INVASI PEMAIN IMPOR DI SUPER LIGA
Pelita Bidik James Koko Lomell
Invasi Pemain Impor di Super Liga
Pemain asing terus membanjiri kompetisi sepak bola negeri ini. Terakhir, Badan Liga Indonesia (BLI) telah mengesahkan verifikasi 20 pemain impor baru.Walau keadaan finansial klub-klub saat ini sedang buruk, magnet Liga Super dan Divisi Utama tetap kuat. Faktor problem keuangan tampaknya tidak menyurutkan minat agen pemain impor untuk berlomba sebagai penyuplai. Pada putaran pertama saja tercatat 30 nama asing baru lolos verifikasi.Manajer Legal BLI Tigorshalom Boboy mengatakan beberapa agen pemain impor mulai mengajukan nama baru sejak November.’’Pemain asing yang baru memang banyak. Agen-agen mereka yang mengurus masalah administrasinya. Agen memasukan nama baru hampir bersamaan dengan berakhirnya putaran pertama. Mereka yang disetujui lantaran memenuhi standar yang ditetapkan. Kami tak tahu mereka akan disalurkan ke mana. Yang pasti, mereka memiliki pasar klub Liga Super atau Divisi Utama,” papar Tigor kepada Sindo kemarin.BLI mengklaim arus perpindahan pemain akan mencapai klimaks menjelang penutupan transfer window putaran kedua, Sabtu (28/2).Namun, deadline transfer atau perekrutan pemain Divisi Utama sudah di tutup sejak Sabtu (31/1). Tigor menambahkan, perpindahan pemain impor pada putaran kedua relatif menurun. Bursa transfer justru didominasi pemain lokal, seperti yang terjadi pada Divisi Utama.’’Transfer pemain biasanya ramai menjelang deadline. Jumlah perpindahan pemain asing lebih ramai pada awal kompetisi. Klub mencari pemain hanya sebagai pelengkap.
Namun, klub Divisi Utama justru banyak mencari pemain lokal yang berasal dari Divisi I. Agen pemain asing mungkin sudah bersiap untuk musim berikutnya. Mereka selalu bersiap lebih awal,” katanya.Sementara itu, khusus klub-klub Jabodetabek tetap memasukan pemain impor sebagai bagian proyek rekonstruksi kekuatan. Persitara Jakarta Utara mengikat striker Prince Kabir Bello dan gelandang Esaiah Pello Benson. Persija Jakarta mendatangkan satu striker Fabio Lopes.Namun,a rus transfer pemain asing akan ’’semarak’’ dengan rencana bergabungnya striker James Koko Lomell ke Pelita Jaya Jawa Barat. Mantan amunisi PSMS Medan tersebut masuk black list kategori satu bersama 20 impor lain.
’’Pelita meminta tambahan satu pemain asing lagi. Mereka meminta James Koko karena pernah bermain di sini dan sudah tahu kualitasnya. Akan tetapi, James Koko masih di Liberia untuk persiapan uji coba timnas (tim nasional). James Koko sudah bisa bermain di sini. Larangan bermain itu tidak ada masalah. Rencananya dia bermain untuk setengah musim,” ungkap Agen Mutiara Hitam Sport and Management Dennis Jules Onana.James Koko termasuk pemain asing yang tidak boleh bermain di Liga Super atau Divisi Utama sampai akhir musim.
Manajemen Pelita Jaya membenarkan rencana perekrutan tersebut. ’’Pelita Jaya masih butuh seorang striker. Kami berminat pada James Koko. Dia pemain bagus. Rencananya James Koko bermain sampai Juni, tapi kami tidak tahu kalau dia masuk black list. Nanti akan kami cek dahulu statusnya,” tandas Manajer Pelita Jaya Rahim Soekasah. [kocomacan]
Invasi Pemain Impor di Super Liga
Pemain asing terus membanjiri kompetisi sepak bola negeri ini. Terakhir, Badan Liga Indonesia (BLI) telah mengesahkan verifikasi 20 pemain impor baru.Walau keadaan finansial klub-klub saat ini sedang buruk, magnet Liga Super dan Divisi Utama tetap kuat. Faktor problem keuangan tampaknya tidak menyurutkan minat agen pemain impor untuk berlomba sebagai penyuplai. Pada putaran pertama saja tercatat 30 nama asing baru lolos verifikasi.Manajer Legal BLI Tigorshalom Boboy mengatakan beberapa agen pemain impor mulai mengajukan nama baru sejak November.’’Pemain asing yang baru memang banyak. Agen-agen mereka yang mengurus masalah administrasinya. Agen memasukan nama baru hampir bersamaan dengan berakhirnya putaran pertama. Mereka yang disetujui lantaran memenuhi standar yang ditetapkan. Kami tak tahu mereka akan disalurkan ke mana. Yang pasti, mereka memiliki pasar klub Liga Super atau Divisi Utama,” papar Tigor kepada Sindo kemarin.BLI mengklaim arus perpindahan pemain akan mencapai klimaks menjelang penutupan transfer window putaran kedua, Sabtu (28/2).Namun, deadline transfer atau perekrutan pemain Divisi Utama sudah di tutup sejak Sabtu (31/1). Tigor menambahkan, perpindahan pemain impor pada putaran kedua relatif menurun. Bursa transfer justru didominasi pemain lokal, seperti yang terjadi pada Divisi Utama.’’Transfer pemain biasanya ramai menjelang deadline. Jumlah perpindahan pemain asing lebih ramai pada awal kompetisi. Klub mencari pemain hanya sebagai pelengkap.
Namun, klub Divisi Utama justru banyak mencari pemain lokal yang berasal dari Divisi I. Agen pemain asing mungkin sudah bersiap untuk musim berikutnya. Mereka selalu bersiap lebih awal,” katanya.Sementara itu, khusus klub-klub Jabodetabek tetap memasukan pemain impor sebagai bagian proyek rekonstruksi kekuatan. Persitara Jakarta Utara mengikat striker Prince Kabir Bello dan gelandang Esaiah Pello Benson. Persija Jakarta mendatangkan satu striker Fabio Lopes.Namun,a rus transfer pemain asing akan ’’semarak’’ dengan rencana bergabungnya striker James Koko Lomell ke Pelita Jaya Jawa Barat. Mantan amunisi PSMS Medan tersebut masuk black list kategori satu bersama 20 impor lain.
’’Pelita meminta tambahan satu pemain asing lagi. Mereka meminta James Koko karena pernah bermain di sini dan sudah tahu kualitasnya. Akan tetapi, James Koko masih di Liberia untuk persiapan uji coba timnas (tim nasional). James Koko sudah bisa bermain di sini. Larangan bermain itu tidak ada masalah. Rencananya dia bermain untuk setengah musim,” ungkap Agen Mutiara Hitam Sport and Management Dennis Jules Onana.James Koko termasuk pemain asing yang tidak boleh bermain di Liga Super atau Divisi Utama sampai akhir musim.
Manajemen Pelita Jaya membenarkan rencana perekrutan tersebut. ’’Pelita Jaya masih butuh seorang striker. Kami berminat pada James Koko. Dia pemain bagus. Rencananya James Koko bermain sampai Juni, tapi kami tidak tahu kalau dia masuk black list. Nanti akan kami cek dahulu statusnya,” tandas Manajer Pelita Jaya Rahim Soekasah. [kocomacan]
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda