PERSIWA vs PSMS

Poin Runner-up
koncomacan - Setelah men dapat 16 kali kemenangan di kandang, baru kali ini Persiwa merasa sedikit miris untuk bisa menggenapi menjadi 17 kali. Hal ini diungkapkan Suharno, pelatih Persiwa ,yang akan menghadapi PSMS, Rabu (10/6) di Stadion Pendidikan, Wamena.
Ayam Kinantan ,yang berjuang menghindari play-off degradasi, bisa tampil di luar dugaan. “Kalau boleh memilih, lebih baik melawan tim mediokerdaripada harus melawan tim papan bawah sebab motivasi mereka bakal berlipat,”sebut Suharno.
Namun, sepertinya ungkapan itu hanya kesan merendah. Rekor tak pernah kalah The Highlanders bukan cuma musim ini. Musim lalu, mereka mencatat 16 kali kemenangan dan sekali seri. Bahkan musim ini diyakini bakal menjadi 17 kali kemenangan.
Maklum The Highlanders kini tengah memburu gelar runner-up ,yang berarti hadiah uang sebesar Rp 750 juta.
Kenyataan itu membuat Rudy Keltjes, pelatih PSMS, tak berharap banyak bisa menang di Wamena. “Semua klub kalah kalau bermain di sana. Kami hanya akan mencoba yang terbaik saja di partai ini,” ujar Rudy.
Selain menghadapi keganasan alam berupa udara dingin di atasPegunungan Jayawijaya, setiap lawan Persiwa juga menghadapi teror wasit yang sering kali membuat keputusan misterius dan kerap dikeluhkan. (red/agus ef)
PRAKIRAAN FORMASI
PERSIWA (3-5-2) 25-Timotus Mote (K), 4-OK Jhon, 14-Yesaya Desnam, 27-Tarik Caqui (B), 11-Habel Satya, 23-Imanuel Padwa, 3-Erik Weeks, 7-Albertho Mambrasar, 10-Pieter Romaropen (T), 24-Boakay Foday, 20-R.Barkowi (D). Cadangan: 1-Adi Gunawan, 19-Anakletus Way, 15-Isak Konon, 17-Vendry Wofu, 12-Anton Samba. Pelatih: Suharno
PSMS (4-4-2) 1-Markus Horison (K), 26-Rahmadani, 6-Aun Carbiny, 7-Reswandi, 3-Fadli Hariri (B), 5-Esteban, 17-Zada, 22-Agus S, 49-Oktavianus (T), 30-Costas, 10-Andika Yudhistira (D). Cadangan: 20-Galih Sudaryanto (K), 8-M Affan Lubis, 15-I Komang Adyana, 9-Rahmad Afandi, Syahroni, 11-Edy Sibung Asri Akbar. Pelatih: Rudy Keltjes
Andil Non -Teknis
Laga Djarum ISL di Papua musim ini menjadi bencana bagi semua lawan Persipura dan Persiwa. Dua klub paling timur Indonesia ituberpeluang untuk menutup kompetisi ini sebagai dua tim terbaik.
Mutiara Hitam sudah meraih gelar juara ISL tiga minggu lalu,sedangkanThe Highlanderstinggal selangkah lagi untuk merebut gelar runner-up jika menang atas PSMS dan Persib tak bisa menang atas musuh bebuyutannya, Persija.
Peluang sangat besar. Hingga 16 partai kandang, Persiwa 100 persen menang di kandang. Jika bisa 17 kali menang di kandang, mereka menyamai rekor Persmin pada LI 2006 ,yang menang 100 persen di kandang (13 kali). Musim lalu Persiwa membukukan 16 kali kemenangan dan sekali seri. Musim 2006,mereka10 kali menang, dua kali seri ,dan sekali kalah.
Sementara itu, Persipura menang 15 kali dan seri sekali sewaktu melawan Persijap, 1-1. “Tidak bisa di mungkiri ,bertanding di kandang pasti mempunyai banyak keuntungan. Dukungan suporter akan membawa kekuatan lebih,” kata Eduard Ivakdalam, kapten Persipura.
Bukan itu saja. Faktor nonteknis juga berandil besar. “Mungkin di Wamena itu ada peraturan sepak bola sendiri. Bahkan kalau cara mainnya seperti itu, Barcelona pun kalah di Wamena,”ucap Rahmad Darmawan, pelatih Sriwijaya FC.
Marcio Souza, kapten Persela, juga punya sindiranyangsama. “Memang Persipura juara musim ini. Namun, kalau semua pertandingan kandang mereka disiarkan secara langsung, belum tentu mereka juara,” ujar Marcio.
Di samping dukungan nonteknis, perjalanan ke Papua pun selalu menyedot biaya banyak. Sebagai gambaran, tiket pergi-pulang Jakarta-Jayapura-Wamena saja bisa mencapai Rp 4 juta per orang. Jika satu tim 25 orang, maka sudah menyedot Rp 100 juta hanya untuk tiket pesawat. Kalau ditambah kebutuhan hotel, makan, dan transportasi lokal, maka bisa-bisa menembus angka Rp 200 juta. (red/agus ef)