TELEVISI KENA DAMPAK

Istirahatnya DISL
Klub bukan satu-satunya yang kelimpungan atas "istirahatnya" roda kompetisi DISL pada masa kampanye. BLI pun mengalaminya. Selain itu, tentu sponsor serta rekan ofisial kompetisi seperti Antv. Kerugian pun kini mengancam mereka?
DISL memang tak sepenuhnya berhenti di masa kampanye. Sebab, BLI tetap menjalankan jadwal pertandingan di beberapa tempat. Misalnya, di Papua dan Kalimantan Timur. Namun, secara umum, roda kompetisi jelas terasa berhenti.
Begitulah yang setidaknya dirasakan official partner kompetisi seperti Antv. Kenapa? Sebab, selain pertandingannya minim, laga itu berlangsung di luar Jawa.
"Fakta itu jelas sulit bagi kami untuk tetap menjalankan program siaran langsung selama masa kampanye," ujar Reva Deddy Utama, head of sport Antv.
Menayangkan pertandingan di luar Jawa memerlukan sesuatu yang ekstra, baik tenaga maupun biaya. Sudah begitu, akseptasi mereka pun terkait jumlah pertandingan tidak terpenuhi. Karena itu, Antv sulit untuk melakukan siaran langsung di luar Jawa.
Pilihan paling rasional bagi mereka adalah istirahat menyuguhkan tayangan langsung pertandingan DISL selama masa kampanye. "Pada hematnya, kami jelas menyayangkan kondisi libur ini. Kami sudah menyusun jadwal hingga Juni," tutur Reva.
Nah, dengan kondisi saat ini, Antv mengalami kekosongan program DISL selama sebulan. Hal tersebut jelas memberatkan.
Itu disebabkan ada beberapa konsekuensi yang tidak ringan. Pertama, terkait pengisian program. Dengan kekosongan hampir sebulan, mereka harus memeras otak untuk mencari program pengganti yang tepat.
Tepat dalam arti bisa menarik minat penonton dan tentu sponsor. Antv mengklaim bahwa tayangan DISL selama ini menjadi program andalan.
"Selama ini program tayangan Djarum ISL selalu menempati rating tertinggi. Dari sisi bisnis juga bagus," papar Reva.
Konsekuensi kedua adalah ancaman kerugian materi. Menurut Reva, dalam satu tayangan pertandingan, pihaknya bisa meraih Rp 300 juta. "Hitung sendiri berapa kerugian yang mengancam kami. Yang jelas, dalam sebulan kami menayangkan 20 pertandingan," katanya.
Dalam sepekan, Antv menayangkan lima pertandingan DISL. Jadi, dalam sebulan mereka menayangkan 20 pertandingan. Jika dihitung, kerugian yang mengancam Antv atas "istirahatnya" DISL selama masa kampanye menembus Rp 6 miliar.
Atas dasar itulah, Reva menyebut bahwa pihaknya sangat menyayangkan kondisi saat ini.
Bagi dia, selain klub, sponsor dan official partner sudah seharusnya menjadi pihak yang diistimewakan dalam kompetisi sepak bola. Karena itu, sangat tidak rasional jika kemudian mereka justru selalu dikorbankan.
"Kondisi ini adalah cubitan buat PSSI. Ke depan, mereka harus lebih berwibawa dalam menjalankan roda organisasinya," sebut Reva.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda