20 M HANYA UNTUK BERTAHAN

Ketika dihubungi Jawa Pos, Keltjes menyatakan memang sudah dihubungi Cholid pada Sabtu lalu (11/7). Tapi, belum ada perkembangan signifikan dari pembicaraan mereka melalui sambungan telepon itu.
''Hanya berbicara bahwa dia (Cholid) ingin bertemu,'' jelas Keltjes kemarin (12/7).
Namun, Keltjes mengutarakan belum bisa langsung menuruti pertemuan yang diinginkan Cholid. Alasannya, dia masih disibukkan oleh sejumlah pekerjaan yang berkaitan dengan tugasnya sebagai pelatih PSMS musim lalu. Di antaranya, menyusun laporan untuk pengurus Ayam Kinantan -julukan PSMS.
Disinggung soal kansnya membesut Persebaya musim depan, Keltjes menyambut positif. Bahkan, sebagai orang Surabaya, dia tidak ingin mendahulukan masalah uang. Yang terpenting, bagi mantan pelatih PSS Sleman itu, visi Persebaya jelas dan bisa sejalan dengan kepelatihannya.
''Terus terang, urusan uang itu nomor kesekian. Yang penting adalah visi kita satukan dulu,'' tuturnya.
Entah jadi bergabung bersama Persebaya atau tidak, yang jelas, Keltjes mengaku senang memberikan kesempatan kepada pemain muda dalam kepelatihannya. Jika memang demikian, karakter Keltjes tampaknya cukup sesuai dengan yang diungkapkan Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar.
Menurut dia, Persebaya harus benar-benar efisien dalam mengalokasikan dana. Termasuk, soal penentuan pelatih dan pemain.
Pria yang juga anggota DPRD Jatim itu mengaku masih bekerja keras mengumpulkan dana Rp 20 miliar untuk Persebaya musim depan. Jumlah itu, dikatakan Saleh, merupakan batas aman.
''Melihat perkembangan harga pemain dan pelatih sekarang ini, Rp 20 miliar itu angka aman. Tapi, bukan berarti lantas mematok target juara, bertahan saja sudah bagus. Syukur-syukur bisa papan atas,'' tuturnya.
Sejauh ini, Persebaya masih berusaha menggaet sponsor untuk bergabung. Di antaranya, Bank Jatim dan Pelindo. ''Untuk Bank Jatim, mungkin keputusannya besok (hari ini, Red), sedangkan Pelindo III masih harus melaporkan kepada pihak pusat,'' terang Saleh.
Mantan ketua umum KONI Surabaya tersebut menyatakan, mencari Rp 20 miliar sebenarnya sangat berat. Kecuali, lanjut Saleh, Persebaya diperbolehkan menerima dana dari Pemkot Surabaya. (red/agus ef)
Baru Pembicaraan Awal
koncomacan - SURABAYA, Perekrutan pelatih Persebaya bergulir. Setelah mewacanakan sedikitnya ada enam pelatih yang berpeluang melatih Persebaya, kemarin (11/7) pengurus mulai melakukan pendekatan.
Ketua Harian Persebaya Cholid Ghoromah menjelaskan, pihaknya telah berbicara dengan salah seorang pelatih. Hanya, dia masih menutup nama pelatih tersebut. ''Pada saatnya kami akan membuka,'' ujarnya. Sebab, lanjut dia, itu masih merupakan pembicaraan awal. Salah satunya, mengenai rencana pelaksanaan fit and proper test kepada para calon pelatih.
Di dalam agenda tersebut, Cholid menjelaskan bahwa setiap calon pelatih bisa memaparkan program kepelatihan kepada Persebaya. ''Nanti kami membentuk tim untuk mengikuti fit and proper test para pelatih,'' ungkapnya.
Bukan hanya pihak internal Persebaya, pengurus juga akan memasukkan suporter dan wartawan di dalam tim tersebut. Sayang, lagi-lagi Cholid tidak mau membuka nama-nama pelatih yang akan memaparkan programnya untuk Green Force.
Sementara, Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar menegaskan bahwa ada dua pelatih yang dijadwalkan melakukan pembicaraan dengan Cholid kemarin. ''Sekarang (sore kemarin, Red) mungkin yang satu sudah ada pembicaraan dengan Pak Cholid. Tapi, yang satu pesawatnya masih delay,'' tukasnya.
Tak jauh berbeda dengan Cholid, Saleh juga tidak mau membuka nama kedua pelatih tersebut. Namun, Saleh terpaksa mengamini ketika wartawan menyebutkan nama Jaya. ''Sudah tahu gitu lho,'' ucapnya.
Lantas, siapa pelatih lain yang dijadwalkan bertemu Cholid kemarin? Menyimak ungkapan Saleh bahwa kedatangan pelatih itu terlambat karena delay penerbangan pesawat, ada kemungkinan pelatih tersebut berangkat dari Jakarta.
Jika memang demikian, kemungkinannya akan mengerucut pada dua nama. Yakni, Jacksen F. Tiago atau Iwan Setiawan. Keduanya sama-sama berada di Jakarta guna menghadiri sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI pada Jumat (10/7).
Namun, besar kemungkinan nama tersebut adalah Jacksen. Sebab, sejauh ini Iwan menyatakan belum dihubungi atau melamar ke Persebaya. Di sisi lain, Jacksen menuturkan, kemarin dirinya sedang dalam perjalanan ke Surabaya. ''Ini saya masih di bandara, akan ke Surabaya,'' ujarnya.
Namun, pelatih yang sukses membawa Persipura Jayapura juara Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 tersebut menambahkan, sejauh ini belum ada perkembangan soal dirinya melatih Green Force. Pelatih berkebangsaan Brazil itu menyatakan pergi ke Surabaya karena ada kepentingan pribadi.
''Saya akan mengambil barang-barang saya di Surabaya, beribadah di gereja, dan sekalian berpamitan untuk pulang ke Brazil sekitar sebulan. Tidak ada agenda bertemu dengan pengurus,'' ujarnya.
Mantan pemain dan pelatih Persebaya itu menjelaskan masih menunggu keputusan komdis atas Persipura. Jacksen akan memberikan keputusan setelah mengetahui hasil rapat komdis tersebut. ''Kemungkinan, dalam 4-5 hari ini, sudah ada keputusan dari komdis. Saya juga akan menyatakan sikap,'' paparnya. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda