawancara Ario Yosia, wartawan BOLA, dengan ayah satu anak ini di Jayapura.
Bagaimana perasaan Anda dengan pencapaian luar biasa Persipura musim ini?
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesuskarena telah memberikan suka cita bagi tim untuk bisa menjadi juara ISL. Tanpa dukungannya, kami tak akan bisa sukses menjadi tim terbaik musim ini. Saya pribadi tentu merasa bahagia bisa mempersembahkan gelar juara untuk kali kedua buat tim.
Apakah Boaz juga memasang target tinggi musim ini?
Terus terang sebetulnya saya tak mengusung target apa-apa musim ini. Fokus utama adalah membangun kepercayaan diri selepas absen karena cedera. Tak pernah terpikir niatuntuk memburu sebagai pemain terbaik atau masuk daftar pencetak gol terbanyak. Bukan apa-apa, saya menyadari bahwa kondisi saya belum 100 persen sembuhdari cederasehingga terasa berlebihan jika saya mengusung target tinggi musim ini
Masihkah Anda dihinggapi trauma dengan cedera?
Pada saat-saat awal perasaan takut tentu masih menghinggapi saya. Maklum, cedera kedua yang saya dapat tak ringan. Dokter yang menangani saya selalu mengingatkan agar berhati-hati bermainkarena kalau sampai terkena cedera lagi di kaki yang sama, karier profesional saya bisa berakhir.Karena itu, saya bermain sedikit berhati-hati agar terhindar dari musibah yang sama. Tetapi, lewat dukungan rekan-rekan setim, saya pelan-pelan bisa melepaskan diri dari rasa trauma.
Kabarnya pen di kaki kanan Anda belum semuanya dilepas. Saat bertanding pun Boaz masih memerlukan pelindung kaki berlapis?
Ya, itu benar, beberapa kali saya harus melakukan check-up menyeluruh ke Jakarta untuk melakukan pencabutan pen. Sampai saat ini masih ada satu pen yang tertanam di kaki saya. Dalam beberapa bulan ke depan jika dinilai sambungan patah kaki sudah sempurna, penakan dicopot. Di masa-masa itu saya masih harus menggunakan pelindung kaki khusus.
Setelah sukses menjuarai ISL, punya ambisi untuk mengawinkan gelar juara dengan Copa Dji Sam Soe Indonesia?
Tentu saya amat ingin Persipura bisa juara Copa. Dua tahun terakhir kami dihinggapi rasa penasaran karena hanya bisa menjadi runner-up. Di saat dalam kondisi terbaik musim ini, kami punya kans besar untuk juaradan saya harap hal itu bisa terwujud. Saya pun penasaran karena absen di dua laga final CDSSI. Saya berharap bisa ambil bagian jika Persipura lolos ke partai puncak.
Tenaga Boaz dibutuhkan timnas U-23 SEA Games, tetapi hingga saat ini belum bergabung ke pelatnas di Palembang. Kenapa?
Memperkuat timnas merupakan suatu kebanggaan. Tak ada keinginan untuk menolak memperkuat timnas. Hanya karena kegiatan kompetisi yang padatyangmembuat saya belum bisa bergabung. Konsentrasi saya saat ini adalah ke klub sebagai pertanggung jawaban pemain profesional karena mereka telah mengontrak saya cukup besar. Begitu ISL dan CDSSI selesai, saya tentu siap bergabung ke pelatnas. Pada dasarnya saya senang mendapat kepercayaan membela Tim Merah-Putih.
DATA-DIRI
Nama : Boaz Theofillus Erwin Solossa
Panggilan : Bochi atau Boaz
Lahir : Sorong, 16 Maret 1986
Tinggi dan berat : 170 cm & 60 kg
Orang tua : Christopher Marsell Solossa (alm.)/Maria Sarobi Solossa
Istri : Adelina Solossa
Anak : Abigael Maria Putri Solossa
Posisi : striker (timnas, Persipura)
Karier Klub
2000-2001 Perseru Jayapura
2003 PON Papua
2005-… Persipura
Timnas
2004 U-20 (Piala Asia)
2004 Senior (Piala Tiger)
2006 Senior (Merdeka Games)
2007 U-23 (Pra-OlimpiadeOlimpiade), Pra-Piala Asia
2009 Pra-Piala Asia
Makin Dewasa Pasca-Cedera
Setelah sembuh dari cedera patah tulang kaki fibula saat memperkuat Tim Merah-Putih pada uji coba melawan Hong Kong pertengahan 2007, sosok Boaz Solossa m enjadi lebih dewasa. Striker Persipura tersebut mengakusering melakukan introspeksi pada masa penyembuhan.
“Saya menyadari cedera tersebut merupakan teguran dari Tuhan. Dia ingin saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depan, ” ungkap pemain yang akrab disapa Bochi itu.
Boaz awalnya sempat dihinggapi rasa galau terhadap masa depan karier nya . Dia sempat punya rasa ketakutan bahwa dirinya bakal gantung sepatu di masa muda karena cedera yang terhitung berat. Semangatnya timbul setelah mendapat dukungan dari sang istri, Adelina Solossa. “Istri selalu memberi semangat agar saya segera bangkit,” ungkap Boaz, yang sudah mengenal sosok sang istri saat di bangku SMA.
Boaz mengaku keluarga besarnya berkontribusi membangun semangat untuk bangkit. “Mereka selalu mendoakan kesembuhan cedera saya,” tutur pemain yang mengilap di Piala Tiger 2004 itu.
Tak aneh jika saat karier kembali bersinar, Boaz mendedikasikan semua keberhasilan buat orang-orang terdekat. Pihak keluarga pun melihat Boaz telah banyak berubah seusai sembuh dari cedera. “Dia sekarang menjadi orang yang lebih dewasa. Dirinya pun sekarang lebih dekat dengan Tuhan,” kata Maria Sahrobi Solossa, ibu kandung Boaz. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda