KOMPETISI DISL TETAP JALAN ?

Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009 Kembali Tertunda
Yang Paling Penting Tidak Molor
Tak ada yang pasti dari jadwal pertandingan Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009. Jadwal yang telah tersusun pun bisa berubah karena berbagai alasan. Utamanya, agenda politik.
PERTEMUAN antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI), dan klub-klub peserta Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2008 di Hotel Sheraton, Surabaya, menghasilkan sebuah mufakat. Pertandingan dalam kurun 14 Maret-4 Mei 2009 ditangguhkan. Sebagai gantinya, pertandingan-pertandingan itu bakal dihelat pada interval 17 April-4 Mei nanti. Semua itu terjadi karena kompetisi DISL berbarengan dengan masa kampanye pemilihan legislatif (pileg).
Demi menyukseskan agenda politik tersebut, BLI rela "mengorbankan" banyak pertandingan. Tercatat, 27 pertandingan kontestan DISL harus ditunda selama kurang lebih dua minggu.
"Pemilihan legislatif adalah hajat negara. Kami tak bisa melawannya. Kami tentu harus memilih pilihan yang terbaik dari opsi yang terjelek," terang Nurdin Halid, ketua umum PSSI.
Penundaan tersebut berimbas pada makin padatnya intensitas bertanding klub-klub anggota DISL sepanjang kurun 17 April-4 Mei mendatang.
Rata-rata, tiap klub bakal memainkan empat pertandingan. Nantinya, pertandingan-pertandingan itu bakal disentralisasikan ke beberapa kota. Empat kota tengah menjadi pertimbangan BLI untuk menghelat pertandingan-pertandingan tersebut. Empat daerah tersebut adalah Jawa Timur (Jatim), Kalimantan Timur (Kaltim), Jawa Tengah (Jateng) serta DKI Jakarta.
"Pertimbangannya semata-mata karena kelayakan stadion, jumlah stadion, serta efisiensi klub-klub untuk berangkat dari daerah asal ke tempat pertandingan," terang Joko Driyono, direktur kompetisi BLI.
Dia menjelaskan, meski bakal memadatkan kompetisi, kompetisi bakal berakhir sesuai dengan rencana. Jika sumbar Joko terbukti, ending DISL akan terjadi pada 13 Juni mendatang.
"Kalau dipadatkan, kami masih bisa terima. Kami tidak mengalami kerugian. Uang kontrak dan gaji pemain tetap terbayar sesuai klausul. Tapi, kalau kompetisi molor, kami yang akan repot karena harus mencari tambahan dan menyelesaikan kompetisi," terang Zaenal Fuad, ketua Sumber Daya Manusia (SDM) PKT Bontang.
Namun, pemadatan jadwal tersebut memang menimbulkan efek ke recovery pemain. Dengan durasi pertandingan yang berdekatan, otomatis recovery pemain menjadi kurang. "Pemadatan jadwal tersebut memang berisiko bagi pemain. Mereka dipaksa untuk bermain dengan maksimal dalam waktu yang cukup pendek," jelas M. Taufan, asisten manajer Arema Malang.
Meski demikian, penundaan tersebut tetap menyisakan kekecewaan. Lagi-lagi, sepak bola tidak bisa melenggang mulus di tengah agenda politik. Berbagai skeptisme muncul seandainya kompetisi tetap dilanjutkan di tengah hiruk-pikuk kampanye pileg (pilihan legislatif). Kerusuhan dan amuk massa menjadi pertimbangan utama kenapa olahraga paling digemari di seluruh dunia tersebut "dibumiratakan" untuk sementara waktu.
"Kalau alasannya takut terjadi kerusuhan, sebetulnya pertandingannya bisa dilangsungkan tanpa penonton atau bisa juga menambah jumlah personel keamanan. Harus dibangun jembatan antara pihak keamanan dan BLI," tegas Agus Susanto, asisten manajer Persiwa Wamena.
Komentar Klub
''Dengan adanya sentralisasi, kami berharap pertandingan dilangsungkan di Jawa Timur. Sebab, operasional bisa lebih ringan."
Awan Juliarto, manajer Deltras
''Esensinya bukan untung atau rugi karena dapat uang Rp 75 juta, tapi ini adalah kompetisi yang harus berjalan teratur. Tentu kami berharap kompetisi tidak molor."
Islah Idrus, manajer PSM Makassar
''Ini keputusan yang memang mau tak mau harus disepakati. Pilihan yang terbaik memang hanya sentralisasi. Dengan harapan, nanti kompetisi selesai tepat waktu."
Slamet Pujiono, asisten manajer PKT Bontang
''Kami berterima kasih kepada BLI yang sudah memberikan kompensasi. Walau kecil, itu akan membantu."
Hendri Zainudin, direktur teknik Sriwijaya FC Palembang
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda