SENTRALISASI LSI DI SURABAYA

koncomacan - Jadwal sentralisasi Liga Super Indonesia (LSI) akan dimatangkan di Surabaya, Selasa, 7 April 2009. Tapi hasinya baru diumumkan ke publik pekan depan.
Ketua BLI, Andi Darussalam Tabussala seperti dilansir situs resmi Badan Liga Indonesia (BLI), Selasa, 7 April 2009, mengatakan, pejabat-pejabat teras BLI seperti Direktur Bidang Kompetisi, Joko Driyono, Bendahara Koko Ahfiat sudah berada di Surabaya. Mereka akan mematangkan jadwal sentralisasi yang selama ini sudah disusun.

"Kami saat ini akan mematangkan jadwal sentralisasi di Surabaya, makanya seluruh pengurus teras BLI berada di Surabaya agar rencana ini bisa cepat selesai,” ujar Andi.
Setidaknya ada 39 pertandingan yang akan digelar selama sentralisasi LSI nanti. Pertandingan-pertandingan itu terdiri dari pertandingan yang dibatalkan selama masa kampanye dan lanjutan LSI putaran kedua.

Sayang, hasil pembahasan tidak akan diumumkan ke publik seperti janji BLI sebelumnya, yakni hari ini. Sebab, Andi mengatakan hasil pembahasan baru dirilis pekan depan. Mengenai stadion yang akan digunakan, Andi juga masih bungkam.
tersebut, Andi Darussalam belum bersedia menyebutkannya. “Masalah tempat sentralisasi akan ditentukan dalam pertemuan yang digelar di Surabaya ini, jadi saat ini belum ditentukan, tunggu saja pekan depan kami umumkan sekalian,” tandas Andi

Persija Rugi Keluar Kandang

koncomacan-Persaingan Persija dengan pemimpin klasemen sementara Persipura telah memasuki masa-masa genting. Selisih 13 poin poin di antara mereka, Persija 42 dari 21 partai dan Persipura 55 dari 25 partai, membuat Macan Kemayoran benar-benar bekerja keras mengejarnya.
Memanfaatkan partai kandang di SUGBK jelas sangat diperlukan. Namun, kondisi itu kini tengah sulit didapat lantaran pertandingan sentralisasi besar kemungkinan tak digelar di Jakarta. Maklum, Jawa Barat sebagai daerah penyangga untuk menjadi pasangan tempat penyelenggaraan hingga kini belum memperoleh izin pertandingan.

“Ini sangat disayangkan karena kami sudah mendapatkan izin lisan dari Polda Metro Jaya. Kalau tak jadi tuan rumah, tentu berat mengejar selisih poin itu karena harus bermain di luar kandang dan tak bisa memaksimalkan dukungan suporter,” jelas Bambang Sucipto, Direktur Umum PT Persija Jaya.

Selain itu, hari pertandingan yang ketat, hanya menyisakan dua hari istirahat, membuat partai tunda yang dialami Aliyudin cs. juga semakin berat. “Kami harus siap bermain setiap tiga hari. Jelas ini mirip sebuah turnamen dan akan membuat konsentrasi, ketahanan fisik, dan pemulihan fisik pemain sangat rumit,” jelas Danurwindo, pelatih Persija yang berharap bisa melakukan rotasi guna menyiasati jadwal “gila” sentralisasi pertandingan nanti.

Sementara itu, BLI masih mengagendakan Jatim sebagai calon utama pemusatan pertandingan, sedangkan DKI masih menunggu kepastian Jabar. “Untuk manuver tim, diperlukan kota dan stadion yang dekat agar tak melelahkan tim-tim yang bermain,” sebut Joko Driyono, Direktur Kompetisi BLI.

Persib Tolak Sentralisasi

koncomacan-Ide sentralisasi laga ISL, yang tertunda karena terbentur kampanye pemilu legislatif, kembali ditolak kubu Persib. Meski secara resmi daerah Bandung dilarang menggelar pertandingan hingga 27 April, manajemen Maung Bandung tetap optimistis bakal mendapatkan izin pertandingan.

“Suasana kampanye di Bandung berlangsung kondusif, semoga hal ini menjadi pertimbangan kepolisian untuk memberikan izin pertandingan bagi Persib,” ujar wakil manajer Persib, Umuh Muhtar.
Sebelumnya Polda Jabar bersikukuh akan memberikan izin setelah 27 April. Padahal di beberapa tempat sudah diberikan sejak 17 April. Namun, belakangan beredar rumor pihak kepolisian memberikan lampu hijau buat Persib untuk menggelar pertandingan seusai pemilu legislatif. Sayang, kepastiannya baru akan diberikan setelah 9 April.

“Kami sangat berharap bisa menggelar sisa empat laga kandang di Stadion Si Jalak Harupat karena Persib butuh dukungan penonton untuk meraih poin maksimal. Jika laga kandang dimainkan di luar daerah, kami rugi. Selain dukungan penonton berkurang, juga harus mengeluarkan dana tambahan,” sebut Umuh.

Sebetulnya untuk urusan perizinan Polda Jabar menunggu masukan dari Polres Bandung, yang bertanggung jawab di wilayah Soreang. Jika polres memberi lampu hijau, polda tak akan sulit memberikan izin.

Melihat kondisi Bandung, yang aman selama masa kampanye, bisa jadi Polda Jabar berubah sikap. Bukan tak mungkin Eka Ramdani cs. bisa mengantungi izin untuk bertanding mulai 17 April. Sayangnya semua itu mubazir menyusul keputusan BLI untuk memampatkan semua pertandingan sebelum pemilu hingga 4 Mei, masuk dalam program sentralisasi.