STOP HAT-TRICK KALAH " PERSELA "
Stop Hat-trick Kalah
LAMONGAN - Persela Lamongan tak ingin membikin hat-trick kalah. Setelah tersingkir di Copa Indonesia dan takluk di laga perdana putaran kedua Djarum Indonesia Super League (DISL), tim polesan M. Basri itu bertekad bangkit. Salah satu tim yang menjadi ajang pelampiasannya adalah Persiwa Wamena yang mereka hadapi di Stadion Surajaya Lamongan malam nanti. (Siaran langsung Antv, 18.30 WIB).
''Pemain harus bermain cantik dan penuh semangat. Sebab, target kami pada pertandingan lawan Persiwa ini adalah harus menang,'' kata Asisten Manajer Persela Fadeli kemarin sore (6/2).
Target itu tidak bisa ditawar, meski kondisi tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut tak full team. Gelandang Edgar Aranda dan Alex Robinson tidak bisa diturunkan karena mendapat akumulasi dua kartu kuning dan sakit.
''Soal itu PR bagi pelatih. Saya kira juga tidak ada masalah dengan absennya Edgar dan Alex. Masih banyak pemain lokal di posisi itu yang bagus. Kalaupun Edgar dan Alex selalu dipasang, itu disebabkan mereka pemain asing dan memiliki nilai kontrak yang lebih tinggi dibanding pemain lokal,'' imbuhnya.
Pelatih M. Basri pun menyadari tekanan yang dihadapinya. Bahkan, laga nanti malam bisa dibilang taruhan reputasi bagi pelatih kelahiran Makassar tersebut. Sebab, sebelumnya manajemen tim Persela dan kelompok suporter LA Mania sempat mengusik racikannya yang tak membuahkan hasil memuaskan. Selain itu, pelatih Persiwa Suharno adalah mantan anak asuhnya di Niac Mitra. Bahkan, Suharno pernah menjadi asistennya di klub tersebut.
Basri mengaku sudah mempersiapkan pemain alternatif untuk menggantikan peran Edgar dan Alex. Dia juga meracik ramuan khusus untuk mencapai prestasi yang diinginkan. ''Kami ditarget menang dan memang itu harapan dan usaha yang akan kami lakukan. Kita lihat saja di lapangan dan tentu kami juga berharap doa dari masyarakat agar bisa memenangi pertandingan,'' harapnya.
Sementara itu, bagi Persiwa, laga melawan Persela juga sangat berarti. Jika memenangi laga nanti malam, pasukan Suharno itu bisa nangkring di puncak klasemen sementara menggusur Persipura Jayapura. (koncomacan)
Ayo, Buktikan, Mak!
Deltras v Persijap
SIDOARJO - Kemenangan seolah menjadi musuh bagi Delta putra Sidoarjo (Deltras) sejak diarsiteki M. Zein ''Mamak'' Alhadad. Dari delapan laga yang dijalani, seri menjadi hasil maksimal yang bisa diraih.
Hasil tersebut termasuk saat Deltras menjamu Persita Tangerang di Gelora Delta, Sidoarjo, Minggu lalu (1/2). Ketika itu, Deltras ditahan imbang tanpa gol oleh Persita.
Padahal, Deltras tampil dengan cita rasa baru setelah beberapa pemain beken bergabung. Sebut saja Danilo Fernando yang diboyong dari Persik Kediri maupun Gustavo Chena yang didatangkan dari Polisi Diraja Malaysia (anggota Liga Super Malaysia).
Serentetan hasil minor tersebut kontan membuat posisi Mamak makin di ujung tanduk. Isu pemecatan terhadap dia menyeruak. Mantan pelatih Persebaya Surabaya tersebut dianggap gagal memenuhi target yang diinginkan manajemen.
Namun, Mamak masih punya satu kesempatan untuk mempertahankan kursinya sebagai pelatih kepala tim berjuluk The Lobster itu. Syaratnya, dia harus memenangi laga saat Deltras menjamu Persijap Jepara dalam lanjutan Djarum Indonesia Super League (DISL) di Gelora Delta, Sidoarjo, nanti sore (siaran langsung Antv pukul 15.30 WIB).
''Kami tidak ingin gagal lagi. Saat melawan Persita, anak-anak bermain tegang. Soalnya, mereka kali pertama tampil. Selain itu, kami kekurangan striker. Tapi, saat ini Dede Hugo ataupun Boy Jati sudah siap dimainkan,'' tandas Mamak kemarin (6/2).
Mamak boleh sesumbar. Tapi, menaklukkan Persijap tak akan semudah membalik telapak tangan. Ingat, Persijap punya modal kuat sebelum menantang Deltras. Minggu (1/2), ketika Deltras ditahan imbang Persita di kandang, Persijap menahan imbang PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.
''Kami memang harus mewaspadai itu. Tapi, kami juga sudah menyiapkan strategi untuk mengalahkan Persijap. Salah satunya dengan menyerang sejak awal,'' tambah Mamak.
Kubu tamu tak gentar dengan sesumbar tuan rumah. Mereka tetap yakin dapat mengulang kesuksesan seperti saat menahan imbang PSM Makassar. Pelatih Persijap Junaedi melihat permainan Deltras belum solid.
''Para pemain Deltras bermain secara individu. Hal tersebut tidak mungkin dibenahi dalam satu atau dua latihan. Itu butuh waktu. Nah, kami sudah menang secara kolektivitas tim,'' koar Junaedi.
Di sisi lain, jika Mamak kembali gagal memberikan kemenangan, posisinya dipastikan akan tergusur. Beberapa nama pelatih sudah dikantongi manajemen Deltras. Mereka, di antaranya, adalah Raja Isa -pelatih yang baru saja dipecat PSM Makassar- dan Freddy Muli.
Bahkan, manajer Deltras Awan Juliarto sudah duduk semeja dengan Freddy Muli. Malah, Awan pernah menyatakan sedang menawar pengajuan gaji Freddy yang dianggap masih terlalu besar. (koncomacan)
PELITA KIBARKAN BENDERA PUTIH
Akibat tak kunjung memperoleh pemain baru yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan tim. Pelita Jaya FC kemungkinan besar lebih memilih mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah dalam perburuan pemain baru.
Seperti diungkapkan Manajer Umum, Rahim Soekasah pengurus teras Pelita berharap The Young Guns bisa memaksimalkan materi pemain yang ada, tanpa memerlukan tambahan pemain baru. "Kemungkinan besar tidak ada penambahan, pilihannya cenderung lebih memaksimalkan materi pemain yang ada," tutur Rahim.
Ketidakberhasilan Pelita mendapat suntikan darah segar kabarnya tak lepas dari seretnya kucuran dana dari induk semang Pelita, Bakrie Brothers. Krisis keuangan global yang berimbas pada turunnya nilai saham beberapa anak perusahaan Bakrie, ditenggarai turut berpengaruh pada kiprah The Young Guns di jendela transfer tahap II.
Namun, Manajer Teknis sekaligus Pelatih, Fandi Ahmad langsung membantah. Ia hanya menyatakan sejauh ini, Pelita belum memperoleh kata pasti dari beberapa pemain, terutama pemain yang berposisi defender yang masuk list incaran. Salah satu diantaranya, bek muda yang sejauh ini masih setia berkostum Persik Kediri, M. Robby.
"Kami lebih membutuhkan stopper baru dibanding striker. Tapi masalahnya kami belum memperoleh pemain yang cocok dan menyatakan secara secara tegas mau bergabung dengan tim ini," ucap Fandi. Praktis, sampai sekarang Fandi hanya memiliki empat pemain yang murni berposisi sebagai stopper atau bek tengah.
Diantaranya Carlos Eduardo Bizarro, Yohan Ibo, Teuku Helza Rahmad dan Firly Apriansyah. Karenanya, Fandi dipaksa berpikir keras untuk menentukan materi pemain di lini belakang seperti ketika mengandaskan PSMS Medan 1-0 di Stadion Siliwangi, Bandung, Rabu (4/2/2009) lalu.
Akibat absennya Edu dan Firly yang mengalami cedera dan diprediksi baru merumput kembali sekitar April atau Mei nanti. Gelandang bertahan Ardan Aras terpaksa diplot Fandi sebagai bek meski tidak full 90 menit diperankan sebagai pemain bertahan.
Terlepas dari semua itu, Fandi mengatakan, The Young Guns sebenarnya masih menyimpan niat besar mendatangkan pemain baru. Apalagi masa pendaftaran pemain, baru ditutup per 28 Februari nanti. [koncomacan)
LAMONGAN - Persela Lamongan tak ingin membikin hat-trick kalah. Setelah tersingkir di Copa Indonesia dan takluk di laga perdana putaran kedua Djarum Indonesia Super League (DISL), tim polesan M. Basri itu bertekad bangkit. Salah satu tim yang menjadi ajang pelampiasannya adalah Persiwa Wamena yang mereka hadapi di Stadion Surajaya Lamongan malam nanti. (Siaran langsung Antv, 18.30 WIB).
''Pemain harus bermain cantik dan penuh semangat. Sebab, target kami pada pertandingan lawan Persiwa ini adalah harus menang,'' kata Asisten Manajer Persela Fadeli kemarin sore (6/2).
Target itu tidak bisa ditawar, meski kondisi tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut tak full team. Gelandang Edgar Aranda dan Alex Robinson tidak bisa diturunkan karena mendapat akumulasi dua kartu kuning dan sakit.
''Soal itu PR bagi pelatih. Saya kira juga tidak ada masalah dengan absennya Edgar dan Alex. Masih banyak pemain lokal di posisi itu yang bagus. Kalaupun Edgar dan Alex selalu dipasang, itu disebabkan mereka pemain asing dan memiliki nilai kontrak yang lebih tinggi dibanding pemain lokal,'' imbuhnya.
Pelatih M. Basri pun menyadari tekanan yang dihadapinya. Bahkan, laga nanti malam bisa dibilang taruhan reputasi bagi pelatih kelahiran Makassar tersebut. Sebab, sebelumnya manajemen tim Persela dan kelompok suporter LA Mania sempat mengusik racikannya yang tak membuahkan hasil memuaskan. Selain itu, pelatih Persiwa Suharno adalah mantan anak asuhnya di Niac Mitra. Bahkan, Suharno pernah menjadi asistennya di klub tersebut.
Basri mengaku sudah mempersiapkan pemain alternatif untuk menggantikan peran Edgar dan Alex. Dia juga meracik ramuan khusus untuk mencapai prestasi yang diinginkan. ''Kami ditarget menang dan memang itu harapan dan usaha yang akan kami lakukan. Kita lihat saja di lapangan dan tentu kami juga berharap doa dari masyarakat agar bisa memenangi pertandingan,'' harapnya.
Sementara itu, bagi Persiwa, laga melawan Persela juga sangat berarti. Jika memenangi laga nanti malam, pasukan Suharno itu bisa nangkring di puncak klasemen sementara menggusur Persipura Jayapura. (koncomacan)
Ayo, Buktikan, Mak!
Deltras v Persijap
SIDOARJO - Kemenangan seolah menjadi musuh bagi Delta putra Sidoarjo (Deltras) sejak diarsiteki M. Zein ''Mamak'' Alhadad. Dari delapan laga yang dijalani, seri menjadi hasil maksimal yang bisa diraih.
Hasil tersebut termasuk saat Deltras menjamu Persita Tangerang di Gelora Delta, Sidoarjo, Minggu lalu (1/2). Ketika itu, Deltras ditahan imbang tanpa gol oleh Persita.
Padahal, Deltras tampil dengan cita rasa baru setelah beberapa pemain beken bergabung. Sebut saja Danilo Fernando yang diboyong dari Persik Kediri maupun Gustavo Chena yang didatangkan dari Polisi Diraja Malaysia (anggota Liga Super Malaysia).
Serentetan hasil minor tersebut kontan membuat posisi Mamak makin di ujung tanduk. Isu pemecatan terhadap dia menyeruak. Mantan pelatih Persebaya Surabaya tersebut dianggap gagal memenuhi target yang diinginkan manajemen.
Namun, Mamak masih punya satu kesempatan untuk mempertahankan kursinya sebagai pelatih kepala tim berjuluk The Lobster itu. Syaratnya, dia harus memenangi laga saat Deltras menjamu Persijap Jepara dalam lanjutan Djarum Indonesia Super League (DISL) di Gelora Delta, Sidoarjo, nanti sore (siaran langsung Antv pukul 15.30 WIB).
''Kami tidak ingin gagal lagi. Saat melawan Persita, anak-anak bermain tegang. Soalnya, mereka kali pertama tampil. Selain itu, kami kekurangan striker. Tapi, saat ini Dede Hugo ataupun Boy Jati sudah siap dimainkan,'' tandas Mamak kemarin (6/2).
Mamak boleh sesumbar. Tapi, menaklukkan Persijap tak akan semudah membalik telapak tangan. Ingat, Persijap punya modal kuat sebelum menantang Deltras. Minggu (1/2), ketika Deltras ditahan imbang Persita di kandang, Persijap menahan imbang PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.
''Kami memang harus mewaspadai itu. Tapi, kami juga sudah menyiapkan strategi untuk mengalahkan Persijap. Salah satunya dengan menyerang sejak awal,'' tambah Mamak.
Kubu tamu tak gentar dengan sesumbar tuan rumah. Mereka tetap yakin dapat mengulang kesuksesan seperti saat menahan imbang PSM Makassar. Pelatih Persijap Junaedi melihat permainan Deltras belum solid.
''Para pemain Deltras bermain secara individu. Hal tersebut tidak mungkin dibenahi dalam satu atau dua latihan. Itu butuh waktu. Nah, kami sudah menang secara kolektivitas tim,'' koar Junaedi.
Di sisi lain, jika Mamak kembali gagal memberikan kemenangan, posisinya dipastikan akan tergusur. Beberapa nama pelatih sudah dikantongi manajemen Deltras. Mereka, di antaranya, adalah Raja Isa -pelatih yang baru saja dipecat PSM Makassar- dan Freddy Muli.
Bahkan, manajer Deltras Awan Juliarto sudah duduk semeja dengan Freddy Muli. Malah, Awan pernah menyatakan sedang menawar pengajuan gaji Freddy yang dianggap masih terlalu besar. (koncomacan)
PELITA KIBARKAN BENDERA PUTIH
Akibat tak kunjung memperoleh pemain baru yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan tim. Pelita Jaya FC kemungkinan besar lebih memilih mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah dalam perburuan pemain baru.
Seperti diungkapkan Manajer Umum, Rahim Soekasah pengurus teras Pelita berharap The Young Guns bisa memaksimalkan materi pemain yang ada, tanpa memerlukan tambahan pemain baru. "Kemungkinan besar tidak ada penambahan, pilihannya cenderung lebih memaksimalkan materi pemain yang ada," tutur Rahim.
Ketidakberhasilan Pelita mendapat suntikan darah segar kabarnya tak lepas dari seretnya kucuran dana dari induk semang Pelita, Bakrie Brothers. Krisis keuangan global yang berimbas pada turunnya nilai saham beberapa anak perusahaan Bakrie, ditenggarai turut berpengaruh pada kiprah The Young Guns di jendela transfer tahap II.
Namun, Manajer Teknis sekaligus Pelatih, Fandi Ahmad langsung membantah. Ia hanya menyatakan sejauh ini, Pelita belum memperoleh kata pasti dari beberapa pemain, terutama pemain yang berposisi defender yang masuk list incaran. Salah satu diantaranya, bek muda yang sejauh ini masih setia berkostum Persik Kediri, M. Robby.
"Kami lebih membutuhkan stopper baru dibanding striker. Tapi masalahnya kami belum memperoleh pemain yang cocok dan menyatakan secara secara tegas mau bergabung dengan tim ini," ucap Fandi. Praktis, sampai sekarang Fandi hanya memiliki empat pemain yang murni berposisi sebagai stopper atau bek tengah.
Diantaranya Carlos Eduardo Bizarro, Yohan Ibo, Teuku Helza Rahmad dan Firly Apriansyah. Karenanya, Fandi dipaksa berpikir keras untuk menentukan materi pemain di lini belakang seperti ketika mengandaskan PSMS Medan 1-0 di Stadion Siliwangi, Bandung, Rabu (4/2/2009) lalu.
Akibat absennya Edu dan Firly yang mengalami cedera dan diprediksi baru merumput kembali sekitar April atau Mei nanti. Gelandang bertahan Ardan Aras terpaksa diplot Fandi sebagai bek meski tidak full 90 menit diperankan sebagai pemain bertahan.
Terlepas dari semua itu, Fandi mengatakan, The Young Guns sebenarnya masih menyimpan niat besar mendatangkan pemain baru. Apalagi masa pendaftaran pemain, baru ditutup per 28 Februari nanti. [koncomacan)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda