BOMBER BARU SKUAD MACAN PUTIH PATRICIO 'PATO' MORALES

Rabu, 16 September 2009
Ambisi Lambungkan Persik, Enggan Dibandingkan Gonzales
koncomacan - Nama Patricio Morales bisa menjadi ikon baru bagi kesebelasan Persik Kediri. Sebab, posisinya sebagai seorang striker memungkinkan dia mencetak gol demi gol. Namun, pemain asal Cile ini enggan bila harus dibandingkan dengan ikon lama Persik, Christian Gonzales.
Tanda-tanda bahwa sosok Patricio Morales bakal menjadi idola bagi publik bola Kediri sudah terlihat sejak awal. Ketika pengurus baru merilis nama striker asing yang dulu memperkuat Arema Malang tersebut, gairah Persikmania-fans berat Persik-sudah meninggi.
Gairah itu ditunjukkan dengan antusiasme mereka menyaksikan latihan pemain Persik di Stadion Brawijaya. Meski pemain berjuluk Pato tersebut belum datang tapi penonton latihan makin ramai setiap sore. Bahkan, tempat-tempat parkir di sekitar stadion jadi penuh terisi.
Beberapa hari sejak pengumuman itu, dan Pato belum juga datang, para penggemar tetap sabar menunggu. Jumlah penonton tetap lumayan. Khususnya di area tribun VIP yang selalu terisi penuh. Sampai akhirnya sang pemain menunjukkan batang hidungnya di stadion berkapasitas 15 ribu penonton tersebut.
Sambutan yang diberikan kepada pemain mungil itu pun lebih meriah dibandingkan kedatangan pemain lain. Mirip seperti kedatangan Saktiawan Sinaga dkk saat pertama kali latihan di Stadion Brawijaya tahun lalu.
Usai latihan rasa penasaran penonton tampaknya makin menjadi. Puluhan anak-anak mulai dari ABG hingga orang dewasa berebut mendekat ke pemain dengan satu anak tersebut. Ada yang meminta tanda tangan. Ada pula yang meminta foto bersama. Mantan pemain seri B di Liga Cile itu pun dengan sabar melayani para penggemar barunya.
Kehadiran Pato menjadi semacam penawar dahaga bagi publik sepak bola Kediri. Pasalnya, sebelum kedatangan pemain yang juga sempat diminati kembali oleh Arema Malang itu, Persik nyaris tidak mendatangkan pemain bintang. Hampir semua pemain yang didatangkan adalah pemain dengan popularitas rata-rata. Atau bahkan ada yang belum banyak dikenal khalayak.
Tak hanya itu, kehadiran Pato di Stadion Brawijaya juga menghadirkan semacan kepercayaan diri. Bahwa Persik sudah memiliki pengganti Christian Gonzales yang selama empat tahun membela Macan Putih.
Namun sang pemain sendiri merasa enggan disamakan dengan pemain lain. Termasuk dengan mantan striker Persik tersebut. "Aku adalah Pato. Aku tak mau dibandingkan dengan siapa-siapa," tandasnya.
Menurutya, setiap pemain memiliki karakteristik, kualitas, hingga prestasi yang berbeda-beda. Dia pun merasa keberatan jika harus dibandingkan dengan mantan bomber Persik yang berhasil menjadi topskor Liga Indonesia empat kali berturut-turut tersebut.
"Pato adalah Pato. Pemain lain adalah pemain lain. Berbeda," ucap pemain yang musim lalu mengoleksi empat gol bersama Arema itu.
Namun, Pato mengaku menyadari sepenuhnya jika publik Kediri memiliki harapan dan ekspektasi yang besar terhadap dirinya. Yakni ekspektasi untuk mencetak banyak gol dan membawa Persik makin berprestasi.
"Setiap pemain juga ingin mencetak banyak gol. Aku juga ingin banyak membuat gol di Persik," sebut pemain yang masih terbata-bata dalam berbahasa Indonesia itu.
Sementara itu soal keputusannya untuk akhirnya membela Persik, Pato mengaku hal itu mengalir begitu saja. Dia mengaku hanya memikirkan Persik. Dan tidak berpikir untuk di kontrak oleh tim lain. Padahal kabarnya Pato banyak mendapat tawaran untuk membela tim lain. Termasuk Arema Malang yang ingin menggaetnya kembali.
"Cukup Persik saja. Kenapa tidak ke tim lain? Aku tak mau memikirkannya. Sekarang aku fokus ke Persik," sebut pemain di bawah naungan Indo Bola Mandiri itu.
Bahkan, agar bisa lebih berfokus ke Persik, Pato berencana membawa serta keluarganya ke Kediri. Yakni istrinya, Yanet Reinoso Morales, dan anak semata wayangnya yang baru berusia empat tahun, Antonia Morales. "Sekarang masih di Cile. Aku belum membawanya. Aku sangat ingin mereka di sini," katanya.