Rabu, Agustus 05, 2009

ATURAN MERUGIKAN KLUB

Bunuh Diri ala PSSI
koncomacan - Pola aturan yang menyatakan pemain dilarang membela klub di kompetisi Indonesia Super League saat masuk pelatnas timnas senior Pra-Piala Asia dan U-23 ke SEA Games Laos, September-Desember, tentu dirasakan tidak adil. Klub sudah mengontrak mahal, tetapi dalam kurun waktu itu justru tidak diizinkan memakai tenaganya.
Manajer tim Persisam Putra, Aidil Fitri, mengaku dirugikan dengan aturan larangan bagi pemain timnas membela klub ISL selama memperkuat timnas PPA dan SEAG Laos. Pasalnya, kata Aidil, klub mengontrak pemain timnas untuk mengangkat prestasi tim tersebut.
”Kami telah mengontrak M. Roby. Kalau dibatalkan, tentu ini merugikan klub dan si pemain. Selain itu, kami juga harus mencari pengganti Roby jika aturan ini benar-benar diterapkan,” ujar Aidil.
Dampak lainnya, lanjut Aidil, klub harus menghadapi tuntutan dari pemain karena pemutusan kontrak secara sepihak. Karena itu, PSSI harus berdiskusi dengan klub untuk mencari solusi terbaik bagi timnas, tim, dan para pemain.
Pelatih Persisam, Aji Santoso, bersikap santai menanggapi rencana itu. ”Kalau sudah diatur begitu, mau bagaimana lagi? Saya harus cari pemain baru, tapi rasanya itu tak mudah karena Roby sudah masuk dalam skema permainan saya,” tutur pelatih muda asal Malang itu.
Kubu Persik lebih pusing lagi jika Saktiawan Sinaga tak bisa main di klub. Pasalnya tim polesan Edy Paryono ini hanya memiliki Saktiawan dan Yongky Aribowo sebagai striker. Keduanya dibutuhkan di PPA dan SEAG Laos.
”Kami rugi kalau harus kehilangan keduanya. Apalagi stok striker di Indonesia sangat terbatas,” ujar Barnadi, Sekum Persik.
Menurut M. Taufan, asisten manajer tim Arema, aturan yang ditetapkan BTN untuk pemain timnas tersebut akan menjadi polemik baru di tengah-tengah didengungkannya sepak bola profesional.
“Buat apa mengeluarkan uang banyak untuk mengontrak pemain kalau kami nanti tak bisa menurunkan mereka dalam kompetisi? Mestinya PSSI mengerti kondisi klub yang telah susah payah mencari dana untuk membayar gaji pemain,” kata manajer Persib, H. Umuh Muhtar.
“Jika PSSI tetap memaksakan keinginan melarang pemain nasional ikut kompetisi, itu sama saja dengan bunuh diri karena klub-klub pasti akan protes dan akibatnya bisa mengganggu kompetisi,” tambah Umuh.
Sementara itu, menurut pelatih Persib, Jaya Hartono, tim nasional memang berada di atas segalanya. Namun, kepentingan klub sebagai pemilik pemain juga jangan diabaikan. Jaya menyarankan agar PSSI dan klub duduk bersama untuk mencari solusi terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak.
“Kalau tak ada titik temu, bisa saja nanti kompetisi diundur setelah timnas selesai menunaikan tugas. Dengan begitu, kompetisi tak akan terganggu dengan agenda timnas,” kata Jaya.
PSSI-Klub Cari Solusi
Dipanggil ke timnas adalah impian semua pemain sepak bola. Cuma, adanya aturan BTN tersebut memungkinkan pemain ogah ke pelatnas timnas PPA dan U-23. Maklum, pemain kadang dicap tidak nasionalis atau dituding hanya mengutamakan kepentingan pribadi dan klub bila menolak panggilan timnas.
“Saya sekarang malah pusing kalau dipanggil timnas. Kalau menolak panggilan, tapi itu kewajiban kita. Lagi pula ada kebanggaan bisa bermain di timnas. Tapi, kalau menerimanya, nanti saya tidak bisa dikontrak klub,” tukas striker Johan Juansyah, yang musim lalu bermain di Persijap.
Johan mengaku bisa memahami keputusan PSSI, yang menghendaki pemain fokus untuk mencapai target di event internasional. Karena itu, timnas butuh persiapan agak panjang. “Tapi, siapa pun pasti ingin bermain untuk timnas dan klub. Harus ada kesepakatan antara klub dan PSSI bagaimana baiknya,” tuturnya.
Memang harus ada pembicaraan di antara kedua belah pihak agar tercapai titik temu yang saling mendukung. “PSSI dan klub harus bisa mencari titik temu. Jangan sampai klub dirugikan. Ini dilema bagi siapa saja, baik itu klub, pemain, maupun PSSI sendiri,” sebut Nasrul Koto, mantan pemain nasional.
Timnas memang segalanya, namun kepentingan klub sebagai pemilik pemain juga jangan diabaikan. Pelatih Persib, Jaya Hartono, menyarankan agar PSSI dan klub duduk bersama untuk mencari solusi terbaik.
“Kalau tak ada titik temu, bisa saja nanti kompetisi diundur setelah tim nasional selesai menunaikan tugasnya,” kata Jaya.
Kalaupun PSSI bersikukuh menggelar pelatnas jangka panjang dan klub tak bisa memakai pemainnya sampai setengah musim kompetisi, menurut manajer Persib, Umuh Muhtar, klub pasti akan keberatan.
“Kalau pemain hanya bisa membela setengah musim, lebih baik kontraknya dibagi dua saja, setengahnya menjadi tanggungan PSSI. Adil kan?” papar Umuh.
Menurut manajer tim Persisam Putra, Aidil Fitri, PSSI dan BTN tetap memakai aturan lama, yakni memanggil pemain timnas jika mereka dibutuhkan saat pelatnas.
”Atau BLI mengatur jadwal khusus bagi klub yang pemainnya banyak tersedot ke timnas. Risikonya jadwal berikutnya akan padat. Tapi, ini lebih realistis karena klub tetap bisa memakai pemain timnas yang dikontrak,” paparnya.
Tergantung Pemain
Salah satu solusi agar klub tetap bisa memakai tenaga pemainnya yang masuk tim nasional adalah dengan menggelar pelatnas jangka pendek. Para pemain dikumpulkan pada waktu tertentu di sela-sela kompetisi.
Namun, terkadang sering muncul keluhan dari pelatih timnas bahwa kondisi pemain menurun ketika mereka kembali masuk pelatnas.
“Jangan khawatir, setiap klub pasti akan berusaha menjaga kondisi fisik pemainnya agar selalu oke, apalagi dalam kompetisi yang ketat seperti LSI,” ujar pelatih Persib, Jaya Hartono.
Namun, Jaya mengingatkan semua kembali kepada para pemain. Sebagus apa pun program latihan fisik yang diberikan pelatih, tak ada artinya jika mereka tak bisa menjaga kondisi.
“Tergantung pada pemain sendiri, kalau mereka disiplin pasti kondisinya akan terjaga dengan baik,” kata Jaya.
Sementara itu, mantan pemain nasional, Ricky Yakobi, menilai kondisi fisik pemain yang tidak sesuai harapan saat bergabung dengan timnas karena setiap klub memiliki standardisasi yang berbeda dengan timnas.
“Lawan yang dihadapi berbeda. Mereka bertemu sesama timnas di pertandingan internasional, tentu berbeda dengan di kompetisi. Bila akhirnya fisik pemain tidak memenuhi syarat, ya dicoret saja,” tuturnya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda

KLASEMEN LIGA SUPER 2009-2010
Klub M M S K SG Nilai
PERSIBA 8 4 2 2 13-7 14
AREMA 6 4 2 0 6-1 14
PERSIWA 7 4 1 2 18-10 13
PERSELA 5 4 1 0 5-1 13
PSPS 8 3 3 2 9-8 12
PERSIJAP 5 3 2 0 6-1 11
PERSISAM 8 3 2 3 7-9 11
PERSIPURA 7 1 4 1 9-8 10
PERSEBAYA 7 4 1 2 18-18 10
PERSEMA 6 3 1 2 8-8 10
SRIWIJAYA 6 3 1 2 9-12 10
PERSIK 7 1 5 1 8-6 8
PSM 8 2 2 4 7-13 8
PERSIJA 6 2 1 3 8-9 7
BONTANG FC 8 1 3 4 9-10 6
PERSIB 6 2 0 4 5-8 6
PELITA 7 0 2 5 4-11 2
PERSITARA 7 0 1 6 4-13 1
TOP SKOR LIGA SUPER 2009-2010
Jumlah Gol Nama Pemain
6 DZUMANO HERAMAN EPANDI(PSPS)ANDI ODANG (PERSEBAYA)
4 MARTIN ZADA(PERSELA)SAKTIWAN SINAGA(PERSIK)
3 ALDO BARETTO(BONTANG)Noor Hadi(Persijap)
2 Boaz Salossa(Persipura)
7 Bambang Pamungkas(Persija)
JADWAL PUTARAN PERTAMA LSI 2009-2010
Tanggal Pertandingan Skor
14/10/09 Persik vs Persisam 0-0
17/10/09 Persik vs Bontang Fc 2-2
21/10/09 Pelita vs Persik 1-1
23/12/09 Persitara vs Persik 0-0
22/11/09 Persik vs Persiwa 3-0
25/11/09 Persik vs Persipura 2-2
29/11/09 PSPS vs Persik 1-0
02/12/09 Persija vs Persik 0-0
13/12/09 Persik vs Persiba 0-0
16/12/09 Persik vs PSM 0-0
19/12/09 Persebaya vs Persik 0-0
02/01/09 Persijap vs Persik 0-0
10/01/09 Persela vs Persik 0-0
17/01/09 Persik vs Persema 0-0
20/01/09 Persik vs Arema 0-0
23/01/09 Sriwijaya vs Persik 0-0
26/01/09 Persib vs Persik 0-0
JADWAL PUTARAN KEDUA LSI 2009-2010
Tanggal Pertandingan Skor
07/02/09 Persik vs Sriwijaya 0-0
13/02/09 Persik vs Persib 0-0
17/02/09 Arema vs Persik 0-0
21/02/09 Persema vs Persik 0-0
27/02/09 Persik vs Persijap 0-0
03/03/09 Persik vs Persela 0-0
06/03/09 Persik vs Persebaya 0-0
17/03/09 PSM vs Persik 0-0
20/03/09 Persiba vs Persik 0-0
03/04/09 Persik vs PSPS 0-0
10/04/09 Persik vs Persija 0-0
18/04/09 Persipura vs Persik 0-0
22/04/09 Persiwa vs Persik 0-0
15/05/09 Persik vs Pelita 0-0
22/05/09 Persik vs Persitara 0-0
27/05/09 Persisam vs Persik 0-0
30/05/09 Bontang vs Persik 0-0