KLUB PESERTA ISL 2009-2010

Ada Yang Belum Lengkapi Persyaratan
koncomacan - JAKARTA, Peserta Indonesia Super League (ISL) 2009-2010 sudah memenuhi kuota maksimal. Sebab, 18 peserta kompetisi sepak bola berkasta tertinggi di tanah air itu telah mendaftar ke PT Liga Indonesia (PT LI).
Pulau Jawa masih menjadi penyumbang terbanyak klub yang ikut serta. Yakni, sepuluh tim. Meski daftar peserta sudah lengkap, Sekretaris PT LI Tigor Shalom Boboy menyatakan bahwa masih ada klub yang belum melengkapi persyaratan yang ditentukan.
Dalam formulir pendaftaran, klub diminta menyertakan daftar manajemen tim, klub, dan panitia pelaksana. Di antara persyaratan itu, mayoritas klub baru melengkapi formulir kelengkapan manajemen klub dan panpel.
''Rata-rata, mereka belum melengkapi manajemen tim karena masih membentuk tim,'' katanya di Jakarta kemarin (1/9).
Manajemen tim seharusnya berisi kelengkapan tim yang akan turun ke ISL. Yakni, manajemen, pelatih, dan susunan pemain. MenurutTigor, susunan pemain sudah lengkap, tapi beberapa klub malah belum mencantumkan nama pelatih kepala. Klub tersebut, antara lain, Persiwa Wamena, Persiba Balikpapan, Persija Jakarta, Persitara Jakarta Utara, Persijap Jepara, dan Bontang FC.
''Kami beri batas waktu sampai 10 September untuk memasukkan pelatih. Lisensinya wajib A. Asisten pelatih atau direktur teknik tidak masuk hitungan,'' ujarnya.
Dalam manual juga telah dicantumkan bahwa tim wajib memiliki pelatih kepala. Itu berkaitan dengan supporting team, U-21, dan di bawahnya. ''Sebab, pelatih kepala senior program youth development harus diketahui,'' tuturnya.
Apalagi, tahun ini, PT LI memang menjadwalkan supporting team sebagai poin utama penilaian. Tahun lalu, legalitas klub yang menjadi poinutama. Selain itu, Liga juga menekankan agar klub yang memiliki dana kurang dari Rp 10 miliar agar segera memberikan bank garansi Rp 5 miliar. Tigor menjelaskan, ada tiga klub yang belum memenuhi standar pendanaan minimal untuk ikut ISL. Yaitu, Persik Kediri (Rp 8 miliar), Bontang FC (Rp 4 miliar), dan Persijap (Rp 6 miliar).
Bank garansi tidak perlu diberikan jika ada jaminan bahwa finansial mereka sehat. ''Kalau finansialnya bagus, kami juga tidak mempermasalahkan apakah mereka mau pakai bank garansi atau tidak. Tapi, yang selama ini terjadi kan finansial selalu jadi masalah,'' paparnya.
Parameter yang digunakan adalah laporan keuangan tahun lalu dan proyeksi pendapatan musim depan. ''Sudah saatnya mereka mencantumkan business plan tahun ini,'' tegasnya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda