Selasa, Mei 19, 2009

PERBURUAN TOP SCORER

Pertarungan Tiga Bomber
koncomacan - Melejitnya prestasi Persipura hingga meninggalkan rival-rivalnya membuat gereget persaingan menurun. Namun, di balik itu, kecemerlangan bomber-bomber Mutiara Hitam telah meningkatkan tensi perburuan gelar pencetak gol terbanyak.
Kemenangan 2-0 Persipura atas Deltras, Senin (11/5) di Jayapura, lewat gol Alberto “Beto” Goncalves dan Boaz Solossa membuat striker Persipura ini sementara memimpin daftar pencetak gol. Beto dengan 22 gol, hingga Rabu lalu, mulai meninggalkan koleksi Claude Parfait Ngon A Djam (Sriwijaya) dan kolektor musim lalu, Cristian Gonzales (Persib), yang masing-masing mengemas 21 gol.
Ketiga striker inilah kuda pacu utama yang diprediksi akan bersaing ketat merebut sepatu emas dan hadiah uang Rp 75 juta. Di luar mereka, Boaz (20 gol) dan striker Persija, Bambang Pamungkas (18 gol), siap-siap mengintip dari lapis kedua.
Namun, melihat skill individu serta kesempatan yang menganga, rasanya tiga pemain asing di atas bakal bersaing ketat.
”Jika Beto jadi top scorer, akan mengubah peta sepak bola Indonesia yang selama tiga musim ini dikuasai Gonzales. Tapi, Beto tetap butuh dukungan rekan setimnya karena Gonzales pribadi tentu tak ingin gelar itu lepas ke tangan orang lain,” tutur Jacksen F. Tiago, pelatih Persipura.
Kesempatan Beto jelas besar. Selain karakter dirinya yang ulet dan pekerja keras, skill individu sangat baik dan kecepatan tinggi membuat top scorer Copa Indonesia musim lalu ini pantas diperhitungkan. Apalagi ia juga dimanja gelandang hebat seperti Eduard Ivakdalam dengan umpan-umpan matang. Bahkan Boaz dan Ernest Jeremiah sering kali juga melayani Beto.
Hal ini berbeda dengan Gonzales. Di Persib, ia kurang mendapat dukungan seperti halnya saat bermain di Persik karena belum lama beradaptasi. Selama putaran I ia sukses dengan 14 gol. Beruntung kini El Loco sudah beradaptasi dan kesuburannya juga muncul lewat dukungan Eka Ramdani dan Lorenzo Cabanas, gelandang Persib.
”Di Persik, Gonzales dimanja para gelandang. Dia juga punya skill. Saya amati penghuni papan atas top scorer mendapat dukungan gelandang yang tangguh,” kata Aji Santoso, pelatih Persik.
Karakter El Loco yang oportunistis di kotak penalti dengan tendangan geledek serta ketenangan dan pengalamannya memang membutuhkan pelayanan lebih maksimal dari lini tengah. Hal sama juga berlaku bagi Ngon di Sriwijaya. Sayang ia juga masih direpotkan konsentrasi di LCA.
”Di Sriwijaya, Ngon ditopang Zah Rahan. Di Persib, Gonzales tak mendapat suplai seperti di Persik. Faktor adaptasi yang minim membuat gelandang sekelas Cabanas tak tahu keinginan Gonzales,” ucap Aji. Hal ini sedikit berbeda dengan Beto, yang mau menjemput bola hingga lini kedua.

Peluang Terbuka

Melihat peluang ketiganya, kesempatan El Loco merebut gelar tetap lebih baik. Ia memiliki tujuh partai sisa bersama Persib, lebih banyak dibanding Beto dan Ngon, hanya empat partai.
”Gonzales lebih mobil. Kelebihannya ia juga seorang pemain yang mau merebut bola saat bola ada di kaki lawan,” ujar Rudy William Keltjes, pelatih PSMS, yang menjagokan striker Persib itu akan mempertahankan gelarnya.
Namun, Ngon juga punya kelebihan, yakni dribel dan power yang luar biasa. “Jarang ada pemain yang melakukan solo run dari belakang hingga mampu mencetak gol seperti Ngon A Djam,” ujar Rahmad Darmawan, pelatih Sriwijaya, mengomentari gol yang dibuat Ngon ke gawang Persija (10/5).
Persaingan ketiga bomber tersebut dalam perebutan gelar striker paling subur kini sangat ketat. Kondisi itu membuat mereka mesti tampil stabil dalam mencetak gol agar tak tertinggal dari lawan-lawannya.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Alberto Goncalves (Persipura/22 gol)
+ : Kecepatan, skill, pekerja keras.
- : Pengalaman.
Cristian Gonzales (Persib/ 21 gol)
+ : Pengalaman, skill, oportunistis, tendangan keras terarah.
- : Emosional.
Claude Parfait Ngon A Djam (Sriwijaya FC/21 gol)
+ : Power, kecepatan, heading, skill.
- : Emosi kurang stabil.

Striker Lokal
Tunggu Kesempatan

Seretnya prestasi bomber lokal dalam mengoleksi gelar top scorer memang kerap terjadi. Hingga kini hanya tiga nama striker nasional yang bisa mengoleksinya, Peri Sandria pada 1994/1995, Bambang Pamungkas (2000), dan Ilham Jayakesuma (2002 dan 2004).
Tren memburuk dalam tiga musim terakhir lantaran gelar selalu diboyong Cristian Gonzales selama merumput di Persik. Tahun ini rasanya peluang itu masih berat meski tidak tertutup sama sekali. Koleksi Boaz Solossa, 20 gol bersama Persipura, dan Bambang Pamungkas (18/Persija) beda tipis dengan tiga striker asing yang menguasai perolehan sementara.
”Musim lalu saya juga punya kesempatan, tapi cedera datang. Tahun ini peluang itu tetap ada. Saya akan berusaha bermain sebaik mungkin,” tutur Boaz, yang musim lalu terhenti di angka 13 gol. Hal sama juga berlaku buat Bambang, yang menjadi lokomotif bagi Persija dalam mencetak gol sehingga frekuensi mainnya sangat tinggi.
Persoalan kesempatan main ini menjadi isu utama bagi striker lokal. Lihat saja, Saktiawan Sinaga (Persik) cenderung dinomorduakan. Kini di putaran II ia kembali tajam dan berhasil mengoleksi 12 gol. ”Saat itu saya dilematis. Gaji dipotong 60 persen, tapi saya lebih berpikir bisa jadi starter untuk mengembalikan penampilan. Ternyata keputusan saya tak salah,” ujarnya.
Benny Dollo sangat senang ketika Gonzales meninggalkan Persik. “Kita tak akan tahu kesuburan Saktiawan saat Gonzales masih di Persik. Hal ini telah membuktikan bahwa dengan kesempatan dan kepercayaan, maka striker lokal sebenarnya mampu bersaing dengan striker asing,” kata pelatih timnas itu.
Untuk itu Benny berharap PSSI serius mengurangi jumlah pemain asing agar kesempatan striker lokal muncul. Zaenal Arif, striker Persib, juga setuju dengan ide pengurangan pemain asing. “Kalau tetap lima pemain asing, praktis pemain lokal akan tetap duduk di bangku cadangan,” kata mantan striker timnas ini.
Namun, pelatih pun tak mau dipersalahkan. “Kami ingin meraih hasil maksimal setiap kali tampil, maka formasi yang diturunkan juga harus yang terbaik,” sebut pelatih Persib, Jaya Hartono.



0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda

KLASEMEN LIGA SUPER 2009-2010
Klub M M S K SG Nilai
PERSIBA 8 4 2 2 13-7 14
AREMA 6 4 2 0 6-1 14
PERSIWA 7 4 1 2 18-10 13
PERSELA 5 4 1 0 5-1 13
PSPS 8 3 3 2 9-8 12
PERSIJAP 5 3 2 0 6-1 11
PERSISAM 8 3 2 3 7-9 11
PERSIPURA 7 1 4 1 9-8 10
PERSEBAYA 7 4 1 2 18-18 10
PERSEMA 6 3 1 2 8-8 10
SRIWIJAYA 6 3 1 2 9-12 10
PERSIK 7 1 5 1 8-6 8
PSM 8 2 2 4 7-13 8
PERSIJA 6 2 1 3 8-9 7
BONTANG FC 8 1 3 4 9-10 6
PERSIB 6 2 0 4 5-8 6
PELITA 7 0 2 5 4-11 2
PERSITARA 7 0 1 6 4-13 1
TOP SKOR LIGA SUPER 2009-2010
Jumlah Gol Nama Pemain
6 DZUMANO HERAMAN EPANDI(PSPS)ANDI ODANG (PERSEBAYA)
4 MARTIN ZADA(PERSELA)SAKTIWAN SINAGA(PERSIK)
3 ALDO BARETTO(BONTANG)Noor Hadi(Persijap)
2 Boaz Salossa(Persipura)
7 Bambang Pamungkas(Persija)
JADWAL PUTARAN PERTAMA LSI 2009-2010
Tanggal Pertandingan Skor
14/10/09 Persik vs Persisam 0-0
17/10/09 Persik vs Bontang Fc 2-2
21/10/09 Pelita vs Persik 1-1
23/12/09 Persitara vs Persik 0-0
22/11/09 Persik vs Persiwa 3-0
25/11/09 Persik vs Persipura 2-2
29/11/09 PSPS vs Persik 1-0
02/12/09 Persija vs Persik 0-0
13/12/09 Persik vs Persiba 0-0
16/12/09 Persik vs PSM 0-0
19/12/09 Persebaya vs Persik 0-0
02/01/09 Persijap vs Persik 0-0
10/01/09 Persela vs Persik 0-0
17/01/09 Persik vs Persema 0-0
20/01/09 Persik vs Arema 0-0
23/01/09 Sriwijaya vs Persik 0-0
26/01/09 Persib vs Persik 0-0
JADWAL PUTARAN KEDUA LSI 2009-2010
Tanggal Pertandingan Skor
07/02/09 Persik vs Sriwijaya 0-0
13/02/09 Persik vs Persib 0-0
17/02/09 Arema vs Persik 0-0
21/02/09 Persema vs Persik 0-0
27/02/09 Persik vs Persijap 0-0
03/03/09 Persik vs Persela 0-0
06/03/09 Persik vs Persebaya 0-0
17/03/09 PSM vs Persik 0-0
20/03/09 Persiba vs Persik 0-0
03/04/09 Persik vs PSPS 0-0
10/04/09 Persik vs Persija 0-0
18/04/09 Persipura vs Persik 0-0
22/04/09 Persiwa vs Persik 0-0
15/05/09 Persik vs Pelita 0-0
22/05/09 Persik vs Persitara 0-0
27/05/09 Persisam vs Persik 0-0
30/05/09 Bontang vs Persik 0-0