SIAPKAN JUARA DI PULAU JAWA

koncomacan - Target maksimal diusung Persidafon Dafonsoro. Setelah meraih posisi ketiga Divisi I musim lalu dan promosi ke Divisi Utama, tim berjuluk Gabus Sentani itu memasang target juara di musim 2009/2010 dan lolos ke Indonesia Super League (ISL).
Perhelatan kompetisi Divisi Utama 2009/2010 diperkirakan baru dimulai Oktober mendatang. Meski mulainya helatan itu masih cukup lama, Persidafon Dafonsoro mempersiapkan skuadnya untuk menjalani ketatnya persaingan di Divisi Utama sejak jauh-jauh hari.
Mereka mempersiapkan diri sejak Februari lalu. Langkah pertama Persidafon adalah merekrut pelatih bertangan dingin, Freddy Muli. Dia menggantikan Erenst Pahelerang.
Begitu dipercaya melatih Persidafon pada awal Februari lalu, ketika mayoritas tim lain masih belum melakukan persiapan apa pun, Freddy langsung tancap gas.
Pada pekan kedua Februari lalu, pelatih yang sukses mengantarkan Persebaya menjuarai Divisi I musim 2006 itu langsung menghelat seleksi pemain. Hasilnya, 14 pemain asli Papua terpilih dan memperkuat skuad baru Persidafon.
Di antara jumlah tersebut, hanya ada empat pemain asli Dafonsoro. Lainnya berasal dari Sentani, Jayapura, dan sekitarnya. Dalam skuad tersebut ada striker muda berbakat Patrick Wanggai dan saudaranya, Izaack Wanggai. Musim lalu, keduanya bermain untuk Perseman Manokwari.
Para pemain itulah yang sejak 14 Juni lalu diboyong Freddy ke Batu untuk menjalani pemusatan latihan. Sesampai di Batu, satu per satu pemain lain yang diincar Freddy bergabung. Di antaranya, dua mantan pilar Persebaya Surabaya, yakni Bejo Sugiatoro yang pada putaran kedua musim lalu membela Mitra Kukar dan Uston Nawawi yang musim lalu membela Persisam Samarinda.
Tujuan Freddy memilih Batu, timnya mudah mendapat lawan tanding sepadan. Selain itu, iklim dan kondisi alam Batu sangat cocok untuk membantu perkembangan latihan timnya.
"Apalagi, Hotel Agro Wisata menyediakan peralatan mulai fitness sampai lapangan latihan, bahkan kolam renang. Semuanya tersedia dan tentu sangat membantu skill para pemain saya," tegas Freddy.
Lima pekan bermarkas di Batu, para pemain "dihajar" dengan latihan keras. Menurut dia, dalam lima pekan itu, 70 persen program yang diberikan merupakan pembenahan fisik dan 30 persen sisanya teknik.
Setelah tahap pertama dirasa cukup, pada 18 Juni lalu tim diboyong ke Surabaya untuk menjalani program latihan tahap II. Yaitu, fokus pada pembenahan teknik dan skill pemain.
Rencana semula, dari Surabaya tim itu melanjutkan program pemusatan latihan ke Jogjakarta dan Jakarta dengan agenda uji coba. Tapi, melihat belum ada lawan yang siap, direncanakan awal bulan puasa nanti tim digembleng di Batu lagi, lalu kembali ke Dafonsoro pada akhir September mendatang. Saat ini skuad Persidafon diperkuat 23 pemain dan baru ada seorang pemain asing yang bergabung, yakni mantan pemain belakang Arema, Bruno Casmir.
"Saya masih butuh dua pemain asing lagi. Seorang gelandang dan seorang striker," ucap Freddy.
Freddy yang pernah membawa PSMS Medan ke Liga Indonesia 2007 itu memaparkan alasan merekut Bejo dan Uston. "Sebagian besar pemain tim tersebut masih muda. Kami butuh leader dan pemain yang bisa membuat tim seimbang. Lagi pula, kemampuan Bejo dan Uston masih bersaing," bebernya. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda