CELAH PERSEMA DI PERTAHANAN
Selasa, 27 Oktober 2009
koncomacan - MALANG, Merengkuh poin sempurna di kandang Bontang FC bukan berarti skuad Persema Malang sudah sempurna. Pelatih Subangkit mengatakan masih ada celah yang harus dibenahi. Terutama di lini pertahanan.
"Untuk serangan dan team work, saya melihat tidak ada kendala. Yang saat ini harus saya lakukan adalah membenahi pertahanan dan mental pemain belakang," kata Subangkit kemarin (26/10).
Menurut Subangkit, saat melawan Bontang FC (25/10), mental pemain belakang Persema masih labil. Mereka masih sering panik saat menghadapi menerima serangan lawan. Akibatnya, benteng Laskar Ken Arok - julukan Persema - mudah diterobos.
Gol Bontang FC yang dicetak M. Bahtiar dinilai karena kepanikan barisan belakang Persema. "Gol Bontang tidak akan ada terjadi kalau pemain belakang bermain tenang," ujar mantan pelatih Persekabpas Pasuruan itu.
Beruntung, Subangkit punya waktu cukup panjang untuk meningkatkan performa lini belakang timnya. Ada jeda waktu sekitar dua minggu sebelum tampil melawan Persitara Jakarta Utara pada 8 November. Dua puluh hari kemudian, (28/11), Persema bertandang ke markas Pelita Jaya.
"Di dua away itu, kami harus menyiapkan strategi, stamina, dan mental agar mampu mendulang poin lagi," ucap Subangkit. Program pertama memperbaiki kelemahan itu akan dilakukan pagi ini di Stadion Gajayana.
koncomacan - MALANG, Merengkuh poin sempurna di kandang Bontang FC bukan berarti skuad Persema Malang sudah sempurna. Pelatih Subangkit mengatakan masih ada celah yang harus dibenahi. Terutama di lini pertahanan.
"Untuk serangan dan team work, saya melihat tidak ada kendala. Yang saat ini harus saya lakukan adalah membenahi pertahanan dan mental pemain belakang," kata Subangkit kemarin (26/10).
Menurut Subangkit, saat melawan Bontang FC (25/10), mental pemain belakang Persema masih labil. Mereka masih sering panik saat menghadapi menerima serangan lawan. Akibatnya, benteng Laskar Ken Arok - julukan Persema - mudah diterobos.
Gol Bontang FC yang dicetak M. Bahtiar dinilai karena kepanikan barisan belakang Persema. "Gol Bontang tidak akan ada terjadi kalau pemain belakang bermain tenang," ujar mantan pelatih Persekabpas Pasuruan itu.
Beruntung, Subangkit punya waktu cukup panjang untuk meningkatkan performa lini belakang timnya. Ada jeda waktu sekitar dua minggu sebelum tampil melawan Persitara Jakarta Utara pada 8 November. Dua puluh hari kemudian, (28/11), Persema bertandang ke markas Pelita Jaya.
"Di dua away itu, kami harus menyiapkan strategi, stamina, dan mental agar mampu mendulang poin lagi," ucap Subangkit. Program pertama memperbaiki kelemahan itu akan dilakukan pagi ini di Stadion Gajayana.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda