MARADONA SIAP MUNDUR DARI TIMNAS ARGENTINA

Maradona Tertekan Hasil Buruk Argentina
koncomacan - BUENOS AIRES, Nama besar Diego Maradona bukan jaminan prestasi bagi timnas Argentina. Itu terlihat dengan tertatihnya langkah Tango -julukan Argentina- di kualifikasi Piala Dunia 2010. Jelang dua laga pemungkas, tim besutan Maradona tertahan di peringkat kelima zona Conmebol alias Amerika Selatan.
Mimpi buruk pun membayangi publik Argentina. Sebab, hanya empat tim teratas yang lolos langsung ke putaran final di Afrika Selatan (Afsel). Peringkat kelima Conmebol harus melakoni playoff melawan tim peringkat keempat zona CONCACAF (Amerika Tengah dan Utara).
Akankah Argentina gagal lolos? Kalau benar, itu merupakan aib bagi negara yang telah dua kali menjadi juara Piala Dunia tersebut. Nah, kondisi itu membuat Maradona tertekan. Legenda sepak bola Argentina itu pun mulai berpikir untuk mengundurkan diri.
''Ketika Julio (Presiden Federasi Sepak Bola Argentina Julio Grondona, Red) menawarkan pekerjaan ini, saya merasa menjadi orang paling bahagia di dunia. Tapi, setelah beberapa hal yang terjadi, saya tidak menyukai,'' kata Maradona seperti dilansir Reuters.
Pressure kepada Maradona semakin besar seiring jebloknya performa Argentina. Tango menelan empat kekalahan dalam enam laga terakhir. Terpenting, peluang lolos ke putaran final Piala Dunia terancam melayang. Argentina harus berjuang mati-matian pada dua laga sisa, yakni melawan Peru (10/10) dan Paraguay (14/10).
Suara menuntut mundur Maradona pun mulai santer terdengar. Meski sebelumnya cuek, kini pelatih 48 tahun itu tampaknya goyah juga. ''Setelah kualifikasi, saya akan berbicara dengan Julio (Grondona). Saya akan lihat apakah saya bisa melanjutkan,'' tutur Maradona.
Bukan hanya terpaan kritik yang membuat Maradona berpikir mundur. Hal itu juga dipicu perseteruannya dengan Carlos Bilardo, direktur teknik Argentina. Kabarnya, dua sosok penting itu tak lagi bertegur sapa. Padahal, Bilardo adalah pelatih Maradona saat Argentina menjadi jawara Piala Dunia 1986.
Perseteruan itu tak lepas dari keputusan Bilardo memanggil pemain tanpa berkonsultasi dengan Maradona ketika Argentina akan bertarung dengan Ghana pada laga persahabatan 30 September lalu. Ketika itu, Argentina tidak memanggil pemain yang membela klub Eropa.
Situasi tidak kondusif itu diperparah oleh bergabungnya Pablo Zabaleta dalam kondisi cedera setelah membela Manchester City melawan Aston Villa (5/10) di pentas Premier League Inggris. Striker Argentina Carlos Tevez juga bermain di laga itu.
Kondisi tersebut disesalkan Maradona. ''Seharusnya ada yang berangkat ke Inggris dan menjemput mereka. Kami harus melakoni dua laga penting,'' katanya.
Sementara itu, niat mundur Maradona tidak mengganggu para pemain Argentina. ''Itu merupakan keputusan pribadi Maradona,'' kata Juan Sebastian Veron, gelandang Tango, kepada Radio La Red.
''Kita semua tahu Maradona, kami tahu bagaimana dia bekerja sendiri dan sama sekali tidak berhenti bicara. Itu (mundur) hanya salah satu solusi yang mungkin bisa dilakukan. Tapi, semua bergantung kepada keputusan presiden AFA (Federasi Sepak Bola Argentina),'' lanjutnya.
Bagi para pemain, yang terpenting adalah fokus menatap pertandingan. Gelandang Argentina Jonas Gutierrez mengatakan sempat terusik dengan pernyataan Maradona. Tapi, dia segera melupakan itu. ''Itu bisa memengaruhi perhatian kami. Yang jelas, kami harus tetap fokus," katanya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda