TURUNKAN TIGA PENYERANG

Pantang Main Bertahan
koncomacan - Sriwijaya FC (SFC) ogah malu di kandang. Laskar Wong Kito, julukan SFC, itu siap meladeni permainan Seoul FC dalam pertandingan Grup F Liga Champions Asia (LCA) di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, malam ini (siaran langsung TPI mulai pukul 21.00 WIB). Laga kedua tim tersebut juga menjadi satu dari 10 laga pembuka even sepak bola tim-tim terkuat di benua Asia tersebut.
Pelatih SFC Rahmad Darmawan sudah menjamin timnya bermain normal. Meski reputasi lawan lebih mentereng, dia menjamin tak ada istilah bertahan. Toh, mereka tetap ingin menikmati laga hingga selesai.
''Itu justru jadi motivasi. Bagi saya pribadi, tentu ingin menunjukkan ini lho tim terbaik Indonesia saat ini,'' ujar pelatih asal Metro, Lampung, tersebut.
Satu hal yang membuat motivasi dan spirit Benben Berlian dkk meledak berlipat-lipat. LCA adalah ajang mempromosikan diri. Grup F salah satu partai neraka. Selain Seoul, masih ada dua raksasa lagi, yaitu Gamba Osaka (Jepang) dan Shandong Luneng Taishan (Tiongkok). ''Nilai laga itu yang penting. Sorotan dunia akan lain jika kami bisa mengalahkan raksasa-raksasa tersebut,'' tegasnya kemarin (9/3).
Karena itu, Rahmad mengusung pola 4-4-2. Trio lini depannya, Budi Sudarsono, Ngon a Djam, dan Keith Kayamba, diturunkan sekaligus. Tapi, posisi Kayamba sedikit ditarik ke belakang.
Kayamba ditarik karena Rahmad ingin mempersolid lini tengah. Dia paham, mayoritas serangan skuadra Senol Gunes berasal dari tengah. Termasuk sayap kiri dan kanan. Seoul sendiri punya duet maut, Jung Jo-Gok dan Dejan Damjanovic.
''Saya banyak melihat rekaman pertandingan mereka. Ada empat pemain mereka yang paling berbahaya. Yaitu, Dejan (Damjanovic), Adilson (dos Santos), dan dua defendernya, Kim Chi-Gon dan Lee Jong-Min,'' ungkap Rahmad.
Mantan pemain nasional dan asisten pelatih timnas Indonesia itu juga tak ingin membuang peluang. Sebab, status home memberi banyak kemudahan. Terutama dukungan suporter. Berbeda dari tamunya, Seoul, yang minus dukungan.
Bahkan, optimisme itu membuat Rahmad melupakan krisis kiper yang melanda SFC. Setelah kiper utama Ferry Rotinsulu divonis cedera (minimal istirahat dua pekan), giliran penggantinya, Dede Sulaiman, bermasalah dengan engkel. Praktis, hanya tinggal kiper ketiga Afriyanto.
Namun, Rahmad bisa tersenyum lega. Dede dinyatakan pulih. Tak ada lagi keluhan yang dialami kiper kelahiran 3 Maret 1986 tersebut. ''Saya harus melihat berdasar fakta. Selama ini Ferry jadi pilihan utama. Tapi, dia tidak main karena cedera. Berarti, Dede dan Afriyanto-lah yang kondisinya terbaik saat ini,'' ujarnya.
Sementara itu, coach Seoul FC Senol Gunes mengakuh tidak tahu banyak tentang SFC. Mereka tidak punya cukup waktu untuk mempelajari Sriwijaya. Apalagi, tim yang didirikan sejak Desember 1983 itu menempuh perjalanan jauh dari Seoul hingga Palembang.
''Kami hanya lihat video pertandingan mereka. Yang saya tahu, Sriwijaya adalah tim dengan passing bagus dan gol-gol cantik,'' ungkapnya.
Persiapan Seoul lebih bagus. Sebulan penuh mereka menggelar training center (TC, pemusatan latihan) musim dingin di Antalaya, Turki. Mereka juga melakukan banyak uji coba. Di antaranya melawan Sopron FC, klub divisi I Turki, 31 Januari lalu di Stadion Acadia. Mereka menang telak 3-0. Striker Jung Jo-Gok mencetak dua gol dalam laga tersebut.
Tapi, mereka juga kalah pada rangkaian uji cobanya. Salah satunya dari tim Divisi I Kroasia, Dinamo Zagreb, 1 Februari lalu dengan 1-5. Namun, Seoul langsung moncer di laga perdana K-League 2009. Mereka menang telak 6-1 atas tuan rumah Chunnam Dragon di stadion Dragon Dungeon, 7 Maret lalu. Seoul pun bertengger di puncak klasemen K-League 2009.
''Seoul punya banyak pemain muda yang baik dan terus berkembang. Saya pikir, ini keunggulan Korsel secara umum. Satu yang lebih penting, anak-anak sangat bernafsu jadi juara,'' kata pelatih yang mengantarkan Turki meraih peringkat III di Piala Dunia 2002 di Korsel-Jepang tersebut.
Sama seperti SFC, Seoul ingin menikmati laga perdana. Bahkan, Senol tidak peduli apakah bisa mencetak gol cepat atau lambat. ''Lima belas menit pertama atau terakhir tidak jadi soal. Lebih penting itu, kami menikmati laga dan bisa menang,'' timpal kapten tim, Kim Chi-Gon.
Perkiraan pemain
Sriwijaya FC (4-4-2)
Dede Sulaiman (g); Isnan Ali, Ambrizal, Charis Yulianto, Christian Worabay; Benben Berlian, Zah Rahan, Toni Sucipto, Keith Kayamba; Budi Sudarsono, Ngon a Djam.
Pelatih: Rahmad Darmawan (Indonesia)
(Baju kuning)
Seoul FC (4-4-2)
Kim Ho-Jun (g); Kim Chi-Gon, Lee Jong-Min, Kevin Hatchi, Kim Jin-Kyu; Adilson Santos, Kim Chi-Woo, Han Tae-You, Kim Seung-Yeoul; Dejan Damjanovic, Jung Jo-Gook.
Pelatih: Senol Gunes (Turki)
(Baju merah)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda