PEMAIN PERSIK ASAL TURKMENISTAN

Selasa, 01 Desember 2009
Tanya Tanggal Lahir, Peragakan Orang Tepuk Tangan
koncomacan - Persik menjadi tim pertama yang dibela Nazirov Mekan di Indonesia. Sepak terjangnya saat Persik menjamu Persiwa Wamena (22/11) menjadi debut karirnya di Persik maupun Indonesia. Koordinasinya dengan pemain lain cukup apik meski saling tak mengerti dengan bahasa yang diucapkan.
DARI posturnya, nyaris tak ada yang membuat Mekan, panggilan Nazirov Mekan, berbeda dengan para pemain lokal lain. Meski pemain asing, tinggilnya tak lebih menjulang daripada bek mungil Persik Khusnul Yuli. Bodinya juga tak lebih kekar daripada winger lincah Wawan Widiantoro.
Namun, dari sisi ciri fisik, Mekan memang terlihat menonjol jika dibandingkan dengan para pemain lain. Kulitnya terlihat lebih terang dan bersih. Rambutnya agak kemerah-merahan meski tidak sedang diwarnai. Satu lagi, matanya tidak cokelat kehitaman seperti para pemain lokal lain. Namun, terlihat lebih kuning kehijauan.
Itulah yang membuatnya mudah terlihat sebagai pemain asing jika sedang bersama para pemain lain. Penampilan perdananya bersama Macan Putih -julukan Persik- melawan Persiwa lalu terbilang menjanjikan. Pemain yang berusia 27 tahun tersebut memiliki karakter permainan yang berbeda dengan para pemain lain.
Meski dimainkan di sisi kiri, pemain yang memilih nomor punggung 82 tersebut sangat aktif. Kadang sampai di kiri, di tengah, hingga kadang di depan bersama dengan Saktiawan Sinaga. Selain membantu menyerang, pemain yang sudah memiliki tiga anak itu sering membantu bertahan.
Dia terus berlari mengejar bola yang dikuasai lawan. Kontribusinya lumayan besar saat Macan Putih menggulung Persiwa dengan skor telak 3-0. Tak heran, pelatih Persik langsung memberikan pujian meski disertai catatan.
''Kerja sama dan motivasinya cukup bagus. Hanya finishing-nya yang kurang," kata asisten pelatih Persik Agus Yuwono.
Memang, sentuhan akhir menjadi kelemahan yang menonjol dari Mekan dalam dua laga terakhirnya di Stadion Brawijaya. Beberapa kali mendapatkan peluang emas, pemain yang belum bisa berbahasa Indonesia itu tak bisa mengonversinya menjadi gol. Kurang tenang membuat bola yang seharusnya bisa masuk ke jala justru melambung saat disonteknya dengan keras. ''Nervous (grogi, Red)," katanya.
Saat diwawancarai, Mekan memang selalu mengeluarkan kata-kata yang singkat. Bukan karena dia pelit bicara, kosa katanya dalam bahasa Inggris apalagi Indonesia memang sangat terbatas.
''Selama ini, saya pakai bahasa Rusia," ucapnya.
Bahkan, Mekan sulit menjawab saat ditanya tanggal lahirnya dengan bahasa Inggris. Sampai akhirnya wartawan koran ini harus memeragakan orang yang sedang mengadakan pesta ulang tahun untuk bisa mengetahui tanggal lahirnya. ''Oo.., saya tahu," jelas Mekan setelah melihat peragaan orang bertepuk tangan sambil menyanyikan lagi happy birthday dan diakhiri peragaan meniup lilin.
Setelah itu, dia meminta kertas dan menuliskan tanggal lahirnya, 16 April 1982. ''Saya masih 27 tahun," terangnya dengan bahasa Inggris yang terbata-bata.
Soal penampilan perdananya bersama Macan Putih, Mekan menyatakan sangat senang. Dia merasa beruntung bisa bergabung dengan Persik meski nyaris didepak saat mengikuti seleksi. ''Saya ingin main bagus dan bisa sukses untuk Persik," katanya.
Salah satu yang membuatnya senang bermain bersama Persik adalah fanatisme suporter. Menurut dia, hal tersebut tidak ditemuinya saat bermain di negaranya atau beberapa negara pecahan Rusia lain. ''Suporternya sangat fantastis," ungkapnya.
Itu, menurut dia, bisa menjadi obat kendala bahasa yang dimilikinya saat berkomunikasi dengan rekan-rekannya di Persik maupun pelatih. ''Saya sedang belajar bahasa Indonesia," tandasnya.