PECAT SI KURUS MENJELANG FINAL
koncomacan - JELANG laga final Divisi Utama 2008-2009 digelar menghadapi Persema Malang besok, kabar tak mengenakan berembus dari markas Persisam Putra. Kurniawan Dwi Julianto, mantan bomber timnas Indonesia yang sudah mengemas 7 gol selama membela Persisam di putaran pertama lalu, harus angkat kaki lebih cepat.
Bahkan, itu dilaksanakan sebelum laga final berlangsung. Manajemen tim Persisam memecat pemain yang akrab disapa Kurus tersebut dengan alasan indisipliner.
Kepastian pemecatan Kurniawan tersebut disampaikan Sekretaris Tim Arna Effendy didampingi pelatih Eddy Simon Badawi kepada harian ini kemarin siang (27/5). "Kami tak bisa memberi toleransi kepada Kurniawan. Dia kami anggap indisipliner karena tak mau membela Persisam di partai puncak Divisi Utama menghadapi Persema Jumat nanti," papar Nanang, sapaan akrabnya.
Bukan tanpa alasan Kurniawan dipecat. Pemain bersangkutan ternyata sudah memesan tiket untuk pulang ke Jakarta tadi malam dan baru memberi tahu pengurus tim sehari setelah kemenangan 3-1 atas PSPS Pekanbaru di semifinal Selasa (26/5). Kurniawan memiliki alasan jelas kenapa dia harus ke Jakarta, dia ingin melangsungkan resepsi pernikahannya dengan wanita asal Malaysia, Norad Kana, di Jakarta tepat pada hari final Divisi Utama, 29 Mei besok.
"Yang kami sesalkan, Kurniawan baru memberitahukan rencanan kepulangannya itu malam hari setelah kami menghadapi PSPS. Terus terang kami kecewa kenapa dia begitu, baru memberitahu padahal rencana resepsi pernikahannya sudah lama disusun," ujar Nanang.
Menurutnya, kewajiban Kurniawan adalah menghabiskan masa kontrak bersama Persisam Putra yang diperpanjang hingga final Divisi Utama berlangsung. "Kontrak dia dengan tim memang sudah habis sejak 21 April lalu, tapi karena kompetisi molor akhirnya diperpanjang dan dia setuju. Tapi ternyata dia lebih mementingkan acara resepsi pernikahannya di Jakarta daripada tampil di final bersama Persisam Putra padahal kewajiban utama dia adalah membela tim. Dia digaji dan diberi bonus, hidup dari Persisam Putra selama dua tahun ini," ucap Nanang.
Manajemen tim sudah berusaha membujuk Kurniawan agar menunda kepulangannya ke Jakarta, bahkan manajer tim siap memberikan ganti rugi sebesar 50 persen asal Kurniawan mau bertahan sampai final.
Bahkan, itu dilaksanakan sebelum laga final berlangsung. Manajemen tim Persisam memecat pemain yang akrab disapa Kurus tersebut dengan alasan indisipliner.
Kepastian pemecatan Kurniawan tersebut disampaikan Sekretaris Tim Arna Effendy didampingi pelatih Eddy Simon Badawi kepada harian ini kemarin siang (27/5). "Kami tak bisa memberi toleransi kepada Kurniawan. Dia kami anggap indisipliner karena tak mau membela Persisam di partai puncak Divisi Utama menghadapi Persema Jumat nanti," papar Nanang, sapaan akrabnya.
Bukan tanpa alasan Kurniawan dipecat. Pemain bersangkutan ternyata sudah memesan tiket untuk pulang ke Jakarta tadi malam dan baru memberi tahu pengurus tim sehari setelah kemenangan 3-1 atas PSPS Pekanbaru di semifinal Selasa (26/5). Kurniawan memiliki alasan jelas kenapa dia harus ke Jakarta, dia ingin melangsungkan resepsi pernikahannya dengan wanita asal Malaysia, Norad Kana, di Jakarta tepat pada hari final Divisi Utama, 29 Mei besok.
"Yang kami sesalkan, Kurniawan baru memberitahukan rencanan kepulangannya itu malam hari setelah kami menghadapi PSPS. Terus terang kami kecewa kenapa dia begitu, baru memberitahu padahal rencana resepsi pernikahannya sudah lama disusun," ujar Nanang.
Menurutnya, kewajiban Kurniawan adalah menghabiskan masa kontrak bersama Persisam Putra yang diperpanjang hingga final Divisi Utama berlangsung. "Kontrak dia dengan tim memang sudah habis sejak 21 April lalu, tapi karena kompetisi molor akhirnya diperpanjang dan dia setuju. Tapi ternyata dia lebih mementingkan acara resepsi pernikahannya di Jakarta daripada tampil di final bersama Persisam Putra padahal kewajiban utama dia adalah membela tim. Dia digaji dan diberi bonus, hidup dari Persisam Putra selama dua tahun ini," ucap Nanang.
Manajemen tim sudah berusaha membujuk Kurniawan agar menunda kepulangannya ke Jakarta, bahkan manajer tim siap memberikan ganti rugi sebesar 50 persen asal Kurniawan mau bertahan sampai final.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda