LUNAS DULU PENGESAHAN KEMUDIAN

Rabu, 21 Oktober 2009
John Tarkpor Pasti Milik Persebaya
koncomacan - JAKARTA, Persebaya Surabaya belum bisa segera menurunkan John Tarkpor Sonkaley pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Meskipun, pemain Liberia itu sudah dipastikan menjadi milik klub berjuluk Green Force tersebut.
Ya, PT Liga Indonesia (PT LI) sudah memastikan Tarkpor tak lagi menjadi milik Persitara Jakarta Utara, klub yang dibelanya sejak tiga musim kompetisi lalu. Kesepakatan itu dituai setelah Manajer Persitara Hary ''Gendhar'' Ruswanto bertemu muka dengan Tarkpor di Kantor PT LI, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. PT LI bertindak sebagai mediator.
Karena itu, pemain kelahiran 16 Oktober 1986 tersebut bisa berlabuh ke Persebaya. ''Namun, dengan syarat, Tarkpor harus mengembalikan sejumlah uang sesuai dengan nilai yang ditentukan,'' ujar Tigorshalom Boboy, sekretaris PT LI, di Jakarta kemarin (20/10).
Nilai yang harus dibayarkan Tarkpor kepada klub lamanya itu Rp 200 juta. Rp 50 juta setara dengan uang muka transfer, ditambah ganti rugi Rp 150 juta.
Nah, Gendhar memberikan kemudahan bagi Tarkpor. ''Dia tak harus membayar lunas. Saya hanya meminta dia bisa membayar di awal Rp 110 juta untuk bisa disahkan,'' ujar Gendhar. Sisanya, lanjut pria tambun itu, bisa dicicil sampai Januari nanti. Besarannya sebisa mungkin Rp 30 juta per bulan.
Jika tidak bisa membayar sampai lunas, Persitara berhak melaporkan kepada PT LI. Nanti bisa saja regulator kompetisi sepak bola tanah air itu meninjau ulang status Tarkpor.
Meski sudah tercapai kesepakatan dengan Tarkpor, Gedhar tetap kecewa dengan ulah pemain bengal itu. Maklum, bukan kali ini saja pemain gelandang itu berbuat ulah. Namun, karena masih dianggap terbaik, klub berjuluk Laskar si Pitung itu tetap mempertahankan Tarkpor. Sampai-sampai Persitara meminta Tarkpor membayar Rp 300 juta agar tak hengkang dari tim. Namun, nyatanya Tarpor bersikukuh untuk pindah ke Persebaya musim ini. Selam tiga musim di Persitara, Tarkpor dikontrak berturut-turut Rp 450 juta, Rp 650 juta, dan terakhir musim lalu Rp 750 juta.
Tanpa Tarkpor, Persitara bakal kehilangan ikon tim. ''Saya siap jika nanti dihujat oleh masyarakat Jakarta Utara. Tapi, saya sudah berusaha untuk mempertahankan dia. Tapi, nyatanya dia tak mau tinggal,'' jelas Gendhar.
Kerelaannya juga didorong motivasi lain. ''Kalau bukan Persebaya, belum tentu saya rela. Tapi, karena desakan keluarga saya di Perak sana, mau tidak mau, saya harus melepasnya,'' tutur pria yang berasal dari Perak, Surabaya, itu.
Sengketa tersebut berawal ketika Persitara mempermasalahkan Tarkpor yang lebih memilih membela Persebaya untuk musim kompetisi 2009-2010. Sebelumnya, Tarkpor sudah membuat surat pernyataan dan menerima uang muka kontrak Rp 50 juta untuk bermain di Persitara. Namun, Persitara belum membuat kontrak resmi untuk mengikat Tarkpor.
Karena belum ada kontrak resmi itulah, Persebaya berani mengajukan penawaran kepada Tarkpor untuk membela Persebaya. Tarkpor pun setuju dan Persebaya mengikatnya dengan kontrak resmi menjadi anggota tim Persebaya sejak September lalu. Manajemen Persebaya sendiri mengklaim tidak ada masalah karena mereka mengontrak Tarkpor secara resmi.