BISA JADI "MACAN KAPUK"

Pemain Persik 2003 Sudah Tak Muda Lagi
koncomacan - KEDIRI, Rencana Ketua Umum Persik Samsul Ashar memanggil pemain PNS tak bisa menjadi solusi. Kebanyakan para pemain itu sudah melewati usia produktif pemain sepak bola. Bahkan, banyak juga yang tidak lagi bermain. Karena itu sulit berharap membangun kekuatan Persik musim depan dengan pemain PNS.
Menurut sekretaris Persik di era kepengurusan Maschut, Barnadi, hanya beberapa pemain PNS yang masih kompeten bermain di level Indonesia Super League (ISL). Kebanyakan, yang masih layak itu juga terus diberdayakan Persik. Seperti Harianto, Suswanto, dan Johan Prasetyo.
"Tambahannya paling Musikan. Lainnya sudah banyak yang berhenti main bola lagi," kata Barnadi.
Sebabnya tak lain adalah karena faktor usia. Hampir semua para pemain yang PNS tersebut sudah tak muda lagi. Sebagian besar sudah berusia di atas 32 tahun.
Ketika jadi juara Ligina IX, 2003 lalu, banyak dari pemain tersebut berusia 28-an tahun. Artinya, banyak dari mereka kini sudah berusia di atas 34 tahun. Usia yang sudah tidak terlalu produktif sebagai pemain bola. Kebanyakan sudah memilih pensiun saat usia mereka mencapai batas itu.
Dari catatan Radar Kediri para pemain Persik 2003 yang menjadi PNS di Pemkot Kediri jumlahnya 11 orang (selengkapnya dalam tabel). Mereka bekerja tersebar di berbagai dinas yang ada di lingkungan Pemkot Kediri.
Lalu apakah para pemain tersebut akan diandalkan untuk tetap membela Persik di ISL musim depan? "Itu semua kebijakan pengurus dan manajemen yang baru," elak Barnadi.
Sebelumnya, ketua umum Persik berkeinginan memakai tenaga para pemain yang membawa Persik juara 2003 lalu. Khususnya para pemain yang menjadi PNS. Mereka diberdayakan untuk bisa membantu Persik dan tidak membela tim lain.
Wali Kota Kediri tersebut juga memberi alternatif pilihan. Bila para pemain tersebut tidak dapat bermain bola lagi maka akan diberdayakan untuk mengembangkan pemain junior. "Ya untuk membina para pemain junior," sebutnya. (red/agus ef)
koncomacan - KEDIRI, Rencana Ketua Umum Persik Samsul Ashar memanggil pemain PNS tak bisa menjadi solusi. Kebanyakan para pemain itu sudah melewati usia produktif pemain sepak bola. Bahkan, banyak juga yang tidak lagi bermain. Karena itu sulit berharap membangun kekuatan Persik musim depan dengan pemain PNS.
Menurut sekretaris Persik di era kepengurusan Maschut, Barnadi, hanya beberapa pemain PNS yang masih kompeten bermain di level Indonesia Super League (ISL). Kebanyakan, yang masih layak itu juga terus diberdayakan Persik. Seperti Harianto, Suswanto, dan Johan Prasetyo.
"Tambahannya paling Musikan. Lainnya sudah banyak yang berhenti main bola lagi," kata Barnadi.
Sebabnya tak lain adalah karena faktor usia. Hampir semua para pemain yang PNS tersebut sudah tak muda lagi. Sebagian besar sudah berusia di atas 32 tahun.
Ketika jadi juara Ligina IX, 2003 lalu, banyak dari pemain tersebut berusia 28-an tahun. Artinya, banyak dari mereka kini sudah berusia di atas 34 tahun. Usia yang sudah tidak terlalu produktif sebagai pemain bola. Kebanyakan sudah memilih pensiun saat usia mereka mencapai batas itu.
Dari catatan Radar Kediri para pemain Persik 2003 yang menjadi PNS di Pemkot Kediri jumlahnya 11 orang (selengkapnya dalam tabel). Mereka bekerja tersebar di berbagai dinas yang ada di lingkungan Pemkot Kediri.
Lalu apakah para pemain tersebut akan diandalkan untuk tetap membela Persik di ISL musim depan? "Itu semua kebijakan pengurus dan manajemen yang baru," elak Barnadi.
Sebelumnya, ketua umum Persik berkeinginan memakai tenaga para pemain yang membawa Persik juara 2003 lalu. Khususnya para pemain yang menjadi PNS. Mereka diberdayakan untuk bisa membantu Persik dan tidak membela tim lain.
Wali Kota Kediri tersebut juga memberi alternatif pilihan. Bila para pemain tersebut tidak dapat bermain bola lagi maka akan diberdayakan untuk mengembangkan pemain junior. "Ya untuk membina para pemain junior," sebutnya. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda