SAMSUL ARIF SEDIH DITUDUH PENGKHIANAT
koncomacan - Mimpi indah itu kini dalam genggaman Samsul Arif. Ya, musim ini peraih top score Copa Indonesia musim lalu itu telah resmi bersama Persela Lamongan, yang berkompetisi di Indonesia Super League.
Ini sebuah kompetisi yang mempunyai level lebih tinggi ketimbang kompetisi yang diikuti mantan klubnya, Persibo Bojonegoro, di Divisi Utama. Wajar jika Samsul semakin berseri-seri saat pertama kali mengikuti latihan Persela di Stadion Surajaya Lamongan.
“Cita-cita bisa berlaga di level ISL adalah mimpi saya. Karena itu saya sangat termotivasi untuk bisa membela salah satu klub yang berkompetisi di ISL. Alhamdulillah mimpi itu kini terwujud,” kata pemain dengan postur 166 cm dan 59 kg ini.
Kebahagiaan makin sempurna sebab tim yang kini dibelanya adalah klub yang memang menjadi dambaannya, yakni Persela. Bukan kecil hati, tapi Samsul cukup memahami serta sadar bahwa untuk menuju puncak seseorang harus menanjak secara berlahan sehingga untuk saat ini bisa bermain di Persela sudah menjadi sesuatu yang patut disyukuri.
Didekati Klub Besar
Sebelum menentukan pilihan ke Persela, Samsul ternyata juga didekati klub-klub besar. Maklum, predikat top score Copa Indonesia dengan delapan gol setidaknya telah menjadi garansi tersendiri atas nilai jual dirinya.
“Memang ada klub-klub lain yang juga menawari kontrak. Setelah saya pertimbangkan, sepertinya Persela lebih realistis untuk saya saat ini. Saya masih minim pengalaman. Jika bemain langsung di klub besar, sepertinya saya masih belum siap. Saya masih membutuhkan jam terbang,” kata pengidola Alessandro Del Piero itu.
Samsul makin merasa bersalah saat salah seorang pendukung Persibo melontarkan kata pengkhianat.
“Saat dengar dia bilang seperti itu, rasanya aku gemetar. Sungguh aku sangat sedih sampai sempat menangis di malam hari. Aku tahu mungkin keputusan memilih Persela telah menyakiti hati banyak pendukung Persibo, tapi pilihan ini sulit dihindari. Jika saja orang itu tahu betapa cintanya aku pada Persibo, pasti dia akan memaafkan,” sebutnya.
DATA DIRI
Nama: Samsul Arif
Lahir: 14 Januari 1985
Postur: 166 cm/59 kg
Orangtua: M. Munif/Sringah
Anak ke-: 1 dari 3 bersaudara
Pemain favorit: Alessandro Del Piero
Klub Favorit: Juventus
Merk favorit: Adidas, Puma
Karier Klub
2008-2009 Persibo Bojonegoro
2009 Persela Lamongan
Ingin Selalu Dekat Ibu
Sebenarnya ada faktor lain yang membuat Samsul Arif lebih mantap bersama Laskar Jaka Tingkir. Ini tidak lain karena secara geografis Lamongan tidak terlalu jauh dari Bojonegoro, kota kelahiran Samsul.
“Aku belum pernah hidup jauh dari keluarga. Bukan hal mudah untuk berada jauh dari mereka. Apalagi dalam situasi kompetisi padat tentu sulit untuk mendapat libur. Tapi, kalau bermain di Lamongan, jaraknya tidak terlalu jauh dengan Bojonegoro. Dengan perjalanan dua jam saja sudah bisa bertemu ibu,” kata pemain kelahiran 14 Januari 1985 ini.
Samsul beruntung sebab manajemen Persibo bukan sebuah manajemen yang egoistis. Meski Samsul adalah pemain yang dibesarkan Persibo, manajemen Persibo tetap memberikan dukungan serta mengizinkan anak emasnya untuk bisa lebih berkembang. Karena itu proses transfer Samsul Arif dari Persibo ke Persela berlangsung lancar.
Namun, lancarnya proses ini justru membuat diri Samsul menjadi salah tingkah. Di satu sisi Samsul merasa bersyukur dengan kesempatan yang didapatkan sekarang, di sisi lain ada perasaan bersalah.
“Aku mulai membela Persibo sejak level junior. Waktu itu aku hanya mempunyai niat dan kemauan. Tapi, aku belum mengerti bagaimana bermain sepak bola yang benar. Dengan sabar Persibo menunjukkan bagaimana cara menjadi seorang pemain yang berkualitas. Pada saat mulai merasakan itu, aku harus berpindah klub demi pencapaian karier pribadi,” katanya.
Nama: Samsul Arif
Lahir: 14 Januari 1985
Postur: 166 cm/59 kg
Orangtua: M. Munif/Sringah
Anak ke-: 1 dari 3 bersaudara
Pemain favorit: Alessandro Del Piero
Klub Favorit: Juventus
Merk favorit: Adidas, Puma
Karier Klub
2008-2009 Persibo Bojonegoro
2009 Persela Lamongan
Ingin Selalu Dekat Ibu
Sebenarnya ada faktor lain yang membuat Samsul Arif lebih mantap bersama Laskar Jaka Tingkir. Ini tidak lain karena secara geografis Lamongan tidak terlalu jauh dari Bojonegoro, kota kelahiran Samsul.
“Aku belum pernah hidup jauh dari keluarga. Bukan hal mudah untuk berada jauh dari mereka. Apalagi dalam situasi kompetisi padat tentu sulit untuk mendapat libur. Tapi, kalau bermain di Lamongan, jaraknya tidak terlalu jauh dengan Bojonegoro. Dengan perjalanan dua jam saja sudah bisa bertemu ibu,” kata pemain kelahiran 14 Januari 1985 ini.
Samsul beruntung sebab manajemen Persibo bukan sebuah manajemen yang egoistis. Meski Samsul adalah pemain yang dibesarkan Persibo, manajemen Persibo tetap memberikan dukungan serta mengizinkan anak emasnya untuk bisa lebih berkembang. Karena itu proses transfer Samsul Arif dari Persibo ke Persela berlangsung lancar.
Namun, lancarnya proses ini justru membuat diri Samsul menjadi salah tingkah. Di satu sisi Samsul merasa bersyukur dengan kesempatan yang didapatkan sekarang, di sisi lain ada perasaan bersalah.
“Aku mulai membela Persibo sejak level junior. Waktu itu aku hanya mempunyai niat dan kemauan. Tapi, aku belum mengerti bagaimana bermain sepak bola yang benar. Dengan sabar Persibo menunjukkan bagaimana cara menjadi seorang pemain yang berkualitas. Pada saat mulai merasakan itu, aku harus berpindah klub demi pencapaian karier pribadi,” katanya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda