SRIWIJAYA TAK SABAR TEBUS HASIL MINOR

koncomacan - Sriwijaya tampil kurang memuaskan di awal Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010. Untuk itu, Laskar Wong Kito siap menebus hasil minor itu.
Babak belur dalam dua laga tandang, Rahmad Darmawan, Arsitek Sriwijaya FC merasa terpukul. Agar bisa tampil trengginas pada laga berikutnya, RD terus memutar otak.
Hasilnya mulai terlihat ketika pekan lalu SFC sukses membekab Persemuba Banyuasin 7-0. Meski hasil itu belum bisa dijadikan tolok ukur karena Persemuba kontestan Divisi I, namun Rahmad menilai ada perbaikan karena saat itu tampil tanpa sejumlah pemain pilar.
Laskar Wong Kito akan kembali merumput pada 21 November 2009 dengan menjamu Persitara Jakarta Utara. Untuk memantau Laskar Si Pitung, RD akan memonitornya lewat layar televisi.
Menjamu Persitara, Sriwijaya dipastikan akan tampil dengan kekuatan penuh. Praktis hanya Arif Suyono yang absen lantaran terkena hukuman kartu merah saat dijamu Persiba Balikpapan, beberapa waktu lalu.
Absennya Arif tak masalah bagi RD. Sriwijaya masih punya banyak stok, seperti Mustofa Aji, Rahmat Rivai, Oktavianus dan Benben Berlian.
Charis Yulianto, yang sebelumnya dibekap cedera juga sudah pulih. Sedangkan Amrizal yang menderita demam berdarah sudah sembuh.
“Ya, kami sudah bisa tampil full team, walau semua pemain belum berkumpul di Palembang. Yang pasti, enam pemain bertahan sudah tidak ada masalah,” aku Rahmad Darmawan kepada GOSport.
Pemain Asing
Dalam dua laga awal, Sriwijaya hanya diperkuat dua legiun asing, yaitu Zah Rahan Krangar dan Keith Kayamba. Pemain bertahan pun praktis hanya dua orang yang bisa bermain. Minimnya stok pemain serta jadwal pertandingan yang terlalu berdekatan dinilai Rahmad sebagai penyebab kegagalan.
Sementara itu, dari deretan ekspatriat yang belum tampil adalah Anoure Obiora Richard dan Precious Emuejeraye. Meski keduanya belum bergabung dengan tim, Rahmad tetap optimistis keduanya langsung bisa beradaptasi.
Sedangkan pemain timnas Uzbekistan, Ulugbek Bakaev, kini tengah dalam proses negoisasi. Manajemen Sriwijaya hanya mematok nilai kontrak Rp 1 miliar hingga Rp 1,1 miliar buat pemain ini.
Meski bisa tampil dengan kekuatan penuh, rasa was-was tetap membalut Rahmad. Picunya, sejumlah pemain yang tergabung dalam timnas baru gabung dua hari sebelum pertandingan.
Precious masih membela timnas Singapura melawan Thailand, Rabu 18 November 2009. Sama halnya dengan Ponaryo Astaman, Charis Yulianto, Isnan Ali, Nasuha dan Ferry Rotinsulu pada hari yang sama membela Tim Merah Putih menjamu Kuwait di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.
"Saya hanya khawatir kondisi psikis serta faktor kelalahan mereka," tutup Rahmad.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda