DUET GONZALES-BASTOS

Jum'at, 13 Pebruari 2009
Persib Akan Duetkan Gonzales-Bastos
Sehari menjelang pertandingan melawan PSM Makassar, pelatih Persib Jaya Hartono memastikan sudah menyiapkan The Winning Team. Menduetkan Rafael Alves Bastos dengan Cristian Gonzalez di lini depan, menjadi salah satu jurus Jaya untuk menekuk PSM. Persib akan menjamu PSM pada pertandingan lanjutan Liga Super yang akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (14/2).Namun dalam latihan game kemarin, Bastos terlihat masih belum bisa beradaptasi dengan permainan Gonzalez.
Striker Persib asal Brasil itu masih terkesan sering bermain individu. Bastos jarang memberikan umpan kepada Gonzalez dan bernafsu mencetak gol. Padahal sudah hampir tiga minggu Jaya memberikan waktu kepada Bastos untuk beradaptasi dengan Gonzalez."Memang untuk posisi striker kita banyak pilihan, tapi kita memilih striker yang benar-benar siap segala-galanya," kata Jaya, Kamis (12/2).Dalam game tarakhir sore kemarin, The Best Eleven Persib sudah mulai diplot Jaya. Absennya Siswanto sudah diantisipasi dengan menempatkan Hari Salisburi di posisi wing back kiri.
Sementara posisi striker utama yang ditinggalkan Hilton, dipastikan akan diisi Bastos. Melihat kompisisi seperti ini, Jaya nampak menyiapkan Bastos untuk jadi pasangan bagi El Loco.Nyeck Nyobe yang absen ketika Persib ditahan imbang 1-1 oleh Persipura Jayapura, Senin (9/2), akan kembali mengisi posisi stoper. Sedangkan Eka "Ebol" Ramdani terlihat kembali di-setting sebagai playmaker.Maman dan Nova akan tetap mengisi posisi lini belakang, ditambah Gilang Angga di posisi wing back kanan. Lorenzo Cabanas menjadi gelandang serang dan Hariono punya peran sebagai gelandang jangkar.
Untuk posisi penjaga gawang, belum terlihat siapa yang akan jadi pilihan utama Jaya. Pelatih kepala Persib ini masih menguji sekaligus menimbang kesiapan Tema Mursadat dan Cecep Supriatna.Bila mencatat latihan Kamis sore kemarin, Jaya kemungkinan akan menerapkan pola permainan menyerang yang cepat saat menjamu tim Juku Eja. Terbukti Jaya mengintruksikan pemain untuk tidak berlama-lama menguasai bola."Anak-anak harus tetap main ngotot menghadapi permainan PSM yang keras dan cepat," jelas Jaya.Selain itu Jaya juga akan mengambil keuntungan dari sisi nonteknis tim tamu.
Pergantian pelatih dari Raja Isa kepada Hanafing, dinilai Jaya akan mempengaruhi permainan PSM."Di klub mana pun, pergantian pelatih, sedikit banyak akan mengalami perubahan pada permainan tim. Nah nanti kita akan mencoba mencari celah dari perubahan yang terjadi di tubuh lawan," ujar Jaya.Tentang peluang Persib pada pertandingan Sabtu besok, Jaya menilai peluang tim asuhannya untuk merebut poin penuh sangat terbuka. Dengan kata lain, Jaya memasang target menang dari PSM."Jika ingin tetap menjaga peluang untuk juara, sudah tentu targetnya menang.
Kita tidak ingin kehilangan 3 angka lagi. Kita jangan sampai kehilangan poin di kandang sendiri," tegasnya.Aura optimisme yang menebar di kubu Persib, tak membuat Jaya lengah. Dia tetap mewaspadai calon lawannya. Meski PSM kehilangan Aldo Baretto tapi menurut Jaya, hal itu tidak mengurangi ketajaman anak-anak Makassar yang masih memiliki Julio Lopes dan playmaker cerdik Claudio Pronetto.
Zada Gemas Dengan Kepuitusan Wasit Kartu Merah
Baru saja terbebas dari hukuman sekali larangan bertanding, Leonardo Martin Zada harus kembali diparkir. Pasalnya, gelandang serang PSMS ini kembali mengoleksi kartu merah. Kartu itu didapatkannya kembali setelah mendapatkan dua kali kartu kuning pada laga kontra Arema Malang kemarin. Dengan demikian, Zada sudah mengoleksi dua kartu merah dalam dua laga terakirnya.Sebelumnya gelandang impor asal Brazil itu sudah mendapatkan kartu merah saat PSMS kandas di tangan Pelita Jaya. Lantas Zada pun dihukum tak boleh main saat skuad Ayam Kinantan-julukan PSMS Medan berhadapan dengan Persik Kediri.
Saat lepas dari hukuman dan bisa bertanding kembali, Zada kembali mengulangi kesalahannya. Kali ini dia tak menghiraukan peluit wasit. Saat menghadapi Arema, PSMS memang lebih mendominasi serangan. Sejumlah peluang pun bermunculan. Termasuk saat Zada mencoba mencetak gol lewat sentuhan umpan terobosan. Namun sayang, Zada lebih dulu berada dalam posisi offside. Namun dia tak mengiraukan peluit wasit dan berusaha menendang bola. Akhirnya wasit memberinya kartu kuning kedua bersamaan dengan kartu merah.
Zada sendiri gemas dengan putusan wasit. Menurutnya, Zada, wasit terlalu cepat mengambil keputusan untuk memberikan kartu kuning dan merah. “Wasit, saya rasa tidak fair. Kenapa terlalu cepat keluarkan kartu. Harusnya dilihat dulu persoalannya,” koarnya usai laga.Sementara Liestiadi pelatih kepala PSMS Medan, tak mau menyalahkan Zada sepenuhnya. Bagi Liestiadi mendapatkan kartu merah dalam sebuah pertandingan merupakan hal yang biasa.
“Iya, Zada kena kartu merah lagi. Tapi saya tidak bisa menyalahkan dia sepenuhnya,” kata pelatih berdarah Tionghoa itu.Meski dikartumerahkan wasit, Liestiadi tak cemas. Pasalnya Zada masih tetap bisa berlaga di ajang Copa Indonesia saat PSMS bertemu Persiba Bantul
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda