BAMBANG PAMUNGKAS MEMANG LAYAK
koncomacan - PERSEBAYA Surabaya adalah salah satu tim yang memiliki kapten asing. Tim promosi di Indonesia Super League (ISL) 2009-2010 itu dikapteni Anderson da Silva, pemain asal Brazil.
Danurwindo, pelatih tim berjuluk Green Force tersebut, menyatakan memilih Anderson karena kapten sebelumnya, Endra Prasetya, mendapat sanksi larangan bertanding di tiga laga awal. Tapi, setelah larangan bertanding itu lewat, ban kapten masih dilingkarkan Danur -panggilan Danurwindo- di lengan pemain bertahan tersebut.
"Pras (panggilan Endra Prasetya) baru saja main. Dia harus meningkatkan permainan. Semua pemain yang memenuhi kriteria bisa menjadi kapten," ungkap mantan pelatih Persija Jakarta tersebut.
Danur menuturkan, ada sejumlah kriteria yang membuat seorang pemain layak menyandang tugas sebagai kapten tim. Yaitu, memiliki jiwa kepemimpinan, berkarisma, bisa berkomunikasi, permainannya stabil, dan menjadi ikon tim.
"Seharusnya, kapten memang pemain lokal. Tapi, di Persebaya, saat ini Anderson yang saya rasa paling pantas. Saat saya melatih Persija musim lalu, BP (Bambang Pamungkas, Red) memang sangat layak menjadi kapten," jelas pelatih kelahiran Kutoarjo, Jateng, tersebut.
Danur menentukan kriteria dalam penunjukan seorang kapten karena di dalam pertandingan seorang kapten mengemban tugas khusus. Dia mengungkapkan, di dalam pertandingan kapten harus bisa menjadi wakil pelatih.
Soal banyaknya pemain asing yang menjadi kapten di ISL, Danur menilai bahwa pemain asing di sebuah tim biasanya memang memenuhi kriteria untuk menjadi seorang kapten. Sejumlah nama yang menurut dia menonjol sebagai kapten adalah Evaldo (Persijap), Pierre Njanka (Arema), dan Dzumafou Epandi Herman (PSPS).
Di sisi lain, Anderson menyatakan tidak pernah berharap untuk menjadi kapten. "Saya hanya diberi tugas sebagai kapten dan saya siap melaksanakannya. Tapi, kalau ban kapten dipindah ke pemain lain, saya juga tidak masalah," ujar pemain yang pernah menjadi kapten selama dua musim di PSS Sleman itu.
Anderson menambahkan, bertugas sebagai kapten menuntut dirinya untuk lebih sabar. Dia juga harus bisa mengendalikan teman-teman di lapangan. "Dalam kondisi hati sepanas apa pun, tetap harus tetap sopan kepada wasit," terang pria 34 tahun itu.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda