PRIORITAS MALANG TAPI TAK ASAL COMOT

Sekretaris Yayasan Arema Mudjiono Mudjito mengatakan, Arema merupakan tim besar yang ada di Malang Raya. Maka, sudah sepantasnya tim berjuluk Singo Edan tersebut tetap mengakomodasi kepentingan warga Malang Raya. Artinya, sebagian besar pemain seharusnya dari Malang Raya. Hanya, rekrutmen terhadap pemain Malang Raya itu harus ketat dan dilakukan secara profesional.
Jika ketat dan tak asal pilih, pemain Malang Raya yang masuk ke Arema merupakan pemain berkualitas dan memiliki semangat tinggi. Dengan demikian, Arema nantinya menjadi tim yang benar-benar solid dan tidak mudah dikalahkan.
Bukan hanya itu. Menurut Mudjiono, porsi terbesar bagi pemain Malang Raya juga merupakan wujud pembinaan terhadap pesepak bola di Malang Raya. Apalagi di Arema juga ada jenjang karir. Mulai Arema junior sampai Arema senior. Ditambah lagi, di Malang Raya bertebaran sekolah sepak bola (SSB) sehingga pengembangan pemain sepak bola asal Malang Raya bisa dilakukan. "Saya akan menyarankan komposisi pemain Arema nanti minimal 50 persen pemain asli Malang," ungkap Mudjiono kemarin.
Hal senada diungkapkan Bendahara Yayasan Arema Rendra Kresna. Dia mengatakan, Malang Raya merupakan gudangnya atlet sepak bola. Ini dibuktikan dengan banyaknya pemain asli Malang yang menyebar untuk membela tim-tim yang bermain di kompetisi di Indonesia. Baik di super league, divisi utama, hingga liga amatir. Potensi ini tentunya harus dimanfaatkan Yayasan Arema. "Kami kira banyak pemain Malang yang layak membela Arema. Hanya, kami harus mencarinya dengan matang," ujar dia.
Dengan mengambil pemain Malang, Arema juga memiliki kelebihan dibandingkan tim lain. Yakni masalah semangat pemain. Pemain Arema bakal bermain penuh semangat untuk meraih prestasi terbaik. Mereka akan malu jika timnya kalah. Terlebih lagi ketika bermain di kandang.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda