PENGELOLA AREMA RESMI BERGANTI

Dewanti-Mujiono Kandidat Manajer
koncomacan - MALANG, Siapa pengelola PS Arema akhirnya terjawab sudah. Kemarin (3/8), bertempat di Hotel Santika Malang proses pergantian kepengurusan Yayasan Arema itu dilakukan dengan ditandai penandatanganan oleh pengurus yang baru.
Seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya, pengelolaan Arema dilakukan secara bersama-sama atau konsorsium. Ini terlihat dari komposisi pengurus yayasan yang terdiri dari berbagai latar belakang. Di antaranya Ketua Yayasan Muhammad Nur (mantan Sekkota Malang), Sekretaris Yayasan Mujiono Mujito (pengusaha real estate), dan Bendahara Yayasan Rendra Kresna (Wakil Bupati Malang). Sementara tokoh lain yang selama ini diprediksi menjadi pengelola utama Arema Eddy Rumpoko duduk sebagai dewan komisaris PT Arema Indonesia.
Keberadaan Muhammad Nur menggantikan posisi Nicolaas B. Tirtadinata, sedang Mujiono Mujito mengisi posisi Satrija Budi Wibawa, dan Rendra menggantikan peran Crisdianto Tedja Widjaja di yayasan sebelumnya.
Dalam kepengurusan baru ini, hanya Darjoto Setiawan dan Bambang Winarno yang masih dipertahankan. Darjoto tetap menduduki sebagai pembina yayasan Arema sedang Bambang Winarno sebagai pengawas yayasan.
Mantan Sekretaris Yayasan Arema Satrija Budi Wibawa mengatakan, PT Bentoel menyatakan apresiasi kepada orang-orang yang mau masuk ke yayasan Arema sebagai pengelola PS Arema. Masuknya orang baru di Yayasan Arema ini merupakan kumpulan orang-orang yang dinilai PT Bentoel merupakan orang yang memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam memajukan Arema di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2009/2010. "Kami yakin dengan pengurus yayasan Arema yang baru Arema akan semakin maju dan bisa meraih prestasi yang lebih tinggi," ujar pria yang akrab dipanggil SBW ini di Hotel Santika, kemarin.
SBW mengakui, keputusan PT Bentoel menyerahkan kepada pengelola baru tersebut merupakan pilihan terbaik dari sekian tawaran yang ada. Ini didasarkan dari draf perjanjian berupa visi, misi dan bisnis plan yang disampaikan ke PT Bentoel sangat menjanjikan. Apalagi pengelolan bersama ini merupakan orang-orang yang berdomisili di Malang sehingga ada garansi Arema tetap di Malang dan pengelola baru tetap menggunakan nama Arema.
Dengan pergantian pengurus yayasan, kata SBW, maka PT Bentoel bukan lagi sebagai pemilik Arema. Akan tetapi PT Bentoel hanya sekadar sponsorship.
Dalam kompetisi Super League 2009/2010 nanti, PT Bentoel akan memberikan dana sponsorhip sebesar Rp 7,5 miliar. Namun pengelola baru nantinya harus memberikan kontraprestasi kepada PT Bentoel berupa branding di kaos tim dan venue setiap kali Arema bertanding.
Ketua Yayasan Arema Muhammad Nur mengungkapkan dirinya bersedia masuk sebagai pengurus yayasan Arema karena niatnya ingin menyelamatkan Arema. Karena sejak PT Bentoel tidak lagi sebagai pengelola membuat nasib Arema terkatung-katung. "Saya tidak ingin Arema mati," terang mantan sekkota Malang ini.
Bagi M. Nur, Arema ini merupakan satu-satunya tim sepakbola profesional di Indonesia. Sebab tim berjuluk Singo Edan ini tidak menggunakan dana APBD, melainkan dana dari swasta yakni PT Bentoel. Untuk itu, keberadaan Arema harus dipertahankan. Apalagi Arema sudah menjadi ikon Malang yang sudah masuk ke ranah internasional.
Bagaimana dengan kepengurusan manajemen? Nur mengatakan, saat ini baru fokus pembentukan pengurus yayasan. Dalam minggu ini, yayasan akan bergerak untuk segera melengkapi kepengurusan yang ada di PT Arema Indonesia dan manajemen Arema. Sebab kelengkapan pengurus itu nantinya menjadi syarat verifikasi BLI bagi tim yang bermain di kompetisi Super League. Pihak yayasan telah menunjuk Eddy Rumpoko duduk sebagai dewan komisaris di PT Arema. " Pak Eddy Rumpoko sudah diminta sebagai dewan komisaris PT Arema Indonesia dan beliau (Eddy Rumpoko, Red) sudah menyatakan bersedia," terang M Nur.
Lantas siapa yang bakal menjadi manajer tim? Informasi yang diterima Radar menyebut ada dua nama yang menjadi kandidat kuat sebagai manajer Arema. Dua orang tersebut adalah Dewanti Rumpoko, istri Wali Kota Batu Eddy Rumpoko dan Mujiono Mujito (sekretaris Yayasan Arema). "Kita lihat saja minggu depan. Yang jelas ini tugas berat bagi kami," terang mantan manajer Persema ini.
Hal senada diungkapkan Rendra Kresna. Dirinya bersedia menjadi bagian dari pengurus Yayasan Arema karena merasa terpanggil dengan kondisi Arema saat ini. Ini setelah melihat Arema sejak dilepas PT Bentoel Arema usai kompetisi tahun lalu, Arema juga belum menemukan pengelola baru. Hal itu membuatnya ikut merasa perlu membantu untuk ikut serta mengelola Arema.
Meski demikian, kata Rendra mengelola Arema merupakan tugas yang berat. Ini tidak terlepas dengan besarnya biaya untuk menghidupi klub yang bermain di kompetisi ISL. Apalagi informasi yang diterima menghabiskan dana sekitar Rp 20 miliar. Untuk itu, guna menjaga kesinambungan Arema diperlukan dukungan dari semua pihak. Salah satunya dukungan dari Aremania. Karena pemasukan dari penjualan tiket tentunya bisa membantu menghidupi pendanaan tim Arema. "Tapi itu semua masih perlu dukungan dari sponsor lain," terang pria yang menjabat Wakil Bupati Malang ini.
Rendra menegaskan pembentukan seluruh kepengurusan yang terkait Arema harus kelar akhir Agustus. Mulai pembentukan pengurus di PT Arema Indonesia dan manajemen Arema. Sebab BLI sendiri memberikan deadline 24 Agustus batas terakhir verifikasi tim yang bermain di kompetisi ISL.
Ditemui terpisah, Eddy Rumpoko membenarkan dirinya telah memberikan kesediaannya menjadi salah satu pengurus arema. Eddy mengaku belum mengetahui persis dimana dia ditempatkan. Begitu juga dengan struktur dan personel yang ada di dalamnya.
"Saya dikontak dan ditanya soal kepengurusan, ya saya jawab siap menjadi pengurus Arema," kata Eddy sebelum sidang paripurna penetapan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kota Batu anggaran 2008 di gedung dewan, siang kemarin.
Dia juga menegaskan, kesiapan menjadi pengurus itu juga dipertegas dengan kesiapannya memberikan sejumlah fasiltas bagi klub sepakbola berjuluk Singo Edan tersebut. Mulai dari fasilitas tempat latihan, tempat tinggal hingga konsumsi. Rencananya, untuk latihan ditempatkan di Stadion Brantas dan Wisata Agro, sedangkan tempat tinggalnya masih belum ditentukan. "Bisa jadi nanti kami sewakan vila," kata Wali Kota Batu ini. (red/agus ef)