RINTANGAN GAET PEMAIN TIMNAS
DJAYUSMAN LALUI PROSES TRANSTER
koncomacan - SURABAYA, Langkah perekrutan pemain timnas Indonesia yang dilakukan Persebaya mulai mendapatkan rintangan. Setelah surat keluar Talaohu Abdul Musafri dikabarkan dihambat tim lamanya, Persiba Balikpapan, kini pemain timnas U-23 Djayusman Triasdi juga menemui kendala.
Defender PSM Makassar musim lalu itu telah terikat kontrak dengan Pasukan Ramang -julukan PSM- sampai 2010. Perekrutan pemain kelahiran 1987 tersebut akan melalui mekanisme transfer. Sebab, status Djayusman saat ini bukan free transfer seperti kebanyakan pemain lain. Karena itu, jika Green Force -julukan Persebaya- benar-benar berniat memboyong Djayusman, akan ada sejumlah rupiah sebagai biaya transfer yang harus diserahkan kepada tim lamanya.
Asisten Manajer Bidang Keuangan PSM Suhardi Hamid mengungkapkan, transfer terpaksa diberlakukan karena Djaysuman masih terikat kontrak di Pra-Ligina hingga 2010. Hasil penjualan Djayusman akan dipakai untuk membeli pemain asing di lini belakang.
Terkait hal tersebut, Asisten Manajer Bidang Teknik Persebaya Cholid Ghoromah menyatakan tak terlalu khawatir. Sebab, kubu Green Force telah berkomunikasi dengan Djayusman. ''Kalau harus ada transfer, dia (Djayusman) sanggup menyelesaikannya,'' ungkap Cholid. Menurut dia, transfer tersebut akan menjadi urusan internal antara PSM dan Djayusman. Jadi, pihak Persebaya hanya tahu beres soal kepindahan Djayusman.
Kepada Fajar (Jawa Pos Group), Asisten Manajer Bidang Humas PSM Abdi Satria menjelaskan bahwa pihaknya gagal bernegosiasi dengan pemain binaan SSB Bangau Putra Makassar itu. ''Setelah kami bujuk untuk negosiasi, akhirnya buntu. Maka, Djayusman dinyatakan dijual. Pengelola PSM telah mengadakan rapat dengan ketua umum PSM dan diputuskan dia dalam status dijual,'' ungkapnya.
Meski PSM berniat menjual Djayusman, nilai transfernya hingga saat ini belum ditentukan. Namun, jika merujuk Ardan Aras yang berstatus pemain timnas U-23 ketika itu, Djayusman kemungkinan dibanderol tidak kurang dari Rp 350 juta. Sebagai perbandingan, Ardan dilepas ke Pelita Jaya dengan harga Rp 600 juta.
Sementara, Djayusman sendiri tidak berkeberatan jika PSM berniat menjualnya. Dia menyatakan pasrah atas keputusan manajemen PSM. ''Mau bagaimana lagi, sepertinya memang sudah tidak ada kecocokan lagi di PSM,'' ujarnya.
Selain Djayusman, perpindahan Musafri ke Persebaya juga menuai rintangan. Seorang sumber menyebutkan, Musafri telah menerima uang panjar dari Sriwijaya FC sebelum ada kesepakatan dengan Persebaya. Kabar itu langsung dibantah oleh Musafri. ''Saya benar-benar tidak pernah (menerima uang dari Sriwijaya),'' tegasnya.
Musafri menuturkan, sebelumnya dirinya santer dikabarkan didekati Sriwijaya. Namun, itu sebatas kabar di media. Menurut dia, tak ada satu pun pengurus Sriwijaya yang berkomunikasi dengannya.
Terpisah, Cholid mengungkapkan tetap menaruh kepercayaan terhadap Musafri. ''Saya tahu, orangnya baik. Jadi, saya tetap percaya dia,'' katanya.
koncomacan - SURABAYA, Langkah perekrutan pemain timnas Indonesia yang dilakukan Persebaya mulai mendapatkan rintangan. Setelah surat keluar Talaohu Abdul Musafri dikabarkan dihambat tim lamanya, Persiba Balikpapan, kini pemain timnas U-23 Djayusman Triasdi juga menemui kendala.
Defender PSM Makassar musim lalu itu telah terikat kontrak dengan Pasukan Ramang -julukan PSM- sampai 2010. Perekrutan pemain kelahiran 1987 tersebut akan melalui mekanisme transfer. Sebab, status Djayusman saat ini bukan free transfer seperti kebanyakan pemain lain. Karena itu, jika Green Force -julukan Persebaya- benar-benar berniat memboyong Djayusman, akan ada sejumlah rupiah sebagai biaya transfer yang harus diserahkan kepada tim lamanya.
Asisten Manajer Bidang Keuangan PSM Suhardi Hamid mengungkapkan, transfer terpaksa diberlakukan karena Djaysuman masih terikat kontrak di Pra-Ligina hingga 2010. Hasil penjualan Djayusman akan dipakai untuk membeli pemain asing di lini belakang.
Terkait hal tersebut, Asisten Manajer Bidang Teknik Persebaya Cholid Ghoromah menyatakan tak terlalu khawatir. Sebab, kubu Green Force telah berkomunikasi dengan Djayusman. ''Kalau harus ada transfer, dia (Djayusman) sanggup menyelesaikannya,'' ungkap Cholid. Menurut dia, transfer tersebut akan menjadi urusan internal antara PSM dan Djayusman. Jadi, pihak Persebaya hanya tahu beres soal kepindahan Djayusman.
Kepada Fajar (Jawa Pos Group), Asisten Manajer Bidang Humas PSM Abdi Satria menjelaskan bahwa pihaknya gagal bernegosiasi dengan pemain binaan SSB Bangau Putra Makassar itu. ''Setelah kami bujuk untuk negosiasi, akhirnya buntu. Maka, Djayusman dinyatakan dijual. Pengelola PSM telah mengadakan rapat dengan ketua umum PSM dan diputuskan dia dalam status dijual,'' ungkapnya.
Meski PSM berniat menjual Djayusman, nilai transfernya hingga saat ini belum ditentukan. Namun, jika merujuk Ardan Aras yang berstatus pemain timnas U-23 ketika itu, Djayusman kemungkinan dibanderol tidak kurang dari Rp 350 juta. Sebagai perbandingan, Ardan dilepas ke Pelita Jaya dengan harga Rp 600 juta.
Sementara, Djayusman sendiri tidak berkeberatan jika PSM berniat menjualnya. Dia menyatakan pasrah atas keputusan manajemen PSM. ''Mau bagaimana lagi, sepertinya memang sudah tidak ada kecocokan lagi di PSM,'' ujarnya.
Selain Djayusman, perpindahan Musafri ke Persebaya juga menuai rintangan. Seorang sumber menyebutkan, Musafri telah menerima uang panjar dari Sriwijaya FC sebelum ada kesepakatan dengan Persebaya. Kabar itu langsung dibantah oleh Musafri. ''Saya benar-benar tidak pernah (menerima uang dari Sriwijaya),'' tegasnya.
Musafri menuturkan, sebelumnya dirinya santer dikabarkan didekati Sriwijaya. Namun, itu sebatas kabar di media. Menurut dia, tak ada satu pun pengurus Sriwijaya yang berkomunikasi dengannya.
Terpisah, Cholid mengungkapkan tetap menaruh kepercayaan terhadap Musafri. ''Saya tahu, orangnya baik. Jadi, saya tetap percaya dia,'' katanya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda