LIGA SUPER DIPUSATKAN

1 ATAU 2 PROPINSI

Badan Liga Indonesia (BLI) akhirnya memutuskan 27 pertandingan sisa Liga Super Indonesia (LSI) akan dipusatkan di satu atau dua provinsi saja. Jadwal pertandingan juga akan dipadatkan. Keputusan ini diambil BLI setelah menggelar pertemuan dengan klub-klub peserta LSI di Hotel Sheraton, Surabaya, 14 Maret 2009. Pertandingan yang dilangsungkan selama masa kampanye Pemilu yang seharusnya digelar 14 Maret hingga 4 Mei akan dijadwal ulang menjadi 17 April hingga 4 Mei 2009.

"Keputusan in diambil untuk menghormati pesta demokrasi di negara ini. Karena mengingat kompetisi tidak bisa berjalan sesuai jadwal maka akan ada kompensasi," ujar Ketua PSSI Nurdin Halid seusai acara.

Bagi daerah-daerah yang mengantongi izin, pertandingan sisa yang akan dimulai 16 Maret hingga masa pemungutan suara, 5 April mendatang, tetap akan digelar. Dengan kata lain keputusan ini hanya berlaku untuk daerah-daerah yang memang tidak mengantongi izin dari pihak keamanan.

"Untuk tempat akan digelarnya pertandingan saat ini muncul empat provinsi yakni di Jawa Timur, Kaltim, DKI Jakarta dan Jawa Tengah. DKI dan Jateng akan tandem," ujar Direktur BLI, Joko Driyono.

Dalam kesempatan itu, Joko juga menjelaskan bahwa untuk klub yang dijadwalkan sebagai tuan rumah akan mendapat kompensasi sebesar Rp 75 juta. Kompensasi ini tak berlaku bagi tim tamu.

"BLI akan mencari satu tempat yang dipandang paling optimal dengan mempertimbangkan kelayakan Stadion, jumlah stadion dan efisiensi," papar Joko.

Masih menurut Joko, pemilihan tempat guna menggelar total 27 pertandingan ini memang baru akan diputuskan satu hingga dua pekan ke depan. Dengan adanya pemusatan dan pemadatan ini, kemungkinan besar jumlah pertandingan dalam sehari akan lebih banyak. Jika sebelumnya, dalam satu hari hanya menggelar dua pertandingan, maka kemungkinan besar dengan adanya keputusan ini maka dalam satu hari sangat dimungkinkan akan digelar tiga pertandingan.
Dalam kesempatan itu, Nurdin Halid juga menambahkan bahwa PSSI tetap akan menggelar pelatnas bagi Timnas Merah Putih mulai 1 April 2009 hingga SEA Games. Nurdin juga berpesan kepada setiap klub untuk bisa melepaskan pemain yang akan dipanggil ke Timnas SEA Games nanti.