TETAP SESUAI JADWAL AWAL

ISL Kickoff 11 Oktober
koncomacan - JAKARTA, PT Liga Indonesia (PT LI) menanggapi dingin isu mundurnya jadwal pelaksanaan kickoff Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Regulator sepak bola tanah air itu sama sekali tidak berniat mengubah jadwal kompetisi sepak bola berkasta tertinggi tersebut. Mereka optimistis bisa merilis jadwal pada 11 September nanti.
Sekretaris PT LI Tigor Shalom Boboy menyatakan, hampir tidak mungkin PT LI mengubah jadwal pertandingan yang sedang memasuki tahap final. Apalagi, sudah ada kesepakatan dengan sponsor utama PT Djarum Tbk dan pemegang hak siar ANTV bahwa kompetisi dimulai 11 Oktober.
"Kami juga belum tahu dari mana isu itu muncul. Dalam surat izin yang kami ajukan ke Mabes Polri juga tertera 11 Oktober sebagai tanggal pembukaan ISL 2009/2010," jelas Tigor.
Ya, kabar mundurnya ISL tersebut malah datang dari klub-klub peserta. Kickoff ISL akan digeber mulai November, bukan 11 Oktober seperti rencana. Jadwal itu dikeluarkan dengan melihat agenda timnas Indonesia dalam menghadapi Pra-Piala Asia 2011 melawan Kuwait pada 14 dan 18 November.
Skenario tersebut sekaligus bertujuan mengantisipasi kemungkinan tim-tim yang masih bermasalah pada aspek infrastruktur, seperti PSPS Pekanbaru dan Pelita Jaya. Renovasi stadion dua klub itu dikhawatirkan belum kelar hingga tenggat yang diberikan pada 25 September mendatang.
Namun, PT LI sudah mengantisipasi kondisi tersebut dengan meminta PSPS dan Pelita Jaya mencari stadion alternatif. "Keputusan itu akan efektif bila dua tim tersebut gagal memenuhi target renovasi yang telah ditetapkan," ungkap Tigor. "Kalau memang renovasi stadion belum selesai, mereka boleh pindah kandang selama putaran pertama. Liga bisa saja memaksa mereka untuk pindah home ground satu musim penuh," imbuhnya.
Pemicu lainnya, belum rampungnya perekrutan pemain asal Asia oleh klub-klub peserta. Hingga kemarin (8/9), baru tercatat dua pemain Asia yang dipastikan merumput di Indonesia. Yaitu, Noh Alam Shah (Singapura/Arema) dan Robbie Gaspar (Australia/Persema). Padahal, kuota dua pemain asing dari Asia sangat signifikan untuk mengatrol penampilan tim.
"Kabarnya memang seperti itu. Kami tidak berkeberatan bila kompetisi diundur. Hal tersebut membuat persiapan Persib lebih matang," kata pengelola Persib sekaligus Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar.
Sementara itu, enam pemain terancam tidak disahkan PT LI untuk turun pada kompetisi musim depan. Mereka adalah Firdaus Nyong (mantan Deltras), I Gde Sukadana (Persela), Bayu Cahyo (mantan Persita), M. Ridwan (Pelita Jaya), Satria Feri (Bontang FC), dan Diva Tarkas (PSM).
Sebab, enam pemain tersebut belum membayar denda akumulasi kartu kuning yang didapat musim lalu. Tiap pemain didenda Rp 3 juta. "Denda itu menjadi tanggungan pribadi pemain. Jadi, klub tidak perlu khawatir jika pendaftaran ikut kompetisi akan ditolak Liga," jelas Tigor.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda