BELUM BISA TENANG KLUB PAKAI AMUNISI TIMNAS

Sejumlah nama sudah dikantongi BLI, meski Badan Tim Nasional (BTN) sebenarnya memiliki kewenangan untuk mengumumkan penggawa timnas itu. Kebetulan, ISL yang menjadi gawe BLI musim depan memiliki jadwal yang tidak sinkron dengan kepentingan BTN.
Nah, salah satu berita yang berkembang akhir-akhir ini, BTN dan BLI melarang pemain timnas mengikuti pertandingan ISL selama mengikuti pelatnas. Jika dihitung, pemain timnas yang berlaga di SEA Games XXV/2009 Laos akan absen sampai Desember. Pemain yang bersaing pada Pra-Piala Asia 2011 minimal tidak hadir sampai 18 November. Absen dalam ISL bisa terus berlanjut jika timnas mendapatkan peluang untuk melaju ke babak utama.
Klub berkeberatan dengan keputusan tersebut. Sebab, klub akan lebih banyak menuai rugi. Terutama menyangkut materi. Sudah membayar mahal pemain, tapi ternyata tidak bisa menjadi tumpuan di lapangan.
"Sebenarnya, yang lebih penting bukanlah nama pemain, tapi bagaimana kebijakan PSSI dan BTN kepada pemain timnas. Tapi, tugas saya di sini ibaratnya mencicil pengumuman nama-nama pemain timnas," ujar CEO BLI Joko Driyono kemarin (4/8).
Sayang, dia ogah merinci pemain yang dimaksud. Berdasar keterangan salah seorang sumber, 25 pemain bakal mengisi skuad pemain timnas. Sriwijaya FC mendonasikan paling banyak pemain ke timnas. Enam pemain tim berjuluk Laskar Wong Kito itu bergabung dengan timnas. Yakni, Ferry Rotinsulu, Charis Yulianto, Isnan Ali, M. Nasuha, Ponaryo Astaman, dan Arif Suyono.
Jika benar BTN bersikukuh dengan keputusan awal, Sriwijaya harus kehilangan enam pemain sampai pertengahan November seusai menjamu Kuwait di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Pelatnas bisa diperpanjang bila Indonesia berpeluang lolos ke Piala Asia 2011. Laga kandang grup B melawan Oman dijadwalkan pada 6 Januari 2010 dan tandang Australia pada 3 Maret 2010. Terbuka kemungkinan bagi pemain baru untuk kembali ke klub pada putaran dua kompetisi. Bahkan, ketika kompetisi tinggal menyisakan seperempat jalan.
Terpisah, Sekjen PSSI Nugraha Besoes menampik bahwa keputusan tersebut sudah final. Langkah awalnya adalah meminimalkan kesalahpahaman dalam arus informasi. Caranya, melakukan komunikasi terbuka antara klub, BLI, BTN, dan PSSI. "Jangan sampai ada distorsi yang bisa menyulut konflik," ujarnya.
Dia juga menawarkan beberapa solusi kepada dua kubu, BLI dan BTN, dengan klub. Di antaranya, pengaturan jadwal memperhatikan klub-klub yang memiliki lebih dari tiga pemain timnas. Di antaranya, Sriwijaya FC yang sudah menggaet banyak bintang. Selain itu, Persipura yang memiliki Ricardo Salampessy dan Boaz Solossa.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda