INVASI SINGAPURA

koncomacan - Singapura hanyalah negara kecil. Kompetisi sepak bolanya juga tidaklah seheboh Indonesia. Hanya, sebagai juara Piala AFF 2008, pemain-pemain negeri jiran ini telah menyedot perhatian publik sepak bola Tanah Air.
Belakangan ini rupanya terjadi invasi pemain Singapura ke Indonesia. Paling tidak ada empat pemain timnas negeri yang dipimpin PM Lee Hsien Loong ini akan meramaikan Liga Super, yang direncanakan bergulir 11 Oktober. Mereka adalah Noh Alam Shah, yang membela Arema, Baihakki Khaizan dan Fahrudin Mustafic, yang memperkuat Persija, serta Precious Emuejeraye, yang berlabuh di Sriwijaya FC.
Tak cukup sampai di situ. Dua punggawa The Lions, bek tengah Daniel Bennett dan gelandang sayap M. Ridwan, diberitakan juga siap merapat ke salah satu klub di Tanah Air.
“Keinginan untuk bermain di Indonesia timbul sejak 2007. Saya kagum dengan fanatisme suporter yang luar biasa. Ini berbeda dengan Liga Singapura, yang hanya ditonton sedikit penonton,” ujar Baihakki.
“Saya ke Indonesia karena ingin main dan ditonton banyak suporter. Di Singapura hal ini nyaris tak terjadi,” timpal Shah Alam.
Serbuan sejumlah pemain negeri yang merdeka pada 9 Agustus 1965 itu tentu menjadi berita yang menggembirakan. Rupanya kompetisi sepak bola kita mendapat apresiasi tinggi dari para pemain negeri berpenduduk 4,4 juta jiwa ini.
Padahal, kompetisi Liga Super bisa dibilang amburadul. Jadwal belum mulus. Izin kompetisi dari pihak keamanan kadang sulit didapat. Keributan di dalam dan di luar lapangan kerap menjadi bumbu pertandingan, wasit yang berpihak, hingga gaji yang kerap terlambat.
Rupanya citra negatif itu tak menyurutkan Baihakki dkk. untuk datang ke Indonesia. Selain atmosfer yang begitu kuat, mereka juga diiming-imingi penghasilan yang jauh lebih besar bila dibanding ketika berlaga di S-League.
Kendati begitu, PT Liga Indonesia dan PSSI tak bisa tinggal diam. Otoritas sepak bola nasional itu juga dituntut untuk meningkatkan mutu kompetisi. “Harus ada perbaikan soal jadwal kompetisi agar lebih tertata rapi. Dukungan pemerintah juga perlu agar izin pertandingan bisa lancar dan infrastruktur terus ditingkatkan,” kata Rahmad Darmawan, pelatih Sriwijaya FC.
LEGIUN ASEAN DI INDONESIA
Fandi Ahmad (Singapura/Niac Mitra) 1983
David Lee (Singapura/Niac Mitra) 1983
Ahmad Latiff (Singapura/Persikabo) 2001
Kosin Hatharainatakool (Thailand/Persib) 2006
Nathapong Sukngam (Thailand/Persebaya) 2005
Paithoon Thiabma (Thailand/Persijap) 2005-2009
Itimi Dickson (Singapura/Persitara) 2007
Noh Sah Alam (Singapura/Arema) 2009/2010
Baihakki Khaizan (Singapura/Persija) 2009/2010
Fahrudin Mustafic (Singapura/Persija) 2009/2010
Precious Emuejeraye (Singapura/Sriwijaya FC) 2009/2010
Fandi Ahmad (Singapura/Niac Mitra) 1983
David Lee (Singapura/Niac Mitra) 1983
Ahmad Latiff (Singapura/Persikabo) 2001
Kosin Hatharainatakool (Thailand/Persib) 2006
Nathapong Sukngam (Thailand/Persebaya) 2005
Paithoon Thiabma (Thailand/Persijap) 2005-2009
Itimi Dickson (Singapura/Persitara) 2007
Noh Sah Alam (Singapura/Arema) 2009/2010
Baihakki Khaizan (Singapura/Persija) 2009/2010
Fahrudin Mustafic (Singapura/Persija) 2009/2010
Precious Emuejeraye (Singapura/Sriwijaya FC) 2009/2010
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda