PELITA JAYA PILIH STADION SINGAPERBANGSA

Senin, 14 September 2009
Tak Yakin Selesai, Minta Awali Laga Away
koncomacan - Pelita Jaya memastikan Stadion Singaperbangsa, Karawang, sebagai home base mengikuti Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Namun, langkah tersebut tak mulus begitu saja. Pelita Jaya harus mencari stadion alternatif lebih dahulu.
JADWAL Indonesia Super League (ISL) 2009-2010 sudah mendekati sempurna. Tanggal 11 Oktober menjadi kick-off kompetisi sepak bola level tertinggi tanah air tersebut. Namun, beberapa klub peserta belum merampungkan banyak PR menyangkut lima aspek yang wajib dipenuhi. Yakni, supporting team, finansial, legalitas, infrastruktur, sampai personal administrasi.
Pelita Jaya merupakan salah satu tim yang belum bisa menyiapkan infrastruktur untuk menjamu lawan-lawan mereka. Tim besutan Fandi Ahmad itu memang sudah mencari home base baru, Stadion Singaperbangsa, Karawang, untuk menghadpai musim depan.
Namun, rupanya PT Liga Indonesia (PT LI) masih memberikan catatan perbaikan untuk stadion tersebut. Kualitas lapangan dan lampu menjadi sorotan utama. PT LI memberikan batas waktu hingga 25 September kepada Pelita Jaya untuk merampungkannya.
Rahim Soekasah, manajer Pelita Jaya, pesimistis jadwal itu bisa dipenuhi. Dia malah sudah merancang rencana untuk diajukan kepada PT LI.
Apa itu? "Kami meminta PT LI agar mengatur jadwal Pelita Jaya tak main di kandang pada awal putaran pertama," ujar Rahim.
"Tak usah banyak-banyak. Mungkin dua pertandingan awal dijadwalkan away saja," imbuh pria kelahiran Palembang itu.
Pria yang juga menjabat sebagai ketua Badan Tim Nasional (BTN) itu juga telah mengincar Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, atau Stadion Krakatau Steel, Cilegon, sebagai stadion alternatif jika Singaperbangsa benar-benar tidak siap menjamu lawan. "Bisa saja di sana, tapi kami akan tetap berusaha untuk merampungkan renovasi Stadion Singaperbangsa," kata Rahim.
Keinginan Pelita Jaya bertanding di Singaperbangsa memang tak main-main. Maklum, mereka sudah mengikat kontrak selama lima tahun dengan stadion tersebut pada 5 September lalu. Biaya sewa stadion ditetapkan Rp 20 juta per pertandingan. Biaya sewa itu bertambah Rp 5 juta apabila pertandingan diadakan malam.
Pada tahun pertama, Pelita Jaya diberi diskon sewa hingga 50 persen. Pelita Jaya juga diwajibkan membiayai renovasi stadion agar layak untuk perhelatan ISL. Total biaya renovasi diprediksi Rp 500 juta.
Padahal, di akhir kontrak, semua fasilitas Stadion Singaperbangsa itu akan menjadi milik Pemkab Karawang. Konsekuensinya, Pemkab Karawang tidak mendapatkan bagi hasil dari penjualan tiket. Pemasukan tiket sepenuhnya menjadi milik Pelita Jaya. Pemkab hanya mendapatkan pajak retribusi dari pertandingan.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda