REDAM PROTES DENGAN LAWATAN

koncomacan-JAKARTA, Badan Tim Nasional (BTN) dan Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) bersikukuh melarang pemain tim nasional (timnas) turut dalam Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Lawatan menuju tiga kota -Palembang (10/8), Jakarta (12/8), dan Makassar (15/8)- menjadi alat peredam gejolak klub-klub peserta kompetisi paling tinggi di tanah air itu.
Dalam road show itu, BTN dan BLI akan memaparkan lebih detail program kepentingan mereka. Agar informasi bisa dikonsumsi klub lebih cepat, BLI dan BTN mengumumkan di Jakarta lebih dahulu.
"PSSI telah berkirim surat kepada BLI. Siapa pun klub yang mendaftarkan pemain timnas itu tak akan disahkan," tegas Joko Driyono, CEO BLI, di Jakarta kemarin (5/8).
Keputusan itu tak dimungkiri Joko bakal mengundang reaksi kontra dari klub-klub. Namun, pihaknya tak ingin jadwal kompetisi terganggu oleh kegiatan timnas seperti waktu-waktu lalu.
"Kebijakan ini lebih baik daripada sebelumnya karena keputusan ini datang di awal kompetisi dan kami tak perlu melakukan penjadwalan ulang," terang pria asal Ngawi, Jawa Timur, itu.
Menurut dia, tak hanya BLI yang diuntungkan, klub juga tak perlu merasa rugi dengan pengumuman awal itu. Mumpung kompetisi baru dimulai 1 Oktober nanti, klub bisa meracik tim tanpa bertumpu pada kekuatan pemain timnas.
Berpatokan pada gambaran jadwal ISL 2009-2010, klub diprediksi kehilangan 7-10 pertandingan. Dalam jangka waktu itu pula, BLI justru menuai rugi. Tanpa adanya pemain timnas, Joko tak memungkiri bahwa ISL bisa kehilangan gereget.
"Kalau saya bilang bahwa kompetisi ini tetap bakal menarik, pasti saya akan ditertawakan banyak orang. Tapi, saya optimistis kali ini bakal lebih dinamis," terang Joko.
Dalam road show itu, BTN dan BLI akan memaparkan lebih detail program kepentingan mereka. Agar informasi bisa dikonsumsi klub lebih cepat, BLI dan BTN mengumumkan di Jakarta lebih dahulu.
"PSSI telah berkirim surat kepada BLI. Siapa pun klub yang mendaftarkan pemain timnas itu tak akan disahkan," tegas Joko Driyono, CEO BLI, di Jakarta kemarin (5/8).
Keputusan itu tak dimungkiri Joko bakal mengundang reaksi kontra dari klub-klub. Namun, pihaknya tak ingin jadwal kompetisi terganggu oleh kegiatan timnas seperti waktu-waktu lalu.
"Kebijakan ini lebih baik daripada sebelumnya karena keputusan ini datang di awal kompetisi dan kami tak perlu melakukan penjadwalan ulang," terang pria asal Ngawi, Jawa Timur, itu.
Menurut dia, tak hanya BLI yang diuntungkan, klub juga tak perlu merasa rugi dengan pengumuman awal itu. Mumpung kompetisi baru dimulai 1 Oktober nanti, klub bisa meracik tim tanpa bertumpu pada kekuatan pemain timnas.
Berpatokan pada gambaran jadwal ISL 2009-2010, klub diprediksi kehilangan 7-10 pertandingan. Dalam jangka waktu itu pula, BLI justru menuai rugi. Tanpa adanya pemain timnas, Joko tak memungkiri bahwa ISL bisa kehilangan gereget.
"Kalau saya bilang bahwa kompetisi ini tetap bakal menarik, pasti saya akan ditertawakan banyak orang. Tapi, saya optimistis kali ini bakal lebih dinamis," terang Joko.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda