MASIH ADA PELATIH BONEKA DIISL 2009/2010

Jum'at, 11 September 2009
Hanya Nama, Kendali di Tangan Orang Lain
koncomacan - Sepak bola Indonesia sepertinya tetap tidak bisa lepas dari ironi. Hal itu pun terjadi di Indonesia Super League (ISL) 2009--2010. INDONESIA Super League (ISL) berputar lagi bulan depan. Kompetisi level tertinggi di Indonesia itu telah memasuki tahun kedua. Tapi, ajang tersebut masih lekat dengan ironi. Indikasinya, makin suburnya pelatih yang bakal menjadi "boneka" dalam memimpin tim besutannya.
Setidaknya, ada empat tim yang memasang "boneka" dengan didudukkan sebagai pelatih. Empat tim itu adalah Persija Jakarta, Persiba Balikpapan, Persiwa Wamena, dan Persitara Jakarta Utara.
Untuk ISL 2009-2010, Persija menempatkan nama Maman Suryaman sebagai pelatih. Sedangkan Persiba memilih Hariadi. Namun, nama mereka sepertinya hanya sekadar dicantumkan sebagai pelatih. Sebab, kendali teknik tim ada di tangan orang lain. Hal itu tampak dengan munculnya jabatan direktur teknik di dua tim tersebut.
Di Persija, ada Benny Dolo. Di Persiba, terdapat Daniel Roekito. Musim lalu menjadi tolak ukurnya. Daniel Roekito yang menjadi direktur teknik lebih berperan ketimbang Hariadi yang berposisi sebagai pelatih. Uniknya, lisensi Daniel justru lebih rendah daripada lisensi Hariadi.
Nah, pada musim ini, hal itu tetap dialami oleh Hariadi. Hal serupa akan terjadi pada Maman Suryaman. "Terserah orang mau ngomong apa. Yang jelas, keputusan manajemen Persija ini merupakan kepercayaan besar buat saya," kata Maman.
Setali tiga uang dengan Persija dan Persiba adalah Persiwa. Hingga detik ini, Persiwa belum menentukan pelatih. Tapi, Persiwa telah memiliki Djoko Susilo sebagai direktur teknik. Djoko pula yang kini mengendalikan persiapan tim. Djoko sebelumnya memang pernah menjadi pelatih tim Badai Pengunungan Tengah (julukan Persiwa).
Namun, karena lisensi Djoko belum memenuhi syarat (pelatih ISL harus berlisensi A), pria asal Malang itu ditaruh sebagai direktur teknik untuk menyiasati aturan.
"Kini kami memang sedang mencari pelatih. Kandidat utamanya adalah Rohanda. Dia nanti bukan menjadi boneka. Tapi, dia bakal berkolaborasi dengan Djoko," kilah Agus Santoso, asisten manajer Persiwa.
Hal yang sama sangat mungkin menimpa Persitara. Musim lalu Persitara telah melakukan siasat itu. Nama Dick Buitelaar dipasang sebagai pelatih. Tapi, kendali berada di tangan duet Dody Sahetapy-Dadang Iskandar. Musim ini siasat tersebut tampaknya bakal diulang. Sebab, nama Dick kembali dijagokan sebagai pelatih Persitara.
PT Liga Indonesia selaku regulator kompetisi mengatakan mengetahui fakta tersebut. Sayang, mereka seakan menutup mata.
"Energi kami akan habis kalau masih membicarakan masalah itu. Yang penting bagi kami, administrasi tim terpenuhi. Yakni, pelatih yang diajukan harus berlisensi A. Kalau ada yang menyiasati, biar dosanya mereka tanggung sendiri," kelit Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda