PERSIPURA BELUM LAYAK GELAR LCA
Stadion Mandala Jayapura
koncomacan - JAYAPURA, Stadion Mandala, Jayapura tak layak untuk nantinya menjadi tuan rumah Liga Champions Asia (LCA) sekalipun pembangunan tribun pada sisi selatan terus dilakukan.
"Jika ingin agar stadion Mandala dapat menjadi tuan rumah LCA maka stadion ini harus segera ditata secara menyeluruh," kata Ketua Badan Liga Indonesia (BLI) Andi Darussalam Tabusala, di Jayapura, Kamis (11/6).
Andi mengatakan Mandala masih meninggalkan banyak "pekerjaan rumah" yang harus segera dituntaskan jika ingin bermain dalam skala internasional. Namun pihaknya merasa sangat gembira setelah mendengar bahwa Gubernur Papua telah melakukan koordinasi dengan Pengurus Daerah (Pengda) PSSI Papua dan berjanji akan merrenovasi stadion Mandala ini.
"Hal yang dianggap perlu dibenahi adalah soal rumput, lampu dan ruang ganti pemain, yang setelah diamati belum memenuhi syarat," katanya.
Menurut dia, dalam pertandingan sepakbola, rumput juga dianggap bisa mempengaruhi permainan begitu juga dengan kondisi lampu yang kurang memadai tentunya akan menyulitkan para pemain selama di lapangan terutama pada malam hari. Begitu juga dengan kondisi ruang gantinya yang menurut Andi sangat tidak layak. "Saya tahu di sana ada AC tapi banyak hal yang perlu dibenahi untuk ruang ganti itu," katanya.
"Tentu ini menjadi pekerjaan rumah bagi Persipura dan pemerintah daerah, sementara posisi kami di BLI akan tetap saja membantu sejauh kemampuan," katanya lagi.
Sesuai rencana, AFC akan menggelar Champion Asia, Maret 2010, sehingga sisa waktu ini, BLI mengharapkan agar stadion Mandala segera direnovasi, terutama kondisi tribun, rumput, lampu, dan ruang ganti pemain, bahkan yang paling utama adalah tiang bendera.
Ingin Pertandingan LCA di Jayapura
DENGAN menyandang predikat juara Djarum Indonesia Super League 2008/2009, Persipura Jayapura berhak tampil di Liga Champions Asia (LCA) musim depan. Namun, untuk bisa tampil di kompetisi tertinggi antarklub Asia tersebut, Persipura dihadapkan pada pekejaan rumah yang cukup besar. Yakni, terkait dengan home base Mutiara Hitam -julukan Persipura.
Di manakah Persipura akan berkandang? Itu jelas menjadi pertanyaan besar. Sebab, saat ini Stadion Mandala, Jayapura, jelas belum memenuhi standar AFC.
Itu juga diperberat dengan fasilitas penunjang seperti bandara internasional yang harus berjarak tempuh dua jam dari stadion. Ketua Umum Persipura M.R. Kambu tetap bersikukuh ingin menyelenggarakan LCA di Jayapura.
''Kami menggelar LCA di Jayapura sesuai dengan harapan dan tuntutan masyarakat,'' tegas pria yang juga wali kota Jayapura tersebut.
Kambu mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan pembicaraan awal dengan pemerintah provinsi (Pemprov) Papua terkait dengan hal tersebut. Dari hasl pembicaraan, pemprov disebut Kambu siap mem-back up harapan Persipura dan publik Papua.
''Pemerintah provinsi berjanji merenovasi Stadion Mandala agar LCA bisa dimainkan di Jayapura. Renovasi akan meliputi lapangan, lampu, dan fasilitas ruang-ruang,'' kata Kambu.
Kambu menambahkan bahwa pemprov juga bakal memperbaiki fasilitas penunjang. Soal bandara, kalaupun Bandara Sentani, Jayapura, tidak memenuhi syarat, Persipura mengandalkan Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Jarak tempuh ke Stadion Mandala dari Sultan Hasanuddin adalah tiga jam.
Hal itu tentu masih tidak memenuhi standar. Namun, Kambu optimistis hal tersebut tidak akan menghalangi niat Persipura main di Jayapura. Shandong Luneng menjadi acuan. Markas Shandong yang jarak tempuhnya tiga jam dari bandara internasional ternyata diizinkan oleh AFC.
''Karena itu, kami tidak memikirkan stadion alternatif. Kami yakin akan main di Jayapura,'' ujar Kambu.
Lantas, bagaimana dengan pemain? Kambu menjelaskan sudah berhitung tentang hal tersebut.
''Pemain yang ada ini akan kami pertahankan. Ini adalah prioritas kami. Kalau ada tambahan, mungkin satu atau dua pemain saja,'' papar Kambu. (red/agus ef)
koncomacan - JAYAPURA, Stadion Mandala, Jayapura tak layak untuk nantinya menjadi tuan rumah Liga Champions Asia (LCA) sekalipun pembangunan tribun pada sisi selatan terus dilakukan.
"Jika ingin agar stadion Mandala dapat menjadi tuan rumah LCA maka stadion ini harus segera ditata secara menyeluruh," kata Ketua Badan Liga Indonesia (BLI) Andi Darussalam Tabusala, di Jayapura, Kamis (11/6).
Andi mengatakan Mandala masih meninggalkan banyak "pekerjaan rumah" yang harus segera dituntaskan jika ingin bermain dalam skala internasional. Namun pihaknya merasa sangat gembira setelah mendengar bahwa Gubernur Papua telah melakukan koordinasi dengan Pengurus Daerah (Pengda) PSSI Papua dan berjanji akan merrenovasi stadion Mandala ini.
"Hal yang dianggap perlu dibenahi adalah soal rumput, lampu dan ruang ganti pemain, yang setelah diamati belum memenuhi syarat," katanya.
Menurut dia, dalam pertandingan sepakbola, rumput juga dianggap bisa mempengaruhi permainan begitu juga dengan kondisi lampu yang kurang memadai tentunya akan menyulitkan para pemain selama di lapangan terutama pada malam hari. Begitu juga dengan kondisi ruang gantinya yang menurut Andi sangat tidak layak. "Saya tahu di sana ada AC tapi banyak hal yang perlu dibenahi untuk ruang ganti itu," katanya.
"Tentu ini menjadi pekerjaan rumah bagi Persipura dan pemerintah daerah, sementara posisi kami di BLI akan tetap saja membantu sejauh kemampuan," katanya lagi.
Sesuai rencana, AFC akan menggelar Champion Asia, Maret 2010, sehingga sisa waktu ini, BLI mengharapkan agar stadion Mandala segera direnovasi, terutama kondisi tribun, rumput, lampu, dan ruang ganti pemain, bahkan yang paling utama adalah tiang bendera.
Ingin Pertandingan LCA di Jayapura
DENGAN menyandang predikat juara Djarum Indonesia Super League 2008/2009, Persipura Jayapura berhak tampil di Liga Champions Asia (LCA) musim depan. Namun, untuk bisa tampil di kompetisi tertinggi antarklub Asia tersebut, Persipura dihadapkan pada pekejaan rumah yang cukup besar. Yakni, terkait dengan home base Mutiara Hitam -julukan Persipura.
Di manakah Persipura akan berkandang? Itu jelas menjadi pertanyaan besar. Sebab, saat ini Stadion Mandala, Jayapura, jelas belum memenuhi standar AFC.
Itu juga diperberat dengan fasilitas penunjang seperti bandara internasional yang harus berjarak tempuh dua jam dari stadion. Ketua Umum Persipura M.R. Kambu tetap bersikukuh ingin menyelenggarakan LCA di Jayapura.
''Kami menggelar LCA di Jayapura sesuai dengan harapan dan tuntutan masyarakat,'' tegas pria yang juga wali kota Jayapura tersebut.
Kambu mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan pembicaraan awal dengan pemerintah provinsi (Pemprov) Papua terkait dengan hal tersebut. Dari hasl pembicaraan, pemprov disebut Kambu siap mem-back up harapan Persipura dan publik Papua.
''Pemerintah provinsi berjanji merenovasi Stadion Mandala agar LCA bisa dimainkan di Jayapura. Renovasi akan meliputi lapangan, lampu, dan fasilitas ruang-ruang,'' kata Kambu.
Kambu menambahkan bahwa pemprov juga bakal memperbaiki fasilitas penunjang. Soal bandara, kalaupun Bandara Sentani, Jayapura, tidak memenuhi syarat, Persipura mengandalkan Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Jarak tempuh ke Stadion Mandala dari Sultan Hasanuddin adalah tiga jam.
Hal itu tentu masih tidak memenuhi standar. Namun, Kambu optimistis hal tersebut tidak akan menghalangi niat Persipura main di Jayapura. Shandong Luneng menjadi acuan. Markas Shandong yang jarak tempuhnya tiga jam dari bandara internasional ternyata diizinkan oleh AFC.
''Karena itu, kami tidak memikirkan stadion alternatif. Kami yakin akan main di Jayapura,'' ujar Kambu.
Lantas, bagaimana dengan pemain? Kambu menjelaskan sudah berhitung tentang hal tersebut.
''Pemain yang ada ini akan kami pertahankan. Ini adalah prioritas kami. Kalau ada tambahan, mungkin satu atau dua pemain saja,'' papar Kambu. (red/agus ef)
1 Komentar:
nice post, ....
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda