TIDAK KEDER HADAPI PSMS

koncomacan - SURABAYA, Kompetisi kasta teratas Djarum Indonesia Super League (DISL) telah usai. Seiring dengan berakhirnya pertandingan Persiwa Wamena melawan PSMS Medan di Stadion Pendidikan kemarin sore (10/6), lawan Persebaya di babak playoff langsung bisa dipastikan.
Tim itu adalah PSMS, yang sebenarnya telah diprediksi akan menjadi lawan Persebaya di partai hidup mati nanti. Dalam laga itu, PSMS kalah 0-5 dari Persiwa, sementara PKT yang sebelumnya berada di peringkat 14 justru menang 5-1 atas Pelita Jaya di kandangnya.
Atas hasil tersebut, Ketua Harian Persebaya Cholid Ghoromah menyatakan bahwa timnya tidak keder dan siap menghadapi laga playoff tersebut. ''Sudah sesuai prediksi bahwa lawan kami PSMS, tapi kami tetap siap,'' jelas dia tadi malam. Apalagi, kata mantan manajer Assyabaab Galatama itu, timnya dalam kondisi yang sangat kondusif semasa persiapan ini.
Itu tak lepas dari semua permasalahan yang selama ini mengganggu benak pemain dan pelatih sudah clear. Dan hal tersebut, kata dia, akan menjadi modal tersendiri untuk berlaga di babak playoff nanti.
Namun demikian, Cholid mengaku sangat menyayangkan pertemuan Persebaya dan PSMS di partai playoff nanti. Jika kedua tim itu harus bertarung di playoff, tentu saja hanya salah satu yang akan lolos ke DISL. Padahal, menurut Cholid, antara Persebaya dan PSMS sama-sama memiliki sejarah panjang dalam sepak bola nasional. ''Jadi Superliga tanpa Persebaya dan PSMS akan kurang greget,'' terangnya. Dia mengklaim baromater sepak bola nasional di antaranya berada di Medan dan Surabaya.
Dia mengatakan bahwa tim berjuluk Ayam Kinantan itu harus tercecer ke peringkat ke-15 juga tak lepas dari faktor non-teknis. Tim asuhan Rudy William Keltjes itu tidak bisa bermain di kandangnya selama musim 2008-2009. Sehingga mereka harus menyandang predikat tim musafir karena melakoni laga home di luar Medan.
Tapi kini, menurut Cholid, PSMS sedang berbenah. ''Saya dengar mereka juga sedang berbenah soal stadion,'' jelasnya. Karena itu, dia menyayangkan jika PSMS gagal tampil di DISL padahal sudah membenahi stadionnya.
Karena itu pula, Cholid lantas menggelindingkan solusi atas jalan keluar soal tersebut. Yakni dengan menambah kuota kontestan ISL menjadi 19 tim. ''Saya berharap PSSI maupun BLI mau mempertimbangkan penambahan satu kuota lagi demi lebih memarakkan Superliga,'' jelasnya.
Harapannya, tentu saja, agar Persebaya dan PSMS bisa sama-sama tertampung di ISL musim depan. ''Karena saya tidak ingin salah satu tim ini harus gagal,'' ungkapnya. Apakah tidak menjadi iri tim-tim lain? Cholid menyatakan tim lain tidak perlu iri.
Sebab, tim-tim di bawah PSMS sudah pasti degradasi. Di sisi lain, dia juga menyebut Persebaya layak masuk ke ISL secara langsung sebagai tim terbaik di peringkat kompetisi Divisi Utama 2008-2009. (red/agus ef)
Sulit Dampingi Green Force
koncomacan - SURABAYA, Janji Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar untuk selalu mendampingi pemain Green Force berlatih ternyata tidak sepenuhnya terbukti. Sebab, mantan ketua umum KONI Surabaya itu hanya hadir di tengah-tengah pemain Persebaya dalam latihan perdana Senin lalu (8/6).
Saleh menyemangati para pemain saat latihan pagi. Tapi, suntikan semangat yang sebenarnya masih diharapkan oleh pemain Persebaya dari Saleh tak lagi muncul hingga kini.
Perlakuan pengurus lain tak jauh berbeda. Ketua Harian Cholid Ghoromah hanya hadir pas latihan Senin sore lalu. Sementara itu, Manajer Indah Kurnia dan asistennya, Saleh Hanifah, belum tampak sama sekali.
Padahal, kemarin pagi (10/6) Endra Prasetya dkk harus melahap latihan cukup berat. Dalam latihan tersebut, mereka harus naik turun tribun stadion berulang-ulang. Beberapa pemain bahkan kelelahan dengan latihan fisik itu.
Ketika dikonfirmasi, Saleh memang menyatakan kesulitan hadir di setiap latihan Persebaya. Itu tak lepas dari kegiatan dia sebagai politikus. "Saya sekarang saja berada di Jakarta," tutur dia kemarin.
Meski demikian, Saleh tetap memantau latihan-latihan Persebaya. Meski berada di luar kota, dia tahu bahwa kemarin sore hingga pagi ini pemain diliburkan. Hal tersebut merupakan bagian dari program latihan conditioning dan fisik pemain. Karena itu, dia berupaya datang di latihan Persebaya sore nanti.
Dalam latihan tersebut, Aji Santoso selaku pelatih kepala diperkirakan belum bisa hadir di tengah-tengah pemain Persebaya. Melalui pesan pendek kemarin, pelatih asal Kepanjen, Malang, itu menyatakan mulai melatih Jumat nanti.
Jika babak playoff jadi dilaksanakan pada 21 Juni mendatang, Aji punya kesempatan membesut tim secara langsung tak lebih dari sepuluh hari.
Di pihak lain, Asisten Manajer Saleh Hanifah menyatakan berupaya hadir untuk mendampingi tim tersebut dalam laga playoff nanti. Baik Indah maupun Saleh Hanifah sejauh ini lebih memilih cooling down terlebih dulu setelah hasil buruk yang diraih Persebaya dalam perebutan tiga besar divisi utama di Samarinda akhir Mei lalu. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda