BUKAN BERNIAT LEPAS PERTANDINGAN

koncomacan - MALANG, PSMS Medan belum tenang. Ancaman degradasi masih menghantui tim berjuluk Ayam Kinantan itu. Posisinya di zona playoff masih bisa tergeser oleh para pesaingnya seperti Delta Putra Sidoarjo dan Persita Tangerang. PSMS membuang peluang menang setelah hanya mampu bermain imbang 1-1 (1-0) dengan Persija Jakarta dalam laga Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009 di Stadion Gajayana, Malang, kemarin (30/5).
Padahal, PSMS sudah unggul sejak menit ketujuh melalui Leonardo Martin Zada. Sayang, keunggulan itu gagal dipertahankan. Gol Macan Kemayoran -julukan Persija- disumbangkan Greg Nwokolo pada menit ke-66.
Donasi satu angka tersebut membuat PSMS masih bertahan di zona playoff dengan koleksi 28 poin dari 31 kali pertandingan. Posisi itu aman karena Deltras harus mengakui ketangguhan Persib Bandung di Stadion Jalak Harupat, Kab Bandung, tadi malam.
Pelatih PSMS Rudy Keltjes mengatakan, anak didiknya sudah bermain maksimal. Seri melawan Persija merupakan hasil terbaik.
''Kami mujur karena berhasil membawa pulang satu poin," ucapnya.
Namun, dalam pertandingan kemarin, Rudy sempat emosi atas kepemimpinan Aeng Suarlan. Beberapa kali pemain PSMS dilanggar pemain Persija. Tetapi, wasit tidak menganggap itu pelanggaran.
Akibatnya, beberapa kali Rudy menendang dan membanting botol minuman yang masih berisi air di pinggir lapangan.
''Saya kesal dengan diri saya sendiri. Semua komponen pertandingan tidak bisa bersikap netral,'' kilahnya
Sebenarnya gagal menang atas Persija termasuk merugikan PSMS. Tim asal ibu kota itu tidak turun dengan kekuatan penuh. Empat pemain cadangan di line up. Mereka adalah bek kiri Danan Puspito, dua gelandang Ramdani Lestaluhu dan Ade Suhendra, serta striker Fabio Lopes.
''Kami sengaja memasang empat pemain cadangan di line up karena faktor kelelahan,'' ucap Danurwindo, pelatih Persija, setelah pertandingan kemarin.
Tapi, dia menolak ketika ditanya melepas pertandingan tersebut. Dia mengatakan, dirinya terpaksa memasukkan empat pemain cadangan karena beberapa pemain inti kelelahan setelah menghadapi Deltras Sidoarjo pada 27 Mei lalu.
Strategi itu dilakukan agar pemain inti bisa bermain maksimal di ajang delapan besar Copa Indonesia IV pada 2 Juni mendatang menghadapi Deltras. ''Kami memang tidak terlalu banyak berharap kepada pemain cadangan. Tapi, rotasi harus kami lakukan untuk menjaga keseimbangan tim,'' terang Danurwindo.