JANJI SEGERA BAYAR DENDA

(Christian Gonzales, diduga memukul pemain belakang PSMS, Erwinsyah Hasibuan ketika partai ISL antara Persik Kediri kontra PSMS dikandang Persik Stadion Brawijaya-Kediri)
Rabu, 26 Agustus 2009
Persik Yakin Masih Bisa Ikut ISL
koncomacan - KEDIRI, Ancaman tak bisa mengikuti ISL edisi kedua nanti yang dikeluarkan BLI terhadap Persik ternyata tak membuat klub asal Kediri ini takut. Mereka yakin masih bisa menjadi peserta kompetisi. Sebab, mereka akan segera melunasi tunggakan denda yang mencapai Rp 150 juta tepat pada waktunya.
"Ya kalau memang masih punya utang kami akan bayar," kata sekretaris umum Persik demisioner Barnadi.
Barnadi mengatakan, Persikmania dan publik bola Kediri tak perlu khawatir dengan kemungkinan Macan Putih tak bisa berlaga di ajang ISL akibat tunggakan hutang denda tersebut. Karena pengurus akan berusaha untuk melunasinya.
Diberitakan sebelumnya Persik menjadi salah satu tim yang memiliki utang denda kepada PSSI. Totalnya mencapai Rp 150 juta. Musim lalu Wawan Widiantoro dkk menjadi salah satu tim yang paling sering mendapatkan kartu. Terlebih di putaran pertama. Beberapa kali para pemain Macan Putih mendapatkan kartu merah dan belasan kartu kuning. Akibatnya Persik terus kena denda.
Barnadi mengakui jika pada kompetisi musim lalu pihaknya masih punya tunggakan yang harus dibayarkan. Utang denda tersebut berasal dari kartu merah dan kartu kuning yang didapat para pemain. "Sebagian sudah dibayar dan sebagian belum," akunya.
Tunggakan utang terbesar berasal dari denda-denda saat terjadi keributan pertandingan antara Persik dan PSMS Medan. Saat itu tiga pemain Macan Putih terkena denda. Yakni Budi Sudarsono, Agus Susanto, dan Christian Gonzales.
Selain itu juga ada denda-denda akumulasi. Karena dalam satu pertandingan seringkali Persik mendapatkan lebih dari tiga kartu kuning. Sehingga secara kesuluruhan tim diharusnya membayar denda sebesar Rp 30 juta untuk kasus itu saja.
Lalu kapan denda itu dibayarkan? Barnadi tak bisa menyebut secara pasti. Bahkan dia melempar jawaban atas pertanyaan itu kepada Ketua Umum Samsul Ashar. Termasuk dari mana uang yang akan dipakai membayar denda.
"Kalau itu lebih tepat yang menjawab Pak Wali Kota (Ketua Umum Samsul Ashar, Red)," kilah Barnadi.
Rabu, 26 Agustus 2009
Persik Yakin Masih Bisa Ikut ISL
koncomacan - KEDIRI, Ancaman tak bisa mengikuti ISL edisi kedua nanti yang dikeluarkan BLI terhadap Persik ternyata tak membuat klub asal Kediri ini takut. Mereka yakin masih bisa menjadi peserta kompetisi. Sebab, mereka akan segera melunasi tunggakan denda yang mencapai Rp 150 juta tepat pada waktunya.
"Ya kalau memang masih punya utang kami akan bayar," kata sekretaris umum Persik demisioner Barnadi.
Barnadi mengatakan, Persikmania dan publik bola Kediri tak perlu khawatir dengan kemungkinan Macan Putih tak bisa berlaga di ajang ISL akibat tunggakan hutang denda tersebut. Karena pengurus akan berusaha untuk melunasinya.
Diberitakan sebelumnya Persik menjadi salah satu tim yang memiliki utang denda kepada PSSI. Totalnya mencapai Rp 150 juta. Musim lalu Wawan Widiantoro dkk menjadi salah satu tim yang paling sering mendapatkan kartu. Terlebih di putaran pertama. Beberapa kali para pemain Macan Putih mendapatkan kartu merah dan belasan kartu kuning. Akibatnya Persik terus kena denda.
Barnadi mengakui jika pada kompetisi musim lalu pihaknya masih punya tunggakan yang harus dibayarkan. Utang denda tersebut berasal dari kartu merah dan kartu kuning yang didapat para pemain. "Sebagian sudah dibayar dan sebagian belum," akunya.
Tunggakan utang terbesar berasal dari denda-denda saat terjadi keributan pertandingan antara Persik dan PSMS Medan. Saat itu tiga pemain Macan Putih terkena denda. Yakni Budi Sudarsono, Agus Susanto, dan Christian Gonzales.
Selain itu juga ada denda-denda akumulasi. Karena dalam satu pertandingan seringkali Persik mendapatkan lebih dari tiga kartu kuning. Sehingga secara kesuluruhan tim diharusnya membayar denda sebesar Rp 30 juta untuk kasus itu saja.
Lalu kapan denda itu dibayarkan? Barnadi tak bisa menyebut secara pasti. Bahkan dia melempar jawaban atas pertanyaan itu kepada Ketua Umum Samsul Ashar. Termasuk dari mana uang yang akan dipakai membayar denda.
"Kalau itu lebih tepat yang menjawab Pak Wali Kota (Ketua Umum Samsul Ashar, Red)," kilah Barnadi.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda