PNS DILARANG IKUT KELOLA PERSIK

Jum'at, 14 Agustus 2009
Kepengurusan lengkap Persik Kediri bakal diumumkan pada akhir Agustus mendatang.
koncomacan - Persik Kediri berusaha menjadi klub yang profesional mulai kompetisi Superliga Indonesia 2009/10. Demi mewujudkan tekad itu, Samsul Ashar, ketua umum Persik, telah melarang pegawai negeri sipil [PNS] terlibat dalam pengelolaan klub.
Menurut Samsul, Persik harus dikelola orang profesional yang ahli di bidang mengelola klub sepakbola. Hal ini dimaksudkan agar Macan Putih kembali bertaring di musim 2009/10, setelah pada musim lalu mendapatkan hasil kurang menggembirakan.
Kendati melarang PNS terlibat di pengelolaan klub, namun Samsul mengaku Persik tetap terbuka bagi anggota DPRD setempat. Samsul beralasan kebijakannya ini dimaksudkan supaya memudahkan koordinasi, baik itu masalah peraturan maupun anggaran.
“Kami ingin pekerja yang profesional saja. Karena itu, dalam kepengurusan ini kami tidak ingin melibatkan PNS. Kami akan mengumumkan akhir Agustus ini, untuk struktur manajemen. Setelah itu, kami akan konsentrasi menghadapi pertandingan musim depan,” ujar Samsul.
Seperti sebagian besar klub Superliga, Persik hingga kini masih mengandalkan dana dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Kediri. Tahun 2009 ini, Persik mendapat anggaran Rp12,5 miliar, yang bergabung jadi satu dengan KONI Kediri.
Kepengurusan lengkap Persik Kediri bakal diumumkan pada akhir Agustus mendatang.
koncomacan - Persik Kediri berusaha menjadi klub yang profesional mulai kompetisi Superliga Indonesia 2009/10. Demi mewujudkan tekad itu, Samsul Ashar, ketua umum Persik, telah melarang pegawai negeri sipil [PNS] terlibat dalam pengelolaan klub.
Menurut Samsul, Persik harus dikelola orang profesional yang ahli di bidang mengelola klub sepakbola. Hal ini dimaksudkan agar Macan Putih kembali bertaring di musim 2009/10, setelah pada musim lalu mendapatkan hasil kurang menggembirakan.
Kendati melarang PNS terlibat di pengelolaan klub, namun Samsul mengaku Persik tetap terbuka bagi anggota DPRD setempat. Samsul beralasan kebijakannya ini dimaksudkan supaya memudahkan koordinasi, baik itu masalah peraturan maupun anggaran.
“Kami ingin pekerja yang profesional saja. Karena itu, dalam kepengurusan ini kami tidak ingin melibatkan PNS. Kami akan mengumumkan akhir Agustus ini, untuk struktur manajemen. Setelah itu, kami akan konsentrasi menghadapi pertandingan musim depan,” ujar Samsul.
Seperti sebagian besar klub Superliga, Persik hingga kini masih mengandalkan dana dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Kediri. Tahun 2009 ini, Persik mendapat anggaran Rp12,5 miliar, yang bergabung jadi satu dengan KONI Kediri.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda