TIMNAS SENIOR MASIH MENCARI SKEMA BAKU

koncomacan - Tim nasional (timnas) Indonesia senior berencana untuk menggunakan skema 3-6-1 saat dijamu Kuwait di Grup B Pra Piala Asia (PPA) 2011, 14 November 2009. Merah Putih sebelumnya pernah mematenkan 4-2-3-1 sebagai pola baku.
Menghadapi Singapura di laga uji coba, Rabu 4 November 2009, Merah Putih mengembangkan pola ini meski kalah 1-3. Pelatih Timnas Indonesia, Benny “Bendol” Dollo mengatakan, skema baku akan diputuskan usai uji coba kontra klub lokal Kuwait.
“Kami harus mencari cara untuk menangkal postur lawan. Tiga skema itu sementara cukup ideal. Pola mana yang paling pas kami gunakan, akan ditentukan setelah uji coba di Kuwait,” ungkapnya.
Bendol menambahkan, timnas berencana untuk menggunakan satu gelandang bertahan bila bermain dengan pola 3-6-1 atau 3-5-2.
“Kami memiliki tiga center back yang berposisi sebagai jangkar, sehingga hanya perlu satu gelandang bertahan. Untuk komposisi lini tengah, kurang lebih sama dengan pola 4-2-3-1. Sedang di sektor striker, masih akan dilihat. Kalau memakai satu striker, pilihannya Bambang Pamungkas atau Saktiawan Sinaga. Posisi Boaz Solossa akan dicoba ditarik ke sayap. Tapi seandainya memakai dua striker, maka Bambang dan Boaz paling ideal,” lanjutnya.
Menggunakan tiga center back di Kuwait dinilai ideal oleh Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad ‘RD’ Darmawan. Pertahanan Merah Putih dianggap lebih stabil, meski harus jeli melihat peluang untuk melakukan serangan balik (counter attack).
“Kuwait sangat kuat dan kualitas individunya unggul. Pola 3-6-1 atau 3-5-2 sama saja karena memakai tiga central back. Keputusan itu realistis karena pertahanan jauh lebih kuat daripada menggunakan dua central back dari empat pemain belakang. Itu bagus dan timnas tinggal memanfaatkan setiap serangan balik. Asumsi meraih angka tetap dikedepankan,” terangnya.
Namun, revisi perlu diberikan untuk komposisi gelandang. RD menyatakan, timnas idealnya memakai dua gelandang bertahan. Duet Ponaryo Astaman dan Syamsul Chaeruddin dinilai lebih mobil.
“Timnas bisa memakai skema 4-2-3-1 saat bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Sebab, ketika timnas bermain di kandang yang terpenting adalah menyeimbangkan situasi saat menyerang dan bertahan. Khusus di Kuwait, timnas lebih bagus bila menduetkan Ponaryo dan Syamsul. Posisi lainnya bisa diisi Eka Ramdani, Arif Suyono, Mushafri atau Boaz,” tandasnya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda