GOR DIPAKAI MENJEMUR JAGUNG
Tak Ada Penambahan Anggaran di APBD 2010
koncomacan - KEDIRI, Tanda-tanda Gelanggang Olahraga (GOR) di Kelurahan Banjarmlati Kecamatan Mojoroto bakal tak terurus mulai kelihatan. Selain belum berfungsi, lokasi di sekitar GOR juga dimanfaatkan masyarakat untuk peruntukan di luar olahraga. Ironisnya, tempat itu digunakan untuk menjemur jagung.
Kenyataan seperti itu tentu saja mengenaskan. Sebab, proyek tersebut menghabiskan dana yang mencapai ratusan miliar rupiah. Tepatnya, Rp 110 miliar.
"Kalau (menjemur jagung) di sini akan cepat kering," alasan Habib, 27, warga Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto, si pemilik jagung tersebut kemarin.
Habib menggunakan jalan aspal di sisi timur bangunan utama. Dia memilih tempat itu karena butuh lokasi yang pas untuk menjemur jagungnya. Bila dijemur di tempat itu hanya butuh waktu tiga hari untuk menjemur 1,5 ton jagung. Setelah kering, jagung bisa langsung dijual.
"Kalau dijemur di tempat lain belum tentu bisa cepat kering seperti di sini," dalihnya.
Selain karena tak punya lahan yang luas untuk menjemur jagungnya, lelaki tersebut mengaku memanfaatkan jalanan GOR karena keadaannya masih sepi. Sehingga dia merasa tak mengganggu arus lalu-lintas.
Fenomena mengenaskan seperti itu menyulut keprihatinan Pemkot Kediri. Melalui Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Nur Muhyar, pemkot berharap masyarakat tidak memfungsikan area GOR untuk kegiatan yang tak berhubungan dengan olahraga. Apalagi untuk menjemur jagung. "Sebaiknya jangan dipakai menjemur jagung atau kegiatan di luar olahraga," ujarnya.
Nur mengatakan jika hal itu dilakukan dan GOR mulai dioperasikan, dikhawatirkan masyarakat yang biasanya memakai areal GOR untuk kegiatan di luar olahraga seperti menjemur jagung akan merasa tergusur. Sebab, mereka akan dilarang melakukannya lagi. "Kalau sekarang ini masih pembangunan. Jadi kami hanya menghimbau saja tetapi jika GOR sudah dioperasionalkan maka kami akan melarang dengan tegas," tandasnya.
Untuk pembangunan GOR sendiri, sambung Wali Kota Samsul Ashar kalau pembangunan harus sudah selesai akhir Desember. Sehingga Januari 2010, GOR sudah bisa digunakan. "Tahun ini harus selesai," tegasnya.
Samsul mengatakan pihaknya tidak akan menambah anggaran untuk GOR di APBD 2010. Karena anggaran sebesar Rp 110 miliar yang terserap di GOR dianggap sudah cukup besar. "GOR tidak akan ditambah lagi anggarannya,' ujarnya.
Lalu bagaimana dengan saran pendukung GOR seperti pertokoan, lapangan sepak bola, kolam renang dan sebagainya, Samsul mengatakan pihaknya akan berusaha mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. Untuk itu, pihaknya akan melakukan lobi ke menteri pemuda dan olahraga agar ada bantuan untuk GOR. "Saya akan usahakan agar GOR bisa dibantu pemerintah pusat,' ujarnya.
Secara terpisah, Ketua Fraksi Partai Demokrat Yudi Ayubchan mengatakan kalau pihaknya sepakat tidak ada lagi penambahan anggaran untuk GOR. "Saya tetap memegang kata-kata eksekutif kalau GOR akan selesai 2009. Jadi tidak perlu lagi ditambah lagi anggarannya," ujarnya.
Terkait banyaknya sarana pendukung yang belum ada, Ayub mengatakan hal itu adalah tanggung jawab pemkot. Karena dalam hal perencanaan pembangunan, pemkot lah yang mengetahuinya. "Kami berharap GOR bisa bermanfaat dan tidak mangkrak," harapnya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda