KERJA KERASCTIM PROMOSI

Ronald Fagundez, Hamka Hamzah, dan Danilo Fernando (Persisam), harus siap diverifikasi untuk lolos ke ISL 2009/2010.
Nasib mereka ditentukan dengan bagaimana kesiapan mereka dalam memenuhi lima aspek Manual Liga, yaitu infrastruktur, sporting, personel dan administrasi, keuangan, dan legal. Kalau aspek ini tidak dipenuhi, jangan harap mimpi berkiprah di ISL terwujud.
BLI, seperti disampaikan oleh CEO Joko Driyono, akan melakukan monitoring sekaligus verifikasi pada pertengahan Agustus ini. Keempat klub tersebut akan dinilai layak atau tidak untuk masuk dan berlaga ke kompetisi dengan tataran tertinggi di Tanah Air tersebut.
“Hukumnya wajib jika stadion itu harus memiliki lampu,” sebut Joko.
Untuk urusan infrastruktur, keempat klub ini memang tidak ada masalah. Setidaknya mereka tidak perlu menjadi klub musafir, seperti yang dialami PSMS atau Persitara, musim lalu. Mereka telah memiliki stadion yang memenuhi syarat. Stadion Palaran (Samarinda), Gajayana (Malang), Gelora 10 November (Surabaya), dan Rumbai (Pekanbaru) memang layak digunakan. Hanya khusus Stadion Rumbai perlu sedikit pemugaran.
”Kami tak terlalu risau dengan Stadion Palaran. Kami yakin aspek infrastruktur bisa lolos. Apalagi Palaran punya kapasitas penonton yang besar,” tutur manajer Persisam, Aidil Fitri.
Untuk pentas di ISL, bukan cuma persoalan stadion yang mesti dikebut. Keempat aspek lain juga harus dipenuhi. Uniknya, keempat klub tersebut memiliki kendala berbeda-beda.
Persisam, misalnya. Tim yang telah merekrut sejumlah pemain bintang layaknya Hamka Hamzah, Usep Munandar, M. Roby, Danilo Fernando, atau Ronald Fagundez ini dari aspek sporting justru malah belum komplet. Ini karena belum membina tim pelapis yang bertarung di ISL U-21.
Sementara itu Persebaya aspek keuangannya bisa menjadi ganjalan. Sumber pendanaan tim berjuluk Bajul Ijo itu hingga kini tak jelas. Anggaran Rp 10,7 miliar yang diajukan ke pemkot untuk mendapatkan kucuran dana APBD belum jelas. Kabarnya pengajuan itu ditolak anggota DPRD Surabaya.
Akankah mereka lolos verifikasi dan berkiprah di ISL 2009/2010?
Persisam Putra
Lemah Tim Junior
Manajemen Persisam Putra boleh berbangga dengan sejumlah aspek vital yang bakal mulus diverifikasi BLI. Soal finansial, menurut manajer Persisam, Aidil Fitri, klub berjuluk Elang Borneo ini telah merancang bujet Rp 30 miliar untuk mengarungi kerasnya persaingan ke tangga juara. Bahkan tim yang ditukangi Aji Santoso itu kini sedang digembleng di Batu, Malang, hampir selama sebulan.
Soal legal pun, Persisam Putra telah membentuk PT Aidil Bersaudara, yang nanti mengelola tim. Dari badan usaha ini, kata Aidil, banyak bisnis yang akan dibidik, terutama bidang usaha untuk mendukung finansial tim menjadi klub profesional.
”Tugas badan usaha ini nanti tak hanya melulu mengurus tim, tapi juga bagaimana berbisnis guna menghidupi klub. Biaya operasional tim sangat besar,” ujarnya.
Karena faktor legal telah terbentuk, otomatis soal administrasi pun tertata rapi. Bahkan, jelas Aidil, administrasi Persisam Putra nanti harus menjadi tulang punggung profesionalisme klub. ”Meski sebagai tim debutan, kami ingin administrasi klub rapi dan transparan karena tanggung jawab bagian administrasi juga berat,” ucapnya.
Namun, tetap saja ada satu faktor yang bisa mengganggu, seperti tim pendukung U-21. Selama ini Persisam Putra belum memiliki program pembinaan pemain muda secara rapi. Mereka lebih banyak mendatangkan pemain dari luar sehingga potensi muda belum tergarap. ”Tapi saya yakin aspek sporting bisa segera terwujud karena di Kaltim banyak talenta muda. Bahkan kami ingin mencetak pemain tangguh,” sebutnya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda