TAMPIL SEPERTI MACAN OMPONG

Menanggung Malu yaris Kalah, Persik Tertolong Penalti
koncomacan - KEDIRI, Hasil polesan Edi Paryono, untuk sementara ini, belum bisa menunjukkan hasil memuaskan. Paramaternya adalah dalam uji coba yang dilakukan kemarin di Stadion Brawijaya. Menghadapi tim sekelas divisi I seperti Persedikab, Persik justru nyaris menelan kekalahan. Untungnya, penalti di injury time membuat kedudukan mejadi imbang 2-2.
Padahal, Persik tampil fullteam. Tiga pemain asing, termasuk Patricio 'Pato' Morales, diturunkan sejak menit awal. Tapi, justru Persik ketinggalan dua gol terlebih dulu. Yaitu melalui striker Hariono pada menit ke-10 dan gelandang Faris Aditama menit ke-22.
Persik baru membalas di menit akhir babak pertama melalui Saktiawan Sinaga. Kemudian penalti ketika pertandingan memasuki waktu ekstra yang dieksekusi oleh mantan pemain PSMS Medan Reswandi.
"Ini hasil yang tidak bagus. Banyak kelemahan yang harus kami benahi," sesal Edi Paryono, terkait hasil uji coba tersebut.
Di lapangan, permainan Macan Putih ibarat macan ompong. Di babak pertama mereka bahkan nyaris tak bisa membangun serangan yang bisa membahayakan gawang Persedikab. Serangan mereka mudah dipotong di tengah lapangan. Umpan-umpan pendek maupun crossing sering tak tepat sasaran. "Pemain belum padu. Finishing juga masih kurang," dalih EP.
Justru anak-anak Bledug Kelud yang tampil apik. Melalui serangan-serangan sederhana tapi taktis mereka gampang menerobos pertahanan Persik yang dikawal trio bek baru O.K. John, Reswandi, dan Idrus Gunawan. Faris Aditama dkk berkali-kali mendapat peluang yang hampir membuahkan gol.
Hasilnya, pada menit ke-10 striker Persedikab Hariono berhasil menjebol gawang Persik. Umpan crossing dari sisi kanan pertahanan Persik disambutnya dengan sontekan dari petak penalti.
Sekitar sepuluh menit kemudian ganti gelandang Persedikab Faris Aditama yang beraksi. Bola liar hasil tendangan sudut disambutnya dengan tentangan keras dari luar kotak penalti.
Gol kedua Persedikab itu disambut tepuk tangan riuh dari Persikmania disertai dengan caci-maki tak karua-karuan. Baik kepada pemain yang tampil buruk maupun pelatih Persik Edi Paryono.
Baru menjelang akhir babak pertama Persik memperkecil kekalahan. Saktiawan Sinaga yang harus naik-turun mencari bola bersama dengan Pato Morales berhasil melesakkan tendangan keras dari luar petak penalti. Kedudukan 1-2 tersebut bertahan hingga menit akhir babak pertama.
Di babak kedua Persik tak kunjung meningkatkan performanya. Anak-anak Persedikab terus memberikan tekanan. Sesekali mereka bahkan mengurung pertahanan Macan Putih. Sayang, peluang yang didapat Anjik Wijanarko dan Faris Aditama secara bergantian tidak berbuah gol.
"Saya hitung ada empat peluang yang harusnya bisa gol," kata pelatih Persedikab Bambang Drajad.
Persik baru mulai panas di akhir babak kedua. Beberapa kali Pato melakukan akselerasi yang mengancam jala tim yang berlaga divisi I PSSI itu. Sayang tak ada yang berbuah gol. Baru setelah masuk injury time Persik mendapat kesempatan untuk menyamakan kedudukan. Setelah wasit Suyanto menunjuk titik putih. Penalti diberikan akibat pelanggaran yang dilakukan pemain Persedikab.
Kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Ruswandi untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2. "Seharusnya kami bisa menang. Tapi bagi kami lawan Persik, hasil imbang saja sudah bagus," kata Bambang Drajad.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda