MACAN PUTIH INGIN JADI KUDA HITAM
koncomacan - Performa Persik Kediri musim ini melempem. Tiga kali mentas di Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010, Macan Putih tak pernah meraih kemenangan.
Posisi Macan Putih kini terlempar ke peringkat 13 klasemen sementara ISL. Dukungan Persikmania pun otomatis ikut menurun.
Diakui arsitek Persik Gusnul Yakin, kurang maksimalnya aksi Khusnul Yuli dan kawan-kawan dalam pertandingan awal disebabkan banyak faktor.
Pertama, karena kurangnya persiapan. Gusnul datang ke Kediri, Persik sudah langsung tampil di Piala Gubernur Jatim. Tak heran jika pada akhirnya hasilnya buruk. Itu pula sebabnya, ia memilih mundur jika manajemen Persik menargetkan juara.
Singkatnya waktu serta kehadiran pemain baru sebanyak 50 persen menjadi kendala bagi Gusnul untuk menempa serta mengenal karakter pemain satu persatu. Beruntung, setelah melakoni tiga pertandingan, Persik istirahat selama sebulan.
Waktu itu dimanfaatkan Gunul untuk menggenjot fisik pemain. Salah satunya dengan berlatih di Pantai Prigi, Pasuruan selama sepekan.
Harianto, pemain paling senior di Persik bisa memahami kondisi Gusnul. “Ia tak ikut dalam rekrutmen pemain. Begitu datang, tim sudah tampil di Piala Gubernur Jatim. Belum sempat istirahat, sudah dihadapkan dengan kompetisi. Dengan adanya waktu sebulan istirahat, Mas Gusnul punya waktu untuk membenahi segala kekurangan. Ia juga punya waktu untuk mengenal karakter pemain serta bisa mencoba beberapa pola permainan,” ujar Harianto kepada GOSport.
Kuda Hitam
Diakui, materi pemain Macan Putih musim lalu lebih baik dari sekarang. Taktik dan strategi Arcan Iurie dan Aji Santoso lebih baik.
Demikian halnya dengan perhatian Pemkot Kediri. Meski demikian, bukan berarti Persik bakal tenggelam musim ini. Macan Putih masih berpeluang menjadi tim kuda hitam seperti musim lalu.
“Dengan semangat pemain serta kelebihan pengalaman yang dimiliki Gusnul, saya pikir kami bisa memenuhi keinginan pengurus. Pengurus tidak minta yang muluk-muluk, yakni cukup berada di posisi 8 besar,” ujarnya.
Jika permainan Persik belum bagus serta torehan hasil di lapangan tidak menggembirakan penonton, bukan lantaran kualitas pemain lokal maupun asing jelek. ”Memang butuh waktu dan kesabaran. Sebagai pemain senior, saya juga akan meminta semua pemain untuk terus meningkatkan kualitas diri serta mau berkomunikasi,” katanya.
Diakui hengkangnya Mahfud dan Iwan Budianto dari kepengurusan Persik membuat kesejahteraan pemain mengalami perubahan. Namun, soal pembayaran hak pemain tidak pernah terlambat. Yang ada justru dibayar dua hari lebih cepat dari sebelumnya.
Komunikasi, kata Harianto amat penting. Kiper Fauzi Toldo misalnya, sering kebobolan karena kurangnya komunikasi dengan pemain lainnya.
“Ia merasa minder karena pemain baru. Ia juga tak pernah tampil di klub lamanya. Jadi, rasa percaya dirinya masih kurang,” lanjutnya.
Di mata pemain, Gusnul piawai meracik talenta pemain muda. Para pemain meminta kepada Persikmania agar tidak cepat-cepat menvonis tim. Justru di saat kondisi tim lagi turun, dukungan moril dari penonton sangat dibutuhkan
Hasil latihan fisik selama sebulan akan diuji Persiwa Wamena di Stadion Brawijaya Kediri pada 22 November 2009. Tiga hari kemudian di tempat yang sama, Persik akan menjamu juara bertahan Persipura Jayapura.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda