ADA JUGA YANG UNTUNG
SENTRALISASI
koncomacan.SENTRALISASI akan menjadi gawe Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). Merekalah yang bakal mengurusi 39 pertandingan di masa sentralisasi 17 April hingga 4 Mei mendatang.
Tak hanya membayar perangkat pertandingan, BLI juga membayar biaya penyelenggaraan pertandingan. Selain itu, mereka mengeluarkan uang kompensasi kepada tim-tim yang berstatus tuan rumah. Jumlah kompensasinya Rp 75 juta.
Nah, banyak kontestan ISL 2008/2009 yang mengeluh dengan jumlah kompensasi tersebut. Sebab, jumlahnya dinilai terlalu kecil. Arema Malang, Persija Jakarta, Persib Bandung, Sriwijaya FC Palembang, atau Persik Kediri berada di barisan tim-tim yang kecewa dengan jumlah kompensasi itu. Kompensasi tersebut bagi mereka tidak sebanding dengan hasil yang mereka raup saat menghelat laga kandang.
Arema, misalnya. "Kami jelas rugi dengan hanya mendapat Rp 75 juta. Sebab, saat bertanding di Stadion Kanjuruhan (Malang), biasanya pemasukan kami sekitar Rp 400 juta," ujar Muhammad Taufan, asisten manajer Arema.
Kendati banyak klub yang buntung dengan sistem kompensasi itu, ternyata ada pula tim yang untung. Misalnya, tim yang berstatus musafir seperti Persitara Jakarta Utara, PSMS Medan, dan Persita Tangerang. Di setiap laga kandang mereka, jumlah penonton yang hadir nyaris tidak pernah lebih dari seribu orang.
Alhasil, pendapatan mereka tidak sebanding dengan biaya penyelenggaraan pertandingan. "Karena itu, kami merasa untung dengan biaya kompensasi tersebut," aku Harry "Gendhar" Ruswanto, manajer Persitara.
Menurut dia, di setiap laga home Persitara selalu saja tekor. Kerugian mereka berkisar Rp 20 juta. "Setiap pertandingan kami mengeluarkan biaya Rp 60 juta. Tapi, pemasukan kami tidak pernah menyentuh Rp 40 juta," ujarnya.
Ada pula tim nonmusafir yang untung dengan kompensasi tersebut. Pelita Jaya Jawa Barat, contohnya. Laga kandang Pelita juga sepi pemasukan dari sisi tiket penonton.
"Kami sama. Musim ini, kami lebih banyak merugi saat pertandingan home. Kami jelas merasa untung dengan kompensasi Rp 75 juta tersebut," jelas Awan Julianto, manajer Delta Putra Sidoarjo (Deltras).
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda